Jimmy Butler adalah pengganti Dwyane Wade di Miami Heat. Setidaknya narasi inilah yang digembar-gemborkan pada tahun 2019, ketika Heat mendatangkan Bulter. Tapi apa yang disebut Butler sebagai "cinta" pada Miami, ternyata tidak terbukti. Dia memaksa untuk pergi dari klub dengan segala macam drama yang terjadi belakangan ini. Dengan kata lain, Butler gagal jadi suksesor Dwyane Wade.
Setelah dikejutkan dengan pertukaran Luka Doncic dan Anthony Davis, kini jagad NBA diguncang dengan merapatnya Jimmy Butler ke Golden State Warriors, lewat kesempakatan dengan tiga tim. Keputusan ini sedikit janggal. Sebab menurut berbagai laporan, Jimmy Butler dan Golden State Warriors menghabiskan beberapa minggu terakhir untuk menguraikan alasan mengapa mereka tidak menginginkan satu sama lain. Sekarang justru Bulter akan bergabung dengan Stephen Curry dan kawan-kawan.
Butler bergabung dengan Miami pada tahun 2019 untuk menggantikan Dwyane Wade sebagai bintang tim, dan "wajah" dari tim tersebut. Ia dua kali masuk All-Star di Miami, membantu Heat ke Final NBA di bubble pada tahun 2020 dan kemudian sebagai unggulan ke-8 pada tahun 2023 dan tampil gemilang di pascamusim. Ada 18 pertandingan dengan perolehan 40 poin dalam sejarah playoff Heat, dan Butler bertanggung jawab atas delapan di antaranya, termasuk rekor tim dengan 56 poin melawan Milwaukee pada tahun 2023.
Terakhir kali Butler berbicara di depan publik sebagai pemain Heat adalah di sebuah turnamen padel pada tanggal 25 Januari. "Saya mencintai kota ini dengan segala yang saya miliki," katanya hari itu. Dua hari kemudian, ia diskors oleh Heat untuk ketiga kalinya dan terakhir kalinya. Hubungan antara Butler dan Heat telah memburuk, dan legenda Miami Dwyane Wade baru-baru ini berbagi penilaiannya yang berani tentang situasi tersebut, pada akhir bulan Januari 2025.
"Ini berakhir tragis. Ini tragis," kata Wade pada podcast The Why with Dwyane Wade. "Ini adalah cara tragis untuk mengakhiri sebuah hubungan. Jadi, sebagai mantan pemain, ini buruk bagi tim kami. Ini adalah noda pada tim kami yang terus berlanjut dengan cara hubungan kami berakhir. Tetapi di sisi lain, Anda tidak menjalankan organisasi itu sebagai pemain. Jadi, terkadang Anda sampai pada titik di mana Anda ingin melakukan sesuatu dengan cara Anda sendiri. Itulah cara Pat Riley."
Butler telah bersama Heat sejak 2019, dan dia telah menjadi landasan tim. Pemain berusia 35 tahun tersebut mencetak rata-rata 17,6 poin, 5,5 rebound, dan 4,7 asis per gim musim ini
"LeBron James hanya bertahan selama empat tahun (di Miami). Itu tidak dijalankan seperti yang diinginkan LeBron James. Itu tidak dijalankan seperti yang diinginkan Dwyane Wade (untuk dijalankan). Itu dijalankan seperti yang diinginkan Pat Riley dan seperti yang diinginkan Arisons," kata Wade.
Jimmy Butler mendapatkan apa yang diinginkannya. Ia ditukar dari Miami dan mendapat kontrak baru dalam prosesnya. Heat dan Warriors telah menyetujui kesepakatan yang akan mengirim Butler ke Bay Area.
Golden State Warriors menjadi tim kelima Butler, setelah pernah bermain di Chicago Bulls, Minnesota Timberwolves, Philadelphia 76ers, dan Miami Heat. Kedatangannya dirayakan di keempat kota tersebut, dan kepergiannya tidak berjalan mulus di satu pun kota. (*)
Foto: Sporting News