LeBron James telah menjalani NBA selama 22 tahun. Ia memiliki menit bermain terbanyak sepanjang masa dan menjadi pemain tertua di NBA saat ini. Tentu LeBron merasakan berbagai perubahan di liga.
LeBron baru saja mencatat 57,447 menit bermain dalam 1517 gim. Ia melampaui rekor Kareem Abdul-Jabbar yang meraih 57,446 menit bermain dalam 1560 gim. LeBron telah menggeser rekor Abdul-Jabbar dalam poin terbanyak sepanjang masa.
LeBron mengakui bahwa NBA saat ini tidak seperti dulu. Baru-baru ini NBA mengubah format All-Star Games. Tapi LeBron menyatakan bahwa perubahan itu bukan hanya sekedar All-Star. Melainkan NBA secara keseluruhan.
“Ini bukan hanya All-Star Game. Ini tentang keseluruhan pertandingan. Banyak sekali tembakan tripoin. Jadi, ini merupakan pembicaraan yang lebih besar daripada sekedar All-Star Game,” kata LeBron melalui ESPN.
Baca juga: NBA All-Star 2025 Pakai Format Rising Star
Bicara soal All-Star Game, NBA mengubah format untuk tahun 2025. Dalam format terbaru, ada turnamen mini dengan 3-4 pertandingan. Tim pemenang dari turnamen mini itu akan bertanding di final. Tim pemenang adalah yang mencapai 40 poin terlebih dahulu.
Format tersebut dikritik habis-habisan oleh para pemain. Kevin Durant dan Damian Lillard menyatakan tidak menyetujui format tersebut. Baru-baru ini Anthony Davis juga melakukan hal yang sama.
Begitu halnya dengan LeBron yang telah bermain dalam 20 All-Star Game, rekor terbanyak dalam sejarah NBA. LeBron sendiri telah melalui berbagai format. Baik dengan format Wilayah dan kapten tim.
Baca juga: KD dan Dame Kritik Format Baru NBA All-Star 2025
“Seatu telah berubah. Kita lihat saja nanti. Ini hal yang berbeda. Tentu saja perubahan semacam itu akan menghasilkan uang. Maksud saya, saya punya ide tentang apa yang mungkin berhasil dan Anda harus melakukan sesuatu. Jelas dalam beberapa tahun terakhir bukanlah All-Star Game yang hebat,” tutur MVP NBA empat kali itu.
Di sisi lain, perubahan NBA dalam beberapa tahun terakhir juga membawa dampak. NBA dinilai membosankan. Akibatnya, NBA mengalami penurunan rating pada musim in. Beberapa pendapat menyatakan penurunan itu karena kepemimpinan wasit yang bermasalah, terlalu banyak tripoin, hingga menurunnya rivalitas antar pemain. (rag)
Foto: Getty Images