Setelah insiden mundurnya Pacific Caesar Surabaya pada Sabtu, 10 Maret 2018, Indonesian Basketball League (IBL) membuktikan ucapannya. Sesuai penuturan Direktur IBL Hasan Gozali, catatan rapat sehari sebelum laga pertama yang membahas aturan baru memang ada, tetapi terlambat didistribusikan. Namun akhirnya, tim-tim peserta menerima notula itu kemarin malam, Minggu 11 Maret 2018.
“Bukti rapat itu ada. Memang telat didistribusikan ke semua tim, tapi semua catatan dan rekaman itu ada,” ungkap Hasan, seperti dikutip Mainbasket kemarin.
(Baca juga: IBL Tegas, Pacific Mundur dan Tak Merasa Bersalah)
Mainbasket lalu mendapat konfirmasi soal bukti catatan itu dari salah satu tim peserta IBL. Sesuai notula pada Kamis, 8 Maret 2018, IBL memang mengadakan rapat untuk menegaskan aturan yang menjadi masalah belakangan ini. Peraturan itu termasuk mengatur larangan bermain dan denda setelah mendapatkan diskualifikasi (ejected) akibat melakukan pelanggaran keras seperti dilakukan Anton Waters, senter Pacific pada Jumat, 9 Maret 2018.
Dalam catatan tersebut, IBL mengingatkan kepada Pacific dan Stapac Jakarta untuk bermain hati-hati. Para peserta perlu menjaga emosi masing-masing, karena pemain yang didiskualifikasi bisa mendapat larangan bermain satu atau dua pertandingan. Itu termasuk masalah 1 technical foul dan 1 unsportsmanlike foul seperti dilakukan Waters.
(Baca juga: Pacific Caesar Tak Hadir di Lapangan, Stapac Menang "Walk-out")
Selain itu, catatan rapat tersebut sekaligus mengungkapkan hal lain. Pihak Pacific, Stapac, dan IBL dalam rapat itu juga membahas soal bagaimana berlangsungnya acara, termasuk soal warna seragam dan tempat duduk.
Lengkapnya, catatan 8 Maret itu tidak datang sendiri. Tim-tim peserta menerima dua catatan lain dari rapat pada 6 Februari dan 10 Maret 2018.
Pada notula 6 Februari, seluruh tim hadir di Hotel Century Jakarta untuk membicarakan banyak hal, termasuk aturan FIBA 2017. Sementara itu, notula 10 Maret merupakan rapat antara Pacific, Stapac, IBL, serta koordinator wasit dan pengawas pertandingan untuk membicarakan perihal larangan bermain Anton Waters sekaligus keputusan mundurnya tim asal Surabaya itu di pertandingan kedua.
Foto: Hari Purwanto