IBL

Boston Celtics harus berhadapan dengan kelelahan pasca-kejuaraan, serangkaian cedera, dan persaingan ketat untuk mencatat rekor 61-21 pada musim reguler ini. Selama periode yang tidak menentu bagi tim pada bulan Januari, Kristaps Porzingis mengakui bahwa mereka menjadi tim yang lemah. Namun perubahan besar terjadi jelang playoff, dan kini Celtics siap jadi pemburu gelar juara lagi. 

Pemain asal Latvia sang mengatakan timnya menemukan ritmenya di waktu yang tepat. Porzingis yakin Celtics telah mendapatkan kembali naluri pembunuh mereka pada akhir musim reguler, dan tampak siap menjelang dimulainya babak playoff akhir pekan ini. 

"Kami seperti singa musim lalu, dan dalam beberapa pertandingan tahun ini kami terlihat seperti kucing rumahan," kata Porzingis kepada sekelompok kecil media internasional melalui Zoom. "Saya kira ada saat-saat ketika kami mulai terlihat seperti hewan yang berbeda lagi, terutama menjelang akhir musim. Saya pikir semua orang mulai meningkatkan intensitas sedikit, karena tahu bahwa kami akan melaju lagi. Dan Anda dapat melihatnya dari penampilan kami di akhir musim."

Celtics ingin menjadi juara NBA berturut-turut sejak Golden State Warriors mempertahankan gelar mereka di musim 2017-2018. Di sisi lain, Celtics memegang rekor gelar NBA terbanyak yang dimenangkan, dengan 18, mereka belum pernah mengulanginya sejak 1968-1969. Porzingis mengatakan gagasan untuk membuat sejarah sedang memacu timnya.

"Kami tidak mempertahankan kejuaraan. Kami hanya berusaha memenangkannya lagi. Kami memenangkannya tahun lalu dan sekarang kami memiliki kesempatan untuk membuat sejarah, memenangkannya dua kali berturut-turut," kata Porzingis. "Tahun ini adalah tahun yang benar-benar berbeda, musim yang berbeda, dan apa yang kami coba lakukan adalah memburu gelar juara lagi, dan itulah pola pikir kami."

Ini adalah musim kedua Porzingis bersama Celtics dan ini terbukti sangat menantang mengingat ia harus absen dari kamp pelatihan serta bulan pertama musim karena ia masih dalam pemulihan pasca operasi perbaikan retinakulum medial yang robek di kaki kirinya.

Penampilannya sebanyak 42 kali untuk Boston musim ini merupakan pencapaian terendah sepanjang kariernya, tetapi ia mencatatkan angka yang bagus, dengan rata-rata 19,5 poin, 6,8 rebound, dan 2,1 asis per pertandingan.

Porzingis menegaskan bahwa Boston sekali lagi menjadi salah satu tim terbaik di liga baik secara ofensif maupun defensif dan berkata, "kami percaya bahwa dengan tambahan satu tahun pengalaman yang kini kami miliki, kami dapat berjuang lagi untuk meraih kejuaraan".

Ini adalah musim ketiga bagi Celtics dengan pelatih Joe Mazzulla sebagai pelatih dan para pemain telah menganut filosofinya yang mengutamakan tim tanpa ego. Mereka bermain basket tim di kedua sisi lapangan, fokus pada kecepatan dan pergerakan bola, dan sangat mengandalkan tembakan tiga angka. Mereka mencetak beberapa rekor tembakan tiga angka musim ini termasuk tembakan tiga angka terbanyak per musim dengan 1.457 tembakan. (tor)

Foto: Eric Canha - Imagn Images

Komentar