Mengenal Lebih Dekat Seri Klasik New Balance

| Penulis : 

Beberapa waktu lalu, saya menyempatkan datang ke gerai resmi New Balance di Surabaya, Jawa Timur. Meski tak membeli apapun, saya selalu suka dengan sepatu besutan mereka. Bagi saya, tiap sepatunya punya aura yang berbeda. Terlepas dari saya yang memang mengidolai salah satu seri klasiknya.

Klasifikasi produk menggunakan nomor jadi hal yang unik di New Balance. Berbeda dengan kebanyakan merek yang memberikan nama di setiap rilisannya. Hal itu dilakukan agar konsumen lebih memahami produk mana yang paling memenuhi kebutuhannya.

Perusahaan yang didirikan William J. Rilley ini tengah fokus mempromosikan New Balance 247. Siluet kasual modern bertema sporty yang punya harga terjangkau. Konsep itu sama dengan yang dilakukan New Balance ketika memperkenalkan seri 574 pada 1988 silam.

Selain New Balance 247, saya juga mendapati rak khusus seri klasik di bagian belakang. Di sana, terdapat seri 574, 373, dan lainnya. Jumlahnya terbatas untuk seri itu-itu saja. Saya hanya terpaku pada kehadiran New Balance 998. Seri klasik yang berdiri sendiri di antara semua sepatu yang dipajang. Kejadian ini sangat disayangkan. Padahal, mereka memproduksi sepatu dengan peruntukan yang berbeda-beda. Sejenak otak saya melayang membayangkan berbagai seri klasik selain New Balance 998 yang mengagumkan itu.

Secara garis besar, New Balance adalah perusahaan sepatu bersejarah. Didirikan William J. Rilley pada 1906, perusahaan berlogo “NB” ini fokus membuat keperluan olahraga yang memenuhi kebutuhan atlet secara spesifik. Sejak olahraga jadi gaya hidup, New Balance kian apik memproduksi sepatu olahraga.

Meski berinovasi dengan menghasilkan seri baru berteknologi mutakhir, seri klasik New Balance seakan tak lekang oleh waktu. Inilah seri-seri klasik terbaik versi Mainbasket.

New Balance 574

Inilah seri paling legendaris dari New Balance. Sepatu yang awalnya ditujukan bagi petenis tanah liat ini semakin lekat dengan gaya hidup masyarakat urban kelas menengah. Harganya yang terjangkau jadi kunci kesuksesan seri ini. Walau begitu, Anda masih bisa mendapati seri langka 574 dengan harga cukup tinggi. Belum lagi seri eksklusif 574 yang diproduksi di Amerika Serikat.

Selain itu, 574 telah dilengkapi sol berjenis ENCAP. ENCAP adalah sol buatan New Balance yang terdiri atas busa EVA dibungkus dengan cangkang plastik poliuteran. New Balance mengatakan bahwa perpaduan ini bisa menambah stabilitas pemakainya ketika berlari.

New Balance 575

Bagi Anda penikmat lari segala medan (trailrunning), cobalah memakai 575. Sol sepatu ini lebih tebal dengan teknologi ROLLBAR khas New Balance. Walau tak setenar 574, namun seri 575 punya tempat tersendiri bagi penggemarnya. Sepatu ini jadi salah satu best-seller New Balance sepanjang masa.

New Balance 576

Sementara seri 574 identik dengan sepatu buatan Amerika Serikat, seri 576 jadi seri kebanggaan bagi Inggris. Ya, eksklusivitas New Balance 576 hadir dari proses pembuatannya dilakukan oleh pengrajin sepatu terlatih dari Flimby, Inggris. Pertama kali dikenalkan pada 1988, seri 576 adalah sepatu pengembangan seri 574 yang dibuat lebih meruncing ke depan.

Struktur sol ENCAP-nya pun berbeda. Seri 576 menggunakan tiga lapis sol EVA berjajar yang diperkuat dengan cangkang plastik poliuteran lebih besar.

New Balance 577

Seri ini juga jadi salah satu seri eksklusif Flimby, Inggris. Bentuknya yang meruncing ke depan jadi pioneer sepatu lari modern. Struktur sol ENCAP-nya meredam berat serta cangkang di bagian tumit membantu pemakainya untuk lebih seimbang. Sepatu ini dibuat lebih sempit sehingga serasa mencengkeram dengan erat.

Kini, seri 577 sering dijadikan basis kolaborasi eksklusif New Balance dengan berbagai pihak. Omong-omong, tentara elit Israel pernah memesan sepatu ini secara khusus karena dirasa paling cocok dengan kebutuhan mereka.

