Rodney Hood hanya memiliki karier yang singkat di NBA. Hood mengumumkan pensiun sebagai pemain setelah dua tahun terakhir berlaga di G League. Tapi Hood ingin meneruskan kiprahnya di basket dengan menjadi pelatih.
“Saya ingin menjadi pelatih. Hal itu mengingatkan saya pada pidato (Theodore) Roosevelt yaitu ‘The Man in the Arena’. Saya ada di arena. Saya bukan pemain terbaik tapi saya mendapat kesempatan dan bermain beberapa pemain terbaik. Saya pikir itu yang memberi saya wawasan,” kata Hood melalui Basketnews.
Hood masuk liga sebagai No. 23 NBA Draft 2014 oleh Utah Jazz. Ia satu angkatan dengan Joel Embiid dan Nikola Jokic. Hood masuk NBA Draft dari Duke University bersama Jabari Parkir, yang menjadi No. 2 oleh Milwaukee Bucks.
Secara keseluruhan, Hood bermain dalam enam tim yang berbeda selama delapan tahun di NBA. Yakni Jazz, Cavaliers, Blazers, Raptors, Bucks, dan Clippers. Ia mencatat rata-rata 10,4 poin dan 2,6 poin dalam 448 gim.
Hood terakhir kali bermain dengan Memphis Hustle di G League pada musim 2023-2024. Namun, perjalanannya tidak berlalu dengan baik. Cedera memaksa Hood untuk membuat keputusan gantung sepatu.
“Sulit rasanya untuk pensiun. Namun, saya merasa tenang dengan itu. Saya berusaha keras untuk bertahan. Saya mengalami robekan tendon Achilles dan saya seperti kehilangan jati diri,” kata pemain 32 tahun itu.
“Saya mencoba bermain di G League musim semi lalu dan cedera lagi. Tubuh saya memberitahu saya bahwa saya harus terus maju dan melanjutkan karier yang lain,” pungkasnya.
Hood pernah bergabung dengan Select Team Amerika Serikat untuk persiapan Olimpiade Rio 2016. Select Team merupakan tim yang berlatih dengan timnas. Biasanya untuk uji tanding. Hood juga sempat terpilih untuk membela AS di ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2023. (rag)
Foto: Getty Images