Sebagai merek yang mengakar di ranah skateboard, Vans menancapkan dominasi sebagai penyedia sepatu skateboard sejak lama. Perusahaan yang berpusat di Anaheim, Amerika Serikat, ini memulai perjalanannya dari sebuah rumah produksi kecil dengan modal seadanya. Bahkan, kala itu mereka belum punya anggaran promosi. Sebagai gantinya, mereka memanfaatkan kepopuleran badut sebagai strategi pemasaran.
Badut pertama yang menggunakan Vans bernama Squeaky. Fakta ini tercatat dalam sebuah potongan berita tahun 1973 yang memuat foto Squeaky sedang menggunakan sepatu badut Vans. Artikel itu juga memuat berita acara pembukaan gerai baru Vans di sebuah mall. Menurut Sneaker Freaker, Squeaky turut serta dalam berbagai acara untuk mempromosikan Vans kepada khalayak ramai.
Artikel koran edisi 29 Maret 1973 yang memuat berita badut Squeaky.
Sepatu badut Vans dibuat dengan bentuk yang jauh lebih besar dari sepatu Vans biasa. Van Doren membuatnya dengan memodifikasi Vans Style #24 dan Vans Style #44 (Authentic). Kulit domba ia pilih agar motif papan catur yang ia terapkan terlihat lebih mengilap. Selain itu, solnya menggunakan bantalan empuk yang dijahit langsung dengan bagian atas. Berbeda dengan sepatu Vans biasa yang menggunakan sol karet bermotif waffle.
Di era 1970-an, sepatu badut Vans jadi produk paling mahal yang diproduksi Van Doren Rubber Company. Mereka menjajakan sepatu skateboard-nya di kisaran harga AS$10 sementara sepatu badut ini dijual seharga AS$60. Seluruh proses pembuatan kala itu dilakukan dengan tangan, terbayang bagaimana apiknya detail yang ditawarkan demi mendukung kebutuhan pelaku usaha hiburan badut waktu itu.
Vans Flapper Clown Shoes, salah satu sepatu badut Vans era 1970-an yang kondisinya masih layak pakai.
Tidak ada tanggal pasti kapan Paul Van Doren memproduksinya. Walau begitu, Pillow Heat memperkirakan Paul Van Doren menerima pesanan sepatu badut selama 14 tahun. Situs penggemar produk vans tersebut juga tak bisa memastikan berapa pasang sepatu badut yang diproduksi mengingat sepatu ini dikerjakan hanya ketika ada yang memesannya.
Sepatu badut ini jelas bukan produk utama Vans. Akan tetapi, para pecinta sepatu patut mengapresiasi usaha Van Doren dalam mengembangkan usahanya dengan cara yang sedikit nyeleneh.
Foto: Pillow Heat