Sekali lagi ditegaskan bahwa LeBron James tidak terlibat dalam liga tandingan NBA, setidaknya begitu kata Maverick Carter, mantan manajer keuangan bintang Los Angeles Lakers tersebut. Tetapi menurut Stephen A. Smith, keberadaan Carter inilah yang menjadi masalah. Keberadaannya sebagai penasihat liga baru inilah yang akan berpengaruh pada citra LeBron James di hadapan Dewan Gubernur NBA.
Pekan ini, muncul kabar bahwa Maverick Carter telah dipekerjakan sebagai penasihat oleh sekelompok investor yang ingin mengumpulkan AS$5 miliar untuk membentuk liga bola basket internasional, atau yang juga disebut sebagai liga tandingan oleh media Amerika Serikat. Meskipun sumber yang dekat dengan Front Office Sports mengklaim bahwa LeBron tidak terlibat di dalamnya, namun rumor tersebut mungkin cukup untuk merusak ambisinya menjadi pemilik tim NBA di masa depan.
Menurut Stephen A. Smith, di acaranya, ada banyak faktor yang bakal menghambat niat LeBron James untuk menjadi pemilik klub NBA. Pertama, bicara soal uang. Diprediksi butuh dana sekitar AS$7 miliar untuk memiliki tim NBA di Las Vegas dan membangun arena baru. Meskipun angka itu mungkin membuat kebanyakan orang berkeringat, kekayaan bersih LeBron sebesar AS$1,2 miliar memungkinkan bahwa uang tidak akan menjadi masalah baginya, dalam hal mendapatkan ekuitas.
Namun seperti yang ditunjukkan Smith, uang bukanlah satu-satunya masalah yang ada. Justru kabar seputar liga baru inilah yang berbahaya bagi LeBron. Karena rumor tentang LeBron (meski tidak terlibat), bisa digunakan oleh Dewan Gubernur NBA sebagai alasan.
"LeBron James (memang) tidak ada hubungannya dengan ini, tapi apa yang dilakukan Maverick Carter (mantan rekan bisnis LeBron). Itu sudah cukup buruk bagi mereka (Dewan Gubernur NBA). Karena meskipun itu bukan ancaman, tapi ada kesan 'beraninya Anda mendukung apa pun yang akan membahayakan keuntungan kami?' Begitulah cara mereka (Dewan Gubernur NBA) berpikir," kata Smith, mencoba menangkap kemungkinan peluang yang merugikan Bron.
Dewan Gubernur NBA, yang terdiri dari pemilik klub, dan kantor komisaris memegang pengaruh signifikan dalam memutuskan siapa yang akan mendapatkan persetujuan kepemilikan. "Dan, saya di sini untuk memberi tahu Anda sekarang, semua orang tidak menginginkan hal itu terjadi pada LeBron James," kata Smith.
Foto: Sports Illustrated
Bukan rahasia lagi bahwa karier gemilang LeBron James tidak lepas dari kontroversi. Ingat ketika ia mengumumkan kepindahannya dari Cleveland ke Miami dalam siaran The Decision. Bahkan pemilik Cavs pun terkejut, mengetahui hal itu bersama seluruh dunia. Tindakan seperti ini telah meninggalkan kesan, dan beberapa pemilik mungkin menganggapnya sebagai seseorang yang mengutamakan pribadi di atas kepentingan kolektif liga.
Smith tidak berhenti di situ. Ia mengkritik ketidakhadiran LeBron di acara-acara seperti Slam Dunk Contest, yang dulunya merupakan panggung bagi para legenda seperti Julius Erving, Michael Jordan, Kobe Bryant, dan Vince Carter. Menurut Smith, keputusan King untuk tidak berpartisipasi merusak daya tarik kontes tersebut. Ia juga mengkritik upaya, atau kurangnya upaya, yang terlihat di pertandingan All-Star.
Pertandingan musim lalu, misalnya, lebih merupakan adu tembak biasa, dengan skor gabungan mendekati 400 poin. "Yang tidak dapat dimaafkan tentang hal itu... adalah bahwa ketika Anda berlatih di musim panas, bermain basket dengan rekan-rekan Anda, Anda bermain lebih keras daripada yang dilakukan orang-orang ini di All-Star Weekend," kata Smith, menyoroti bahwa manajemen dan pemilik liga menyadari fakta ini.
Karena LeBron adalah nama besar, dia belum berbuat banyak untuk liga. Setidaknya itulah yang mungkin dipikirkan pemilik menurut Smith. Maka tidak akan mengejutkan dalam situasi seperti itu bahwa liga dan pemilik yang ada juga memutuskan untuk tidak berbuat banyak tentang keinginan LeBron James untuk memiliki tim NBA. (tor)
Foto: CNBC