Pelita Jaya Bakrie Jakarta datang dengan percaya diri di IBL 2025. Mereka mendominasi 2024 dengan menjadi juara liga dan Indonesian Cup 2024. Selain itu, roster mereka juga tidak banyak berubah.
Dari punggawa asing, Pelita Jaya tetap bersama JaQuori McLaughlin, KJ McDaniels, James Dickey III, dan Christopher McCullough, khusus untuk Basketball Champions League (BCL) Asia 2025.
Kecuali Andakara Prastawa Dhyaksa yang menjalani operasi lutut. Hal itu membuat Prastawa harus menepi hampir satu musim. Kemungkinan Prastawa baru bisa tampil di babak playoff pada Juli mendatang.
“Tahun depan akan sangat menarik karena selain perpindahan pemain lokal, banyak tim yang mengambil pemain heritage. Ada juga pemain asing baru yang berdatangan. Jadi musim depan akan lebih menarik untuk dilihat,” kata pelatih Pelita Jaya Johannis Winar dalam sesi IBL Media Day pada Kamis (12/12) di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca juga: Musim Baru Datang! IBL ke-22 Dimulai 11 Januari 2025
Sebagai persiapan ke musim baru, Pelita Jaya akan tur Australia. Brandon Jawato dkk melakukan latih tandingan dengan tim-tim NBL1 Australia pada 15-21 Desember 2025. Pelita Jaya akan melawan Waverley Falcons, Keilor Thunder, Eltham Wildcats, dan Melbourne Tigers.
“Di Australia lebih fokus pada proses kami sebagai satu tim untuk lebih solid. Antara pemain dengan sistem, pemain lokal dengan pemain asing. Lebih untuk memantapkan prosesnya,” kata pria yang akrab disapa Ahang itu.
Tantangan Pelita Jaya tahun depan adalah jadwal yang padat. Selain berlaga di IBL 2025, mereka juga akan bertarung di BCL Asia 2025. Kurang lebih mereka akan bermain dalam 50 gim, termasuk di playoff IBL.
Pelita Jaya berlaga di BCL 2025 sebagai juara dari Indonesia. Pada BCL 2024, Pelita Jaya bermain dari babak kualifikasi. Kemudian lolos ke putaran final di yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab.
Pelita Jaya menyelesaikan turnamen dengan dua kemenangan dari tiga pertandingan. Mereka di posisi ketiga klasemen Grup B setelah Shahrdari Gorgan dan Hiroshima Dragonflies. Pelita Jaya hanya kalah dari Hiroshima di ronde tersebut.
“Semua itu tantangan. Untuk bisa mencapai level lebih atas ada tentangan yang harus dihadapi. Tinggal bagaimana mengatur proses recovery. Semua harud dijadwalkan. Itu sangat penting,” kata Ahang.
“Pengalaman dari tahun lalu, puji Tuhan, pemain kami tidak banyak yang cedera. Walau cedera itu tidak major dan kembali saat kami perlu untuk IBL. Mudah-mudahan bisa mempertahankan situasi itu,” tuturnya.
Kabar baik lainnya adalah Pelita Jaya tidak akan jadi tim musafir seperti musim lalu. Mereka menggunakan GOR Soemantri sebagai kandang. Untuk beberapa gim di awal musim, mereka akan menggunakan Hall Basket Senayan sembari menunggu renovasi selesai.
Ahang menegaskan target Pelita Jaya hanya satu. “Pelita Jaya pasti tetap target juara!” (rag)
Foto: Ragil Putri Irmalia