Sistem draft untuk NBA All-Star tahun ini menghasilkan dinamika yang menarik. Baik saat pemilihan, maupun ketika tim sudah terbentuk dan berlaga di arena. Penggemar bahkan bisa saling terlibat perdebatan seru ketika berbicara mengenai tim ini. Bahkan tim Steph, disebut-sebut akan memenangi laga All-Star saat mereka menjalani sesi latihan sebelum laga All-Star. Tapi apa yang terjadi, tim Steph justru harus menerima kekalahan menyakitkan dari tim LeBron.

Kedua tim bertanding dengan sengit. Tapi tim LeBron yang lebih menguasai area lubang kunci berhasil unggul hingga akhir babak pertama. Dari sinilah naluri seorang Steph Curry muncul. Ia memiliki pengalaman ketika dihadapkan dengan laga-laga seperti ini, Curry mencetak tiga tembakan tripoin di kuarter ketiga. Meski begitu, Curry akhirnya memilih untuk menikmati sekotak pop-corn dan memberi kesempatan pada pemain lainnya.

Banyak yang menilai bahwa Curry tidak bermain seperti biasanya. Akurasinya kurang tajam dengan hanya mencetak tiga tembakan tripoin dari 11 percobaan. Tapi menarik bila dilihat bahwa Curry tidak berusaha untuk dominan di timnya. Ia sudah merasa nyaman dengan pemain-pemain pilihannya. DeMar DeRozan dan Damian Lillard yang akhirnya bisa mencetak poin terbanyak dengan masing-masing menghasilkan 21 poin.

Curry sudah berusaha keras membalikkan keadaan di kuarter keempat. Ia beberapa kali membuat situasi untuk bisa mendapatkan ruang tembak bagi James Harden dan Klay Thompson. Pada akhirnya, Curry gagal membawa timnya mendapatkan hadiah 100 ribu dollar Amerika untuk masing-masing anggota tim.

Mainbasket merangkum wawancara dengan Steph Curry usai pertandingan. Berikut wawancaranya;

DeMar dan K.D. mengatakan bahwa format ini paling menyenangkan selama mereka bermain di laga All-Star. Apakah Anda setuju? Kedua, apa yang paling menyenangkan dari seluruh kegiatan di akhir pekan ini. Lalu bagaimana pendapat Anda tentang bermain di kampung halaman untuk tahun depan?

Itu pertanyaan yang banyak (tertawa). Ya, ini jelas menyenangkan. Bermain dengan format baru, bisa memilih pemain dari konferensi yang sama atau sebaliknya. Apapun yang kami alami di lapangan, kami mencoba untuk menyamakan defense dulu. Saya Pikir, menciptakan iklim kompetisi yang hebat sangat bagus. Perubahan yang dilakukan saat ini bisa menjadi hiburan yang bagus untuk penggemar. Baik yang hadir di arena maupun penonton di layar kaca. Jadwal All-Star tahun ini sangat padat dan banyak hal baru yang saya temui.

Saya mencoba untuk menjawa pertanyaan ketiga, tapi saya lupa (tertawa).

Seberapa ingin, Anda bermain di Charlotte, tahun depan?

Saya pikir itu akan sangat menarik. Saya bisa menghibur penggemar sekaligus suatu kehormatan bisa bermain di hadapan keluarga besar Curry. Tidak hanya itu, saya bisa bermain basket di kampung halaman serta mengenalkan pada Charlotte apa itu NBA yang sebenarnya.

Berbicara tentang pemain yang Anda pilih. Apa sudah sesuai dengan keinginan Anda? Juga tentang penjagaan yang dilakukan K.D. kepada Anda?

Saya mencoba mengumpulkan pemain-pemain terbaik. Sebagai konsep awal, saya mencoba bermain dengan pemain yang cocok dengan gaya permainan saya. Saya berusaha untuk bisa menciptakan ruang tembak yang bagus. Itu adalah strategi tim kami. Tapi ternyata, LeBron bisa lebih baik dengan pemain pilihannya. K.D dan LeBron membuat saya harus bekerja keras. Mereka mendorong saya ke sideline. Dua raksasa itu tidak membiarkan saya menembak. Jadi itulah sebenarnya yang terjadi, saya sulit untuk untuk mencetak poin. Tapi saya pikir, ini adalah pertunjukkan yang bagus untuk penggemar.

Apakah Anda ingin menjadi kapten lagi tahun depan?

