Stephen Curry dan tripoin adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Bahkan sebelum masuk ke NBA, keduanya sudah sangat terikat. Fakta bahwa Curry adalah anak dari salah satu penembak tripoin solid di zamannya, Dell Curry, membuat Stephen sudah paham betul apa yang harus ia lakukan untuk menjadi setidaknya seperti Sang Ayah atau bahkan melampauinya. 

Selepas SMA, Stephen memilih Davidson sebagai kampusnya. Kampus yang akhirnya percaya sepenuhnya kepada pemain yang lebih akrab disapa Steph ini dan membuatnya sebagai pusat permainan. Meski memiliki perjalanan kampus yang solid, anggapan mengenai struktur fisik membuatnya tidak terpilih di lima besar NBA Draft. Untungnya, Golden State Warriors berani bertaruh kepadanya. Padahal, Warriors sendiri masih punya sosok Monta Ellis yang sedang berkembang dan Stephen Jackson sebagai veteran. Memilih Stephen di urutan ketujuh NBA Draft 2009 adalah sebuah kepercayaan untuk Stephen. 

Meski tak langsng mentereng karena sesaknya pemain veteran dan berkembang di Warriors, manajemen tampak mulai mempercayakan masa depan organisasi kepada Stephen. David Lee yang baru menjadi All Star di New York Knicks mereka datangkan di musim kedua Steph. Dua musim berikutnya, secara beruntun, Klay Thompson dan Draymond Green mereka ambil dari Draft untuk melengkapi komposisi inti Warriors. 

Kala itu masih dipimpin oleh Mark Jackson yang juga dikenal tajam sebagai penembak tripoin dan licin sebagai pengatur serangan, Steph semakin mendapatkan kebebasan. Puncaknya, ia meledak dalam laga melawan Knicks di 2013. Madison Square Garden dan publik penikmat NBA terkejut karena ia memasukkan 11 tripoin dari 13 percobaan saja. Meski akhirya Warriors kalah, penikmat NBA akhirnya menyadari ada sosok bernama Stephen Curry yang akan menjadi penantang serius untuk Reggie Miller dan Ray Allen, dua penembak tripoin terbaik sebelumnya. 

Maju cepat 12 tahun berselang, dalam kemenangan 130-104 Warriors atas Sacramento Kings, Stephen memasukkan tripoin ke-4.000 di sepanjang kariernya (musim reguler). Ia jadi pemain pertama dalam sejarah NBA yang mampu mencapai angka 4.000. Sebelumnya, Stephen juga jadi yang pertama menyentuh 3.000 tripoin yang lantas diikuti oleh James Harden. Sebagai catatan, Reggie Miller ada di angka 2.560 tripoin sedangkan Ray Allen sempat duduk lama di pemuncak daftar "hanya" dengan 2.973 tripoin. 

Pencapaian 4.000 tripoin ini memang semakin mematri nama Stephen sebagai penembak tripoin terbaik sepanjang masa. Hebatnya lagi, Stephen memasukkan seluruh tripoin itu dalam total 1.013 gim. Jumlah ini membuat Steph secara rata-rata memasukkan 3,9 tripoin per gim. Akurasi Steph untuk laga ini juga memang luar biasa di angka 42,4 persen. 

Bagi kami di Mainbasket, 4.000 tripoin ini bak tembakan yang membawa Steph semakin tinggi di langit-langit dunia NBA. Satu rekor yang akan sangat sulit dikejar oleh pemain-pemain lain. Steph sendiri akan berusia 37 tahun hari ini (14/3), waktu setempat. Melihat kondisi fisiknya yang masih prima, tampaknya masuk akal melihat Steph menyentuh 4.500+ sampai dua musim ke depan. Harden sebagai yang terdekat dan Damian Lillard serta Klay Thompson jadi pemain aktif di belakang Harden, rasanya ini akan menjadi rekor yang sulit dikejar. 

Lebih dari itu, rasa hormat kami tertinggi kepada Steph adalah dampaknya dalam mengubah gaya bermain basket. Bagaimana basket dalam 10 tahun terakhir dimainkan berdasarkan kemampuan, ketangkasan, dan kehebatan Steph. Kami yakin ia akan memberikan kredit besar kepada Warriors, Mark Jackson, Steve Kerr, atas sistem yang dibuat untuk memaksimalkannya. Pun demikian, sekali lagi, ini hanya masuk akal karena kemampuan seorang Steph. 

Tambahan gelar MVP musim reguler, MVP Final, 4 gelar juara, juara FIBA World Cup, dan medali emas Olimpiade, tidak ada lagi yang menghalangi Steph sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah ada di sejarah NBA. Selamat ulang tahun, selamat menikmati hari, dan terima kasih atas sebuah performa yang menginspirasi sejauh ini Wardell Stephen Curry. Look at Curry, man. So inspirational!

Foto: Getty Images

Populer

Jimmy Butler Akan Memberikan Apapun untuk Kemenangan Warriors
Luka Doncic Bikin Markieff Morris Geleng-geleng Kepala
Luka Doncic Saja Tidak Cukup Membawa Lakers Menang
Sentuh 4.000 Tripoin, Wardell Stephen Curry Menuju Keabadian!
Steve Kerr Percaya Stephen Curry Bisa Membuat Ribuan Tripoin Lagi
Bucks Rusak Malam Terbaik Luka Doncic
Pemain Terberat Kedua di NBA Oliver Miller Tutup Usia
Suns vs Rockets Diwarnai Adu Jotos Steven Adams-Mason Plumlee
Saya Bukan Dewa, Saya Hanyalah Seorang Wasit
Blok Vincent Kosasih Menyelamatkan Pelita Jaya dari Kejaran Borneo