Bintang Minnesota Timberwolves Anthony Edwards merasa perlu meningkatkan permainannya agar dapat membantu tim untuk bisa memenangkan kejuaraan. Edwards mencari berbagai cara, termasuk menelepon Michael Jordan untuk memberinya saran. Sementara untuk pelatih pribadi, Edwards berharap Kobe Bryant masih hidup, sehingga dia bisa berlatih dengan legenda Los Angeles Lakers tersebut.
Almarhum Kobe Bryant membimbing beberapa pemain terbaik di NBA sebelum kematiannya pada tahun 2020, termasuk pemain seperti Jayson Tatum dan Giannis Antetokounmpo.
Bintang Minnesota Timberwolves Anthony Edwards muncul sebagai salah satu pemain terbaik di liga, tetapi ia tidak mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan Bryant. Saat ia terus menanjak ke puncak liga, ia berharap memiliki kesempatan untuk dibimbing oleh legenda Los Angeles Lakers tersebut.
"Saya sungguh berharap dia bisa menjadi mentor bagi saya," kata Edwards, menurut Vincent Goodwill dari Yahoo!Sports. "Dia seperti itu bagi banyak orang yang bermain saat ini. Namun sayangnya, banyak hal terjadi."
Edwards direkrut oleh Timberwolves kurang dari setahun setelah kematian Bryant. Edwards menambahkan tentang Bryant, "Ia adalah pemain yang unik, tidak ada orang lain yang seperti dia. Banyak pemain yang ingin bermain seperti dia, tetapi tidak akan pernah ada Kobe yang lain. Namun saya senang berada di posisi yang sama dengannya, karena bagi saya ia adalah penembak jitu terbaik kedua sepanjang masa, di belakang Mike. Senang sekali berada di jajaran itu."
Para pemain yang dibimbing Bryant, termasuk Tatum dan Antetokounmpo, keduanya pernah mencapai Final NBA, dengan yang terakhir memimpin Milwaukee Bucks meraih gelar pada tahun 2021, dan telah masuk dalam perbincangan sebagai MVP secara konsisten selama beberapa tahun terakhir. Antetokounmpo adalah MVP dua kali dan antara dia dan Tatum, ada 11 pilihan All-Star dan 10 pilihan All-NBA.
Namun Edwads masih punya sosok lain untuk bisa dijadikan contoh. Michael Jordan adalah contoh sempurna tentang bagaimana evolusi dalam permainan dapat mengubah seorang pemain menjadi kekuatan yang tak terhentikan. Ketika ia datang ke NBA, gayanya murni vertikal, berfokus pada serangan ke keranjang dengan agresif.
Namun, perkembangannya sebagai seorang pemain diperlukan untuk mengatasi rintangan, seperti "Jordan Rules" yang diterapkan Pistons, yang didasarkan pada tim ganda dan permainan fisik yang konstan. Untuk mengatasi hal ini, Jordan harus belajar untuk memercayai rekan satu timnya, melibatkan mereka dalam serangan, dan mengembangkan permainan low-post. Pertumbuhan ini berpuncak pada kemenangan beberapa gelar juara.
Edwards menghadapi tantangan serupa musim ini. Dengan meningkatnya jumlah pemain yang harus bekerja sama dan menurunnya efektivitas dalam penyerangan jarak dekat karena tidak memiliki Karl-Anthony Towns, dan kedatangan Julius Randle, membuat Edwards frustrasi.
"Saya berusia 23 tahun, saya tidak ingin menghabiskan sepanjang malam mengoper bola, Anda mengerti maksud saya? ... Namun dengan cara mereka menjaga saya, saya rasa saya harus melakukannya," ungkapnya kepada Jon Krawcynski dari The Athletic.
Dalam upaya mencari solusi, Edwards memutuskan untuk menghubungi Jordan. Edwards meminta saran dari legenda Chicago Bulls tersebut tentang cara menghadapi double-team dan jebakan pertahanan yang telah mempersulit permainannya. "Seseorang yang dekat dengannya memberi tahu saya bahwa Ant menghubungi Michael Jordan untuk meminta petunjuk tentang cara menangani situasi ini. Hingga saat itu, ia sangat frustrasi," katanya.
Pembicaraan itu tampaknya membuahkan hasil. Dalam lima pertandingan terakhirnya, Edwards mencetak rata-rata 30,2 poin dan 6,2 asis per pertandingan, peningkatan signifikan dibandingkan dengan rata-rata musimnya (masing-masing 26,3 dan 4,4 asis), beserta akurasi tembakan tiga angka sebesar 44 persen.
Masa depan Timberwolves bergantung pada Edwards, dan kuncinya adalah membangun tim yang tepat di sekelilingnya, seperti yang dilakukan Bulls dengan Jordan dengan menempatkannya di sekelilingnya bersama pemain berbakat seperti Scottie Pippen, Dennis Rodman, dan penembak jitu seperti Steve Kerr. Namun, Edwards juga harus terus berkembang sebagai pemain, memanfaatkan bakat-bakat di sekelilingnya sebaik-baiknya. Jika ada orang yang dapat membimbingnya di jalan itu, tidak diragukan lagi itu adalah Michael Jordan. (tor)
Foto: Bleacher Report