Keluhan Steve Kerr Soal Jadwal Trade-Deadline NBA

| Penulis : 

Sudah beberapa tahun dijalankan, namun tidak ada yang protes mengenai batas waktu perdagangan (tread-deadline) yang ditetapkan NBA. Mungkin bagi tim yang "menang" dalam pertukaran pemain, mereka senang. Sebaliknya, jika dianggap "kalah", seperti Steve Kerr, tentu saja akhirnya mereka protes. Pelatih Kerr bereaksi keras terhadap aturan trade-deadline sesaat sebelum pertandingannya melawan Utah Jazz, di mana dikabarkan Golden State Warriors mendapatkan Jimmy Butler. 

Kronologis kejadiannya cukup unik. Warriors hanya beberapa jam menjelang pertandingan melawan Utah Jazz, Rabu malam (5/2), waktu Amerika Serikat. Tim mendapatkan kabar bahwa manajemen sudah mengakuisisi Jimmy Butler dari Miami Heat. Sehingga di saat yang sama, para pemain harus mengucapkan selamat tinggal kepada Andrew Wiggins, Dennis Schroder, Kyle Anderson dan Lindy Waters III, yang terlibat dalam kesepakatan tersebut. Golden State kemudian kehilangan keunggulan dua digit dalam tiga menit terakhir sebelum kalah dari Jazz dengan skor 131-128. 

Pelatih Kerr tampaknya kesal dengan situasi ini. Bukan karena perdagangannya, melainkan waktunya. Fakta yang tak bisa dibantah adalah adalah bahwa trade-deadline merupakan gangguan besar bagi tim, pemain, dan keluarga mereka, dan tidak ada solusi dari aturan ini. 

Saat ini, pemain dapat ditukar tepat sebelum atau setelah pertandingan, dan dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, saat mereka sedang bermain. Pelatih Kerr tidak dapat berbicara tentang Butler atau kesepakatan yang dilaporkan. Namun, ia berbagi pendapatnya tentang waktu batas waktu perdagangan. 

"Liga harus mempertimbangkan untuk menetapkan batas waktu perdagangan pada jeda All-Star," tegasnya Kerr. "Agar Anda tidak harus menghadapi pertandingan-pertandingan di mana pemain ditukar setengah jam sebelum pertandingan dan Anda mencoba untuk memproses emosi dan mencoba untuk memenangkan pertandingan. Saya tidak tahu apakah itu mungkin, tetapi akan sangat bagus jika kita dapat memundurkannya dan menjadikan beberapa hari terakhir sebelum batas waktu sebagai hari libur. Saya tidak tahu bagaimana melakukannya, tetapi ini adalah hari-hari yang sulit."

Memundurkan jadwal sudah pernah dilakukan oleh NBA. Bahkan mereka sudah tahu bahwa akan lebih sulit mengendalikan situasnya. Pada tahun 2017, DeMarcus Cousins mengetahui bahwa ia akan ditukar dari Sacramento Kings ke New Orleans Pelicans selama konferensi persnya setelah All-Star Game. Itu lebih tidak mengenakkan lagi, sehingga NBA membuat aturan baru yaitu trade-deadline dimajukan sebelum All-Star.

"Dengan penempatan batas waktu perdagangan yang baru, tim akan dapat menyelesaikan daftar pemain mereka sebelum jeda All-Star dan menghindari gangguan yang diakibatkan oleh pemain yang bergabung dengan tim baru tepat saat latihan dan pertandingan mulai dilanjutkan setelah jeda All-Star," tulis liga ketika mengubah jadwal trade-deadiline

Jika hanya sekadar memindahkan batas waktu ke jeda All-Star, maka tidak akan menghilangkan masalah apa pun dengan pertandingan musim reguler. Justru dapat menyebabkan gangguan besar pada salah satu akhir pekan liga yang penting. Ditambah lagi, para pemain lebih suka masa depan mereka tidak dipertaruhkan saat mereka mencoba merencanakan dan menikmati satu-satunya liburan yang mereka dapatkan selama musim.

Manajemen Warriors bersedia mengeluarkan Andrew Wiggins, Dennis Schroder, Kyle Anderson, Lindy Waters dan kompensasi draft putaran pertama dalam kesepakatan, untuk mendapatkan Jimmy Butler. Wiggins dan Anderson akan menuju Miami, tidak jelas apakah Anderson akan tetap bersama Heat. Sedangkan Schroder akan dipindahkan ke Utah Jazz, dan Josh Richardson akan berangkat dari Miami ke Detroit bersama Waters. Yang juga ikut pindah, PJ Tucker, yang baru saja ditukar ke Utah dan sekarang akan kembali ke Miami, tempat ia bermain pada 2021-2022.

Bersama Warriors, ia bergabung dengan Stephen Curry dan Draymond Green, dua pemain yang merupakan bagian dari keempat tim juara Golden State baru-baru ini dan memiliki harapan untuk kembali bersaing memperebutkan gelar lagi. Sementara pelatih Kerr merasa kehilangan Andrew Wiggins. 

Wiggins, pilihan No. 1 dalam draft 2014, telah mencetak rata-rata 18,5 poin dalam 11 musim, pertama dengan Minnesota, lalu Golden State. Dia adalah seseorang yang sangat dikagumi Kerr musim ini, dan ketika Wiggins bermain bagus, Warriors biasanya juga bermain sangat bagus. Golden State menang 8-3 musim ini ketika Wiggins mencetak sedikitnya 23 poin.

"Wiggs adalah salah satu pemain favorit saya yang pernah saya latih," kata Kerr. "Seorang yang berjiwa besar, seorang manusia yang luar biasa. Dan kami tidak akan mengibarkan panji (kejuaraan) itu pada tahun 2022 tanpa dia. Semua yang dia bawa setiap hari, tawa, senyum, kegembiraan, dia adalah manusia yang luar biasa. Jadi, saya akan merindukannya." (tor)

Foto: Ahn Fire Digital

Populer

Mendarat di Golden State Warriors, Jimmy Butler ke Wilayah Barat Lagi
Lakers Melepas Dalton Knecht Demi Mendapatkan Mark Williams
Lakers Berburu Big Man Pengganti Anthony Davis
Perkiraan Debut Luka Doncic Bareng Lakers
Mark Cuban Ikut Jadi Sasaran Kemarahan Fans Mavericks
Era Juara Berakhir, Bucks Menukar Khris Middleton ke Wizards
Jimmy Butler Pilihan Terakhir Warriors, Tak Cocok dengan Draymond Green
Dennis Schroder Menilai "Trade Deadline" Layaknya Perbudakan Modern
Putra Michael Jordan Ditangkap Karena Kejahatan Serius
De’Aaron Fox Langsung Panas Dalam Laga Perdana dengan Spurs