CLS Knights Indonesia menang 87-68 atas Wesports Malaysia Dragons, Rabu, 14 Maret, di GOR Kertajaya. Hasil tersebut mengikuti kemenangan CLS Knights sebelumnya atas Singapore Slinger, 65-64, 11 Maret lalu. Pertandingan Rabu malam tersebut merupakan penampilan terakhir CLS Knights di Surabaya untuk musim 2017-2018.
Frederick Lee Jones Lish mencetak poin tertinggi untuk CLS Knights dengan 28 poin ditambah sembilan asis. Kemudian dua pemain lain mencetak dobel-dobel, yaitu Shane Edwards (24 poin, 11 rebound) dan Brian Williams (11 poin, 22 rebound).
CLS Knights melesat 14-0 di awal kuarter pertama. Setelah lima menit berjalan, baru Dragons memecah kebuntuan melalui tembakan tripoin Joshua Munzon. CLS Knights menutup kuarter pertama dengan keunggulan 24-8. Freddie menghasilkan delapan poin di kuarter ini.
Dragons bangkit di kuarter kedua. Di menit-menit awal, mereka mencetak keunggulan 7-0. Coach Koko mengambil langkah jitu dengan memasukkan Freddie menggantikan Arif Hidayat. Strategi ini berhasil, CLS Knights kembali mendulang poin. Skor 40-26 untuk keunggulan CLS Knights mengakhiri kuarter kedua.
Di kuarter ketiga Dragons mengubah strategi. Joshua Munzon menjaga Freddie karena Jawhar William Purdy dianggap tidak mampu mengemban tugas tersebut. Tetapi Freddy dan Edwards sudah mendapatkan ritme permainan. Mereka berdua mencetak 16 dari 27 poin yang dihasilkan CLS Knights di kuarter ketiga. Lalu Williams ikut menggempur area lubang kunci Dragons dan menghasilkan sembilan poin. Dragons semakin sulit mengamankan ringnya setelah Bryan Keith Davis harus keluar (ejected) karena melakukan satu kali unsportmanlike foul dan satu technical foul. CLS Knights tetap unggul 67-44.
CLS Knights hanya tinggal menjaga keunggulan di kuarter terakhir. Coach Koko pun leluasa melakukan rotasi pemain. Semua pemain CLS Knights malam ini turun lapangan. Hanya dua pemain yang tidak mencetak poin yaitu Sandy Febiansyakh dan A.A. Ngurah Wisnu Budidharma. CLS Knights menang dengan margin 19 poin 87-68.
"Tidak ada yang berubah dari tim kami, bukan karena saya tidak memainkan Mario (Wuysang) dan Biboy (Ebrahim Enguio Lopez) semua pemain tampil lebih lepas. Tapi itu tidak ada hubungannya. Justru dengan mereka berdua tidak main, semua pemain harus siap, terutama lokalnya. Pada dasarnya kami masih ada di liga ini dalam waktu lama. Jadi saya berusaha untuk meningkatkan kemampuan pemain lokalnya. Kalau untuk masalah pemain asing, kualitas mereka ya sudah seperti itu. Yang penting, pemain lokalnya harus berkembang," ujar Kepala Pelatih Koko.
CLS Knights kali ini terlihat berbeda. Mereka lebih garang dengan mencetak 48 poin di area lubang kunci dan mengumpulkan 61 bola pantul. Aliran bola CLS Knights juga lebih lancar, terlihat dari 20 asis yang dicatatkan sepanjang laga. Sayangnya akurasi tembakan tripoin yang kurang baik. Mereka hanya mencetak empat dari 21 percobaan. CLS Knights juga tampil atraktif dengan mencetak tujuh dunk. Shane Edwards mendapatkan tepuk tangan penggemar karena melakukan lima kali slam dunk.
"Saya rasa belum bisa dikatakan CLS Knights lebih attack ke basket. Masih sekitar 20 persen untuk bisa dikatakan seperti itu. Sebab pemain masih memaksa melakukan jump-shot. Padahal short-clock masih lama. Saya sudah teriak-teriak untuk mengalirkan bola, tapi mereka memilih untuk jump-shot. Memang itu karakter CLS Knights yang dulu, perlu waktu untuk mengubahnya," lanjut Koko.
CLS Knights kini mengumpulkan lima kali menang dari 18 pertandingan. Selanjutnya mereka akan memainkan dua laga sisa di Filipina menghadapi San Miguel Alab. Sedangkan Dragons harus mengubur mimpi ke playoff karena kekalahan ini. Mereka kini mencetak rekor 5-12. Sisa pertandingan Dragons hanya tiga kali. Sementara di posisi keenam, Saigon Heat sudah mengumpulkan sembilan kemenangan. Jadi tidak mungkin bagi Dragons menggeser posisi Heat.(*)
Foto: Yoga Prakasita