Mantan penjaga NBA Patrick Beverley mengungkapkan pemilik Clippers Steve Ballmer belum memenuhi janjinya untuk membangun 94 lapangan basket di Los Angeles. Padahal, Pat-Bev mengaku bahwa dirinya rela dipotong gaji sebesar AS$10 juta dari nilai kontraknya untuk melaksanakan program tersebut. Seandainya Balmer tidak menjanjikan hal tersebut, Beverley mungkin sudah bermain untuk Sacramento Kings di tahun 2017.

Beverley menghabiskan empat musim bersama Clippers, membantu tim tersebut mengukir sejarah dengan mencapai Final Konferensi pertama mereka. Meskipun ia biasanya mengenang masa-masanya di LA dengan rasa sayang, Beverley punya masalah dengan Ballmer, yang membeli Clippers pada tahun 2014.

Menjelang musim 2017, Beverley rela menerima pemotongan gaji sebesar AS$10 juta dari Clippers daripada menerima kontrak yang lebih menguntungkan yang ditawarkan oleh Sacramento Kings. Pemain veteran NBA tersebut mendaku bahwa miliarder menjanjikan kesepakatan sosial yang membuatnya merelakan sebagian gajinya. 

Dalam acara Barstool Sports 'Pat Bev Pod' bersama pembawa acara Adam Ferrone, Beverley mengungkapkan rasa frustrasinya atas kesepakatan dengan Ballmer. Pria berusia 36 tahun itu mengklaim Ballmer setuju untuk membangun 94 lapangan basket di komunitas Los Angeles.

"Jadi (ketika) saya menandatangani kontrak dengan Clippers, pada saat yang sama, saya mendapat tawaran tiga tahun senilai AS$50 juta dari Sacramento," kata Beverley. "Dan saya seperti, 'Tidak apa-apa.' Seperti, saya ingin tetap bersama Clippers, jadi saya menerima tawaran tiga tahun senilai AS$40 juta dari Clippers."

"Kami (Beverley dan Balmer) pergi ke pertemuan di Marina Del Rey dan kami menyetujui (kesepakatan) tiga tahun senilai $40 juta, dan Steve Ballmer berkata, 'Dengan itu, saya akan memberi Anda 94 lapangan basket yang dapat Anda pilih untuk ditempatkan di seluruh LA.' Itu luar biasa!"

Pemilik Clippers Steve Balmer. Foto: nypost.com

Beverley merasa kecewa karena Ballmer gagal memenuhi janjinya. Pria berusia 68 tahun itu adalah mantan CEO Microsoft, dan Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya sekitar AS$124 miliar dituduh Beverley telah berbohong padanya. Beverley juga menyinggung soal Intuit Dome yang sekarang jadi rumah Clippers. 

"Saya rasa mereka membangun dua lapangan basket dan kemudian COVID melanda, jadi saya menghubungi agen saya dan berkata, 'Ada apa dengan 92 lapangan basket itu?'" Beverley melanjutkan. "Saya lihat mereka baru saja membangun arena senilai AS$2 miliar."

"Saya menagih 92 lapangan lainnya. Saya ingin berbuat banyak untuk Los Angeles. Sehingga saya akan terus meminta Balmer membangun 92 lapangan lagi untuk memenuhi janjinya."

Beverley merupakan anggota Clippers dari tahun 2017-21 sebelum bergabung dengan Minnesota Timberwolves, Los Angeles Lakers, Chicago Bulls, Philadelphia 76ers, dan Milwaukee Bucks. Ia kini berkarier di Israel, bermain untuk Hapoel Tel Aviv. (*)

Foto: sportsrabbi.com

Populer

James Harden: Setidaknya Ada 2 Gelar Jika Thunder Tidak Menukar Saya
Kelemahan Kings Makin Jelas Saat Takluk dari Clippers
Scotty Pippen Jr. Bangkitkan Memori Sang Ayah di Chicago
Wemby Kembali, Spurs Menggilas Warriors
Nasihat Ice Cube untuk Bronny James
Trae Young Pilih Jordan Brand
50 Poin LaMelo Ball Tidak Berarti Dihadapan Bucks
Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Tembakan Lebih Efisien, Nuggets Benamkan Lakers
Pelicans Tumbang! Warriors ke Perempat Final NBA Cup 2024