Pastinya saya menikmati proses ini. Saya menikmati sebagai pemimpin tim. Saya senang bisa mengambil keputusan. Mudah-mudahan saya mendapatkan kesempatan yang sama di All-Star berikutnya.

Steph, Anda berjuang dengan kesempatan melepaskan tembakan yang sedikit. Tapi Anda bisa menemukan jalan keluar. Menurut Anda, apa yang berbeda dengan akurasi tembakan Anda di laga All-Star?

Saya tidak tahu. Saya pikir, saya sedikit lambat. Ini karena ada suasana yang berbeda. Strategi saya sebenarnya sama, make-or-miss. Tapi saya tidak terlalu memikirkan hasilnya. Hanya saja, ketika di All-Star, ada perbedaan kecepatan dalam melepaskan tembakan.

Banyak rekan Anda yang lain (di Warriors) tidak terpilih sebagai All-Star, dan mereka istirahat. Tapi kalian, para pemain All-Star punya jadwal padat untuk kegiatan ini. Apakah Anda bisa tampil kembali di babak kedua dengan bugar? Dan jika tidak, apakah Anda bisa membuat tubuh kembali bugar sebelum musim bergulir lagi?

Menjadi All-Star seperti pedang bermata dua. Itu adalah prestasi luar biasa, sebuah kehormatan yang luar biasa, tapi selain itu harus memikirkan perspektif untuk mendapatkan cukup waktu beristirahat. Yang penting, tidak membuat diri kelelahan selama All-Star Weekend.

Harus segera beristirahat setelah All-Star berakhir. Karena saya harus kembali berlatih. Saat itu, mental kami harus kembali berkonsentrasi dengan perjalanan liga. Mengejar kemenangan di 20 pertandingan sebelum playoff. Setelah itu mengejar gelar juara lagi.

Adam Silver baru mengumumkan NBA Africa game ketiga ada di Afrika Selatan. Apa Anda akan hadir?

Saya tidak yakin. Saya tidak tahu.

Steph, bagaimana dengan persaingan tim di All-Star kali ini. Apakah sudah sesuai dengan apa yang pemain mau?

Format ini sebenarnya bisa memberi kesempatan untuk menekan tombol reset. Artinya, ketika sudah ada pemain, kapten bisa menghapus daftar lalu memilih sendiri pemain. Itu juga bisa menentukan seberapa sengit persaingan yang akan kami suguhkan. Format tersebut memungkinkan kami untuk menampilkan permainan basket yang sebenarnya, bukan hanya pertunjukan slam-dunk saja.

Saya pikir apa yang kami lakukan sekarang bisa lebih baik untuk tahun-tahun mendatang. Bagaimana menghargai kesempatan kami menjadi pemain terbaik dan tahu apa artinya menjadi All-Star. Kami adalah 24 orang terbaik di liga dan telah bekerja keras untuk karir dan kesuksesan kami. Menjadi All-Star adalah bagian dari kerja keras tersebut.

Selain permainan, NBA Cares adalah program yang menjangkau masyarakat tidak jauh dari tempat All-Star. Ini terus berkembang ke arah yang lebih baik. Perlu saya katakan di sini, Los Angeles, banyak orang yang belum beruntung. Tapi Anda sebagai bintang NBA, bersama LeBron dan Carmelo telah berdiri dan mengatakan bahwa itu mereka harus dibantu. Berikan pikiran Anda mengenai hal ini di masa depan.

Saya pikir basket sudah menyentuh semuanya. Olahraga pada umumnya dan bisa mendatangkan banyak keuntungan. Seperti acara All-Star Weekend bisa menyumbang sekitar 500 ribu dolar Amerika.

Ini hasil dari pertemuan dua tim terbaik dan membuat masyarakat terhibur. Seperti saya katakan, ini bukan tentang para pemain yang merayakan All-Star Weekend dan yang lainnya. Tapi ada dampak yang kami bisa berikan ke masyarakat dari sudut pandang finansial. Saya pikir NBA sudah melakukan hal yang menakjubkan dengan ini.

Anda berlatih melawan K.D. setiap hari. Kemudian bermain dengannya di lapangan setiap hari. Bagaimana rasanya melawan dia dalam pertandingan. Mendapatkan kesempatan untuk mencetak skor dan menerobos defense yang dilakukan K.D.?

