Partai-partai playoffs mulai mendekati akhir. Sudah ada dua tim yang memastikan diri lolos ke final wilayah. Cleveland Cavaliers dan Golden State Warriors. Masih ada empat tim lain yang berjuang memperebutkan dua tempat tersisa di final wilayah. San Antonio Spurs melawan Houston Rockets di Wilayah Barat. Sementara Boston Celtics harus melawan Washington Wizards di Wilayah Timur. Dua partai itu sendiri diprediksi masih akan sengit hingga detik terakhir setelah dalam empat laga kedudukan masih sama kuat 2-2 di keduanya.

Spurs dan Rockets saling berbalas dengan merebut masing-masing satu laga di kandang lawan. Sementara Celtics dan Wizards berbagi kuat di kandang mereka masing-masing. Kawhi Leonard melawan James Harden, serta Isaiah Thomas berhadapan dengan John Wall juga menjadi bumbu sendiri di dua laga ini. Pencapaian keempat pemain itu juga terus menanjak selama playoff ini. Tapi mampukah empat tim tersebut menghentikan dominasi dua tim lain yang sudah lebih dulu memastikan diri lolos ke final wilayah?

Pertama, Celtics dan Wizards. Celtics yang memberi kejutan sepanjang musim seolah tidak mau berhenti begitu saja. Kekuatan tim yang semakin solid ditambah kegemilangan Isaiah Thomas sepanjang musim membuat mereka susah dikalahkan di kandang. Mereka memang kehilangan dua laga saat putaran pertama playoffs melawan Chicago Bulls. Tapi itu lebih seperti faktor non-teknis yang menaungi kekalahan mereka. Meninggalnya adik kandung IT kala itu membuat publik dan pemain Celtics seolah ikut berduka pula. Setelah itu langkah mereka tidak terhenti hingga akhirnya harus bertandang ke markas Wizards.

Wizards dengan John Wall-nya juga merupakan kejutan musim ini. Ekplosivitas permainan tim dengan gaya “run ‘n gun” mereka sulit sekali dibendung. Ditambah dukungan publik Washington yang sangat membara berhasil membuat mereka menyamakan kedudukan melawan Celtics. John Wall sendiri berhasil membukakan 20+ poin dan 7+ asis di tujuh laga terakhirnya di playoff. Wall seolah meledak selama playoff ini. Membuktikan bahwa ia juga termasuk guard terbaik di NBA. Besar kemungkinan laga ini akan berlangsung hingga laga terakhir nanti di kandang Celtics.

Bergeser ke negara bagian Texas, pertarungan antara Spurs dan Rockets juga tidak bisa dibilang biasa-biasa saja. Melibatkan dua calon MVP musim ini, Kawhi Leonard dan James Harden, mereka membuktikan pengaruh besarnya terhadap tim mereka masing-masing. Saat kedua pemain ini bermain buruk, tim mereka pun ikut memburuk dari segala aspek. Leonard sendiri menunjukan bahwa ia sudah sangat layak menjadi “wajah” baru bagi Spurs. Ditambah lagi dengan cedera yang dialami oleh Tony Parker, jelas Leonard adalah tumpuan utama kepala pelatih Spurs, Gregg Popovich guna mendulang angka.

Sementara Harden yang makin nyaman bermain sebagai point guard sepanjang musim juga terus-terusan “meledak”. Tapi berita buruk juga menyertai perjalanan Rockets di laga-laga selanjutnya. Center mereka, Nene Hilario dipastikan tidak akan bermain lagi setelah menderita cedera beberapa laga yang lalu. Kemungkinan posisi ini akan ditempati oleh Clint Capela. Mike D’Antoni, kepala pelatih Rockets dipaksa memutar otaknya lebih keras bila ingin melaju ke babak selanjutnya.

Bergerak ke Oakland, California, menuju Oracle Arena yang sudah kita ketahui semua sebagai kandang dari Golden State Warriors. Warriors sendiri sudah di favoritkan menguasai liga sejak pramusim. Tambahan Kevin Durant ke dalam skuat tentu alasan utamanya. Musim reguler mereka pun nyaris mulus. Meskipun tidak secemerlang musim sebelumnya, Warriors masih mampu menempati peringkat 1 Wilayah Barat. Warriors memiliki misi untuk kembali ke tangga juara musim ini. Penampilan mereka di playoff pun nyaris tanpa cela. Semua pemain turut andil dalam kemenangan-kemanangan yang mereka raih. Termasuk sosok JaValee McGee yang sebelumnya dikenal sebagai center yang ceroboh, mampu bermain bak center papan atas selama playoff.

Jangan tanyakan lagi bagaimana Steph Curry, Klay Thompson, Kevin Durant dan Draymond Green bermain. Sangat padu dan sulit ditaklukkan. Sejauh ini mereka berhasil melaju ke final wilayah tanpa tersentuh satupun kekalahan. Tentu ini yang mereka berusaha mereka pertahankan hingga trofi juara mereka dapat. Hadangan Spurs ataupun Rockets memang akan membuat mereka sedikit ”berkeringat”, tapi sapu bersih masih sangat memungkinkan.

Satu-satunya lawan yang sepadan buat Warriors selama playoff ini tentu sang juara bertahan, Cleveland Cavaliers. Meskipun di musim reguler mereka harus rela hanya bertengger di urutan kedua setelah disalip oleh Celtics pada minggu-minggu terakhir, permainan mereka benar-benar berubah total memasuki playoff. Mereka seperti memasuki fase yang mana semua pemain berubah dan memiliki keuatan super. Dan tentu saja pemimpin mereka adalah LeBron “The King” James.

Kita bisa sebut Iman Shumpert, Richard Jefferson, J.R Smith, Kevin Love ataupun Kyrie Irving. Tapi tidak akan ada yang mengelak bahwa LeBron Jameslah faktor pembeda mereka. Bermain terlalu superior selama playoff, James dalam bahas sehari mungkin kita sebut ”gak ada obatnya”. Seolah tidak ada satupun pemain yang bisa menjaganya selama playoff ini. Paul George, Thadeus Young, P.J. Tucker hingga Serge Ibaka pun dibuat mati kutu oleh James. Dengan rataan poin 34,4 poin per pertandingan dan torehan presentase lemparan yang mencapai 50 persen lebih, James adalah monster.

Melihat semua laga di playoff, Cavaliers dan Warriors layak masuk ke Final Wilayah, atau bahkan Final NBA. Tanpa mengurangi hormat pada empat tim lainnya yang berjuang ke Final Wilayah.

Kembali dari kita memulainya. Final NBA tahun ini, ulangan? Atau kejutan?

Foto: AP.

Komentar