New Balance MT580

Seri klasik satu ini jadi yang terpopuler di Jepang. Walau awalnya diproduksi untuk lari di perbukitan, namun penduduk Jepang menyukainya karena nyaman digunakan berjalan jauh. Hal yang lumrah kita temui di trotoar Jepang. Bahkan, persimpangan Shibuya jadi persimpangan pejalan kaki tersibuk di dunia.

Format sol ROLLBAR dibuat berbeda dengan seri 575. Walau begitu, kenyamanan tetap jadi nomor satu.

New Balance 587

Seri ini merupakan pengembangan dari seri 580. Kini, produksi sepatu ini difokuskan melalui pabrik New Balance Amerika Serikat. Untuk kali pertama pula, New Balance menggabungkan dua jenis sol berbeda dalam satu sepatu. Sol ABZORB dan ROLLBAR digabungkan untuk memaksimalkan pantulan energi (energy return) saat kaki melangkah.

Ini juga kali pertama New Balance memasang panel kulit di bagian atas sepatu. Panel kulit tersebut berpadu dengan nilon rajut (mesh) yang membuat sepatu ini tetap ringan namun kuat.

New Balance 990

Pada saat dirilis tahun 1982, sepatu ini mengejutkan publik. Ini adalah kali pertama sebuah sepatu olahraga dihargai AS$100. Sebuah harga yang tergolong fantastis bagi sepasang sepatu. New Balance mengatakan bahwa sepatu ini dianggap paling futuristik yang bisa didapatkan oleh siapa pun.

Bahan nilon rajut (mesh) disekujur sepatu memberikan kenyamanan ekstra. Terdapat pula MCD ankle support yang menurut New Balance akan membantu penggunanya berlari tanpa takut cedera.

New Balance 991

Bagi Anda penikmat kultur sepatu ayah, maka sepatu ini bisa jadi solusi. Faktanya, sepatu ini jadi favorit figur ayah paling dikenal di dunia. Steve Jobs menyatakan bahwa New Balance 991 adalah sepatu ternyaman yang pernah ia pakai.

Tren sepatu ini pun di 2018 diprediksi akan mengalahkan tren sepatu bersol BOOST besutan adidas. Hal ini terbukti dengan kian maraknya para artis menggunakannya. Merek kenamaan dunia pun mulai merilis sepatu yang berbentuk mirip dengan seri 991. Sebut saja adidas Yeezy Wave Runner, Nike Air Zoom Spiridon, Fila Disruptor hingga Li-Ning Butterfly 2018. 

New Balance 993

Pengembangan dari seri 991 dengan mengurangi luas penampang berbahan nubuck di bagian atas. Alhasil, nilon rajut (mesh) mendapat porsi lebih banyak agar kaki lebih bisa “bernafas”. New Balance punya program dengan memberi kesempatan pelanggannya untuk memodifikasi sendiri seri 993 seperti apa yang diinginkan.

New Balance 997

Seri ini dirilis pertama kali pada 1991. Sepatu ini menggunakan perpaduan sol ENCAP, C-CAP dan ABZORB. Hasilnya adalah sebuah sol yang meredam beban terutama yang bermuara di telapak kaki bagian tengah. Cangkang plastik poluiteran di bagian tumit membantu menstabilkan penggunanya demi meminimalisir kemungkinan terjatuh. Kanye West tercatat pernah menggunakan sepatu ini di salah satu kesempatan. 

New Balance 998

Hasil penyempurnaan seri 997 dengan menambahkan beberapa fitur serta pencantuman sol ABZORB yang lebih lebar. Terdapat pula panel di bagian atas serta logo “N” terbuat dari fosfor besutan Scotchbrite yang membuat sepatu ini semakin unik.

New Balance 1300

Kita mundur kembali ke 1984 ketika New Balance mengenalkan seri 1300 kepada publik. Sama halnya dengan seri 990, sepatu ini mengejutkan publik lewat harga yang dipatok. Di zaman itu, Anda haru merogoh kocek AS$130 untuk mendapatkan sepatu ini. Walau begitu, cara itu justru membuat seri 1300 laku keras karena publik semakin penasaran dengan kenyamanan yang dijanjikan di sepatu ini.

Kini, New Balance 1300 hanya diproduksi di Amerika Serikat. 

New Balance 1500

Sama halnya dengan seri 1300, sepatu ini dikategorikan sebagai seri premium yang ditawarkan New Balance. Sepatu ini dibanderol AS$150 dan hingga kini jadi salah satu seri paling tinggi harganya. Namun, harga itu sepadan dengan apa yang dirasakan oleh penggunanya. Setidaknya, New Balance terbukti selalu memenuhi ekspektasi konsumennya dengan menyediakan sepatu yang sepadan dengan harganya.

Sumber Foto: Sneakernews, New Balance Archieve

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!