Sejujurnya, saya masih ingat hari-hari sebelum K.D. datang ke Golden State dan dia memakai jersey tim lamanya. Jadi kami sudah biasa saling berhadapan. Saya senang bisa bertemu dengannya di All-Star. Menyenangkan juga bisa berbicara sedikit trash-talk dengan dia. Saya pikir dia pun merasakan hal yang sama dengan saya, Klay dan Draymond.

Steph, tiga atau empat tahun terakhir, kalian sangat populer dan selalu bisa menembus di final NBA. Berbicara tentang Warriors secara khusus, bagaimana Anda melihat persepsi tim Anda?

Kami dulu tim underdog. Kami berusaha mengejar gelar juara. Belum pernah kami mendapatkan kesempatan yang begitu bagus seperti di tiga musim terakhir. Kami bisa menyelesaikan musim dengan menakjubkan. Kemudian posisi kami kembali terpuruk, dan kami bisa tampil di final namun gagal menjadi juara.

Lalu K.D. bergabung, dan semua orang membicarakannya. Ada banyak hal yang mengganggu tim kami. Tapi kami mencoba yang terbaik dan tetap mempertahankan identitas kami sebagai sebuah tim.

Hasil yang kami capai saat ini benar-benar tentang apa yang kami lakukan di lapangan. Hasil dari kami membawa diri. Kami sadar, saat ini kami memiliki kesempatan untuk mengejar juara tahun keempat berturut-turut. Kami berada di atmosfer yang benar.

Di laga All-Star tahun lalu anda bersama Kevin dan Russell. Tahun pertama setelah Kevin pergi dari Oklahoma City dan Anda ada di satu tim yang sama dengan mereka. Tahun ini, bagaimana Anda berkomentar tentang interaksi mereka berdua?

Jujur saja, mereka ada di tim LeBron. Jadi saya tidak bisa memperhatikan mereka. Saya pikir, persahabatan itu lebih besar daripada basket. Semua orang mengerti bahwa ini hanya ada di lapangan, selebihnya, mereka semua berkawan.

Anda peduli pada komunitas dan mengapa itu begitu penting bagi Anda. Tapi bisakah Anda berkomentar tentang mengapa memilih Brotherhood Crusade untuk dikunjungi? Adakah orang dalam hidup kamu yang menanamkan sikap itu?

Jelas ada banyak pilihan untuk komunitas yang bisa dikunjungi. Tapi orang yang saya tanya mengenai komunitas di L.A. menyarankan untuk mengunjungi Brotherhood Crusade. Mereka sangat tahu bagaimana menjadi pemimpin. Lalu bagaimana melakukan usaha demi keberhasilan tujuannya.

Saya selalu punya keinginan untuk berbagi. Ayah saya yang menanamkan itu. Ayah bermain selama 16 tahun di NBA. Ia menanamkan sebuah mentalitas yang mengagumkan kepada saya dan saudara-saudara saya. Bola basket memang membesarkan kami, tapi kami harus bisa menggunakan kemampuan kami untuk mengembangkan daerah kami. Jadi selalu disarankan oleh ayah untuk memperbaiki kualitas masyarakat di Charlotte. Tidak peduli di mana saya berada, saya ingin melakukan hal itu.

Seperti apa permainan di sepuluh detik terakhir? Apalagi saat kamu punya bola di tanganmu dan ada dua orang penjaga di hadapan Anda. Apa yang Anda pikirkan?

Hanya mencoba mendapatkan tembakan. Kami mencoba mendapatkan ruang terbuka untuk bisa menembak tiga angka dari sudut. Tapi kami terkunci. Tim LeBron memiliki postur dan kecepatan di semua sisi.

Saat saya mendapatkan bola dari Joel dan berbalik mencari kesempatan menembak, saya lihat LeBron dan K.D, mencoba menahan saya. Pada saat itu saya hanya berusaha membuat situasi permainan, tapi kawan-kawan saya tidak ada yang muncul. DeMar akhirnya mencoba melepaskan tembakan sebelum waktu habis dari sudut. Tapi itu jelas sebuah usaha yang sangat sulit karena kokohnya pertahanan. Tim lawan bisa mendapatkan situasi yang lebih menguntungkan untuk memenangkan laga. (*)

Foto: nba.com/warriors

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Pelicans Tumbang! Warriors ke Perempat Final NBA Cup 2024
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Mavericks Hantam Nuggets Tanpa Doncic, Peluang NBA Cup Masih Terjaga
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama