Dallas Mavericks dan misi gila mereka. Pertukaran pemain (trade) yang melibatkan Luka Doncic dan Anthony Davis bertukar tempat antara Mavericks dan Lakers jelas adalah trade paling mengejutkan sepanjang sejarah NBA. Bukan sekadar perasaan kami dan para penikmat NBA lainnya, Manajer Umum Mavericks, Nico Harrison pun mengakui hal tersebut.Â
Dalam jumpa wartawan terbaru, Nico menjelaskan situasi bersejarah ini. Jangankan Doncic, kepala pelatih Mavericks, Jason Kidd juga tidak mengetahui hal ini sebelum benar-benar terjadi. Nico juga menjelaskan bahwa ia berbincang berminggu-minggu dengan Rob Pelinka dan hanya mereka berdua yang mengetahuinya. Menurut Nico, ia sudah sangat paham betul karakter Kidd jadi ia tidak perlu berbicara dengannya untuk melakukan kesepakatan ini. Menariknya, pria 52 tahun ini juga tak ragu menyebutkan bahwa pemilik Mavericks sekarang, Patrick Dumont, tertawa saat Nico mengusulkan pertukaran ini pertama kali. Pun dengan Pelinka yang awalnya mengira Nico bercanda.Â
Nico sendiri percaya betul bahwa pertahanan adalah kunci untuk memenangkan gelar juara dan Anthony Davis adalah jawabannya. Hal yang cukup menarik mengingat Mavericks sendiri sudah memiliki dua sosok bigman yang solid dalam diri Daniel Gafford dan Dereck Lively II. Pun jika Davis diproyeksikan bermain sebagai stretch four sebagaimana yang ia rasa nyaman selama ini, Mavericks juga sudah memiliki sosok P.J. Washington.Â
PJ sendiri telah berkembang menjadi sosok stretch four yang dicari Mavericks sebelumnya. PJ adalah top skor ketiga Mavericks sejak ia merapat ke tim tengah musim lalu. PJ menembak 38 persen dari 4,3 tripoin per gim. Rataan 14,4 poin per gim musim ini juga menempatkannya lebih baik dari Klay Thompson yang merapat di awal musim ini.Â
Mavericks kini ada di pilihan yang sulit. Jika memfasilitasi Davis, maka mereka akan menghambat perkembangan PJ yang ada di usia emas (26 tahun). Sebaliknya, jika memfasilitasi PJ, maka Davis akan bermain sebagai senter, posisi dan peran yang ia tidak nyaman jalankan selama ini.Â
Menariknya, keputusan gila Nico ini melengkapi keputusan-keputusan "gila" organisasi Mavericks dalam enam tahun terakhir. Ya, meski ini adalah pertukaran pemain tergila yang pernah ada, Mavericks sebelumnya sempat mengejutkan NBA. Pada 2019, Mavericks pernah menukar Harrison Barnes ke Kings di tengah pertandingan.Â
Nico yang menjabat sebagai Manajer Umum pada 2021 juga membuat keputusan berani dengan menukar Kristaps Porzingis dan melepas Jalen Brunson ke bursa pemain bebas. Dalam prosesnya, Porzingis ditukar ke Mavericks "hanya" untuk Spencer Dinwiddie dan Davis Bertans. Nama terakhir bahkan kini sudah tidak lagi membela tim NBA.Â
Brunson memiliki cerita yang berbeda. Berstatus sebagai pilihan ke-33 NBA Draft 2018, Brunson berkembang sebagai kontributor penting untuk Mavericks. Utamanya saat Doncic cedera, Brunson berhasil mengemban tugas dengan baik. Hal ini yang sempat membuat penggemar Mavericks percaya mereka punya tandem yang tepat untuk Doncic. Namun, Nico tidak melihat itu. Ia membiarkan Brunson menuju bursa pemain bebas (free agency) begitu saja. Bergabung ke New York Knicks dengan kontrak empat tahun AS$104 juta.
Satu hal positif yang kami lihat dari Nico adalah keberaniannya mengakui semua situasi yang ada. Ketidaktahuan Kidd, Doncic, dan Davis, tidak percayanya Pelinka, hingga tertawanya pemilik Mavericks saat mengetahui ide ini, butuh keberanian untuk mengungkapkan ini semua di hadapan publik. Kini, seperti kata Nico, waktu yang akan menjawab keputusan-keputusannya. Apakah Mavericks yang sudah mencanangkan "win now mode" akan benar-benar mendapatkan gelar juara kedua mereka setelah 2011. Atau sebaliknya, mereka akan bertaruh dengan Davis yang punya kontrak sampai tiga musim ke depan.Â
Foto: Getty Images