Pertukaran Luka Doncic membuat Shai Gilgeous-Alexander termenung. Keduanya memiliki hal yang serupa yakni sebagai wajah dari waralaba. Selain itu, mereka juga sama-sama dalam puncak performanya.
Seperti halnya pemain lain, SGA juga turut bereaksi saat Doncic bertukar tempat dengan Anthony Davis di Los Angeles Lakers. SGA sendiri juga tahu rasanya ditukar secara mendadak.
NBA adalah bisnis. Tapi SGA tidak bisa memungkiri bahwa ia mengalami masa sulit pada tahun pertamanya. Ia tiba-tiba ditukar dari Los Angeles Clipper ke Oklahoma City Thunder pada 2019. Untungnya, SGA bisa melalui masa tersebut.
“Saya belajar dari hal itu dan merupakan pelajaran yang sulit pada tahun pertama saya di NBA. Saya tiba-tiba ditukar. Saya tidak menyangka hal itu akan terjadi,” kata SGA dilansir melalui Basketnews.
“Pertukaran (Doncic) tidak membuat saya terkejut sama sekali, saya pernah mengalaminya beberapa tahun lalu. Apapun yang terjadi, Anda akan selalu teringat tentang hal tersebut,” ujar pemain asal Kanada itu.
SGA hanya setahun lebih tua dari Doncic. Tapi mereka seangkatan dalam NBA Draft. Bedanya, Doncic menjadi No. 3. Sedangkan SGA No. 11. Tapi mereka kini sama-sama menjelma sebagai pemain dengan level MVP.
SGA dan Doncic juga berbagai panggung dalam MVP NBA 2024. Mereka menjadi finalis. Tapi keduanya kalah suara dari Nikola Jokic, yang menyabet MVP ketiganya dalam empat tahun terakhir. SGA sebagai runner up. Doncic posisi ketiga.
Ada pelajaran yang dipetik SGA dalam pertukaran ini. Siapa pun bisa mengalaminya dan dia bersiap jika itu terjadi padanya. SGA sudah paham cara NBA bekerja. Sebab, pemain adalah aset tim.
Meski berstatus pemain bintang sekalipun, mereka tidak lepas dari pertukaran. Kecuali jika memiliki klausul kontrak no-trade dimana pemain tersebut hanya bisa ditukar jika pemain yang bersangkutan setuju. Tapi hanya segelintir pemain yang memilikinya. Seperti LeBron James, Kobe Bryant, hingga Tim Duncan.
“Saya selalu mengatakan betapa pun tak tersentuhnya Anda, Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Selalu ada hal seperti ini,” tegasnya.
Sementara itu, SGA menjadi salah satu kandidat kuat MVP musim ini. Ia memimpin liga dengan rata-rata 32,4 poin per gim dan Thunder (38-9) di puncak Wilayah Barat. SGA bersaing ketat dengan Nikola Jokic. (rag)
Foto: Getty Images