Oleh-oleh kemenangan dari Jawa Tengah. Pelita Jaya Bakrie Jakarta melanjutkan tren kemenangan tandang mereka musim ini. Menghadapi Kesatria Bengawan Solo pada Sabtu, 25 Januari 2025 lanjutan pekan ketiga IBL 2025, Pelita Jaya Bakrie Jakarta menang dengan skor 66-53. Sebelumnya, mereka juga memetik kemenangan di markas Satya Wacana.
Pelita Jaya Bakrie Jakarta selalu bisa menutup empat kuarter dengan keunggulan. Bahkan saat kuarter kedua berjalan empat menit, Pelita Jaya sempat melaju 12 poin tanpa balas. Keberhasilan Pelita Jaya membawa pulang kemenangan tandang kedua berasal dari kepiawaian mereka mengamankan rebound. Utamanya saat situasi menyerang. Terdapat 10 offensive rebound yang diamankan penggawa Pelita Jaya pada paruh pertama.
Sebanyak 10 offensive rebound tersebut berhasil dikonversikan menjadi 11 poin pada dua kuarter awal. Padahal ada 24 kali situasi perebutan bola di area pertahanan Kesatria Bengawan Solo. Keperkasaan penggawa Pelita Jaya dalam mengamankan bola di udara (utamanya pada sisi pertahanan lawan) tak berhenti sampai sana. Pada paruh kedua mereka masih dominan.
Total ada 13 kali duel berebut bola di udara pada sisi pertahanan Kesatria Bengawan Solo. Brandon Jawato dan kawan-kawan berhasil mengamankan tujuh offensive rebound (Kesatria Bengawan Solo hanya 6 defensive rebound).
Secara keseluruhan Pelita Jaya mengoleksi 17 offensive rebound dan berhasil dikonversi menjadi 18 poin!
Kecerdikan Johannis Winar, kepala pelatih Pelita Jaya membuat situasi tersebut bisa terjadi. Ia berhasil memaksa center asing Kesatria Bengawan Solo, William Artino keluar. Pada situasi tersebut, para penggawa Pelita Jaya yang lain sedikit lebih leluasa dalam berebut bola ketika tembakan demi tembakan meleset.
“Sejak awal saya sudah tahu bakal saling berhadapan dengan dia (William Artino). Senang karena bisa saling beradu untuk berebut itu (rebound). Beberapa pemain lokal yang lain juga cukup banyak membantu saya untuk mengerjakan tugas yang lain,” ungkap James Dickey III, penggawa Pelita Jaya.
Hanya dua dari sembilan pemain Pelita Jaya yang bermain pada laga kali ini yang tak berkontribusi dalam urusan rebound. Mereka adalah Muhammad Arighi dan Aldy Izzatur.
Sebaliknya pada skuad Kesatria Bengawan Solo, Travin Thibodeaux menjadi tumpuan mereka untuk urusan mengamankan duel bola di udara.
“Yang menjadi catatan saya pada gim kali ini adalah tidak adanya pemain yang siap menjadi game changer. Ketika pemain-pemain asing dijaga ketat, harusnya pada situasi itu pemain-pemain yang lain mulai naik. Ini masih jadi pekerjaan rumah yang harus segera saya benahi,” terang Efri Meldi, kepala pelatih Kesatria Bengawan Solo.
Artino menjadi top skor pada gim kali ini. Center andalan Kesatria Bengawan Solo tersebut mengoleksi dobel-dobel 22 poin dan 11 rebound. Selanjutnya ada Dayon Griffin dengan tambahan 19 poin dan 2 rebound.
Barisan pemain asing Pelita Jaya Bakrie Jakarta menjadi tumpuan dalam mendulang angka. Terbanyak ada James Dickey III dengan torehan 17 poin dan 5 steal. Lalu ada K.J. McDaniels dengan dobel-dobel 17 poin dan 10 rebound. JaQuori McLaughin menutup daftar dengan 11 poin dan 5 asis.
Tur tandang Pelita Jaya masih berlanjut. Pada 12 Februari mendatang mereka dijamu oleh Hangtuah Jakarta. Kesatria Bengawan Solo masih menggelar laga kandang ketiga mereka pada 8 Februari mendatang. Hangtuah Jakarta menjadi tim tamu ketiga yang bakal mereka jamu di Sritex Arena.
Foto: IBL