Cavaliers, Tim Paling Sibuk di Batas Akhir Pertukaran Pemain

| Penulis : 

Pertukaran pemain merupakan salah satu bentuk transaksi yang terjadi antartim NBA. dalam prosesnya, setiap tim berhak menukar pemain yang mereka punya dengan aset yang dimilki tim lain. Aset yang dimaksud bisa berupa sesama pemain, hak memilih pada NBA draft musim-musim selanjutnya, uang kontan, bahkan aset tak bergerak yang dimilik tim tersebut.

Kata sepakat yang terjadi antara tim peserta otomatis membuat pemain ataupun aset yang ditentukan berganti kepemilikian. Tiap musimnya, NBA menetapkan batas akhir pertukaran pemain dan aset ini pada hari Kamis ke-16 sejak musim reguler digelar. Hari itu biasanya jatuh pada pertengahan Februari dan mendekati hari penyelenggaraan laga All-Star.

Akan tetapi, tim-tim NBA masih dapat memasukan nama pemain baru yang berasal dari pemain bebas dan NBA G-League di sisa musim reguler. Mereka benar-benar tidak boleh merombak daftar tim mereka tepat sebelum babak playoff dimulai.

Setiap tim memilki visi tersendiri dalam melakukan pertukaran. Ada yang berupaya untuk memperbaiki prestasi mereka di sisa musim, ada pula yang melihat potensi untuk membangun tim di masa mendatang.

Batas waktu pertukaran pemain (trade deadline) NBA resmi berakhir Kamis malam, 8 Februari 2018 waktu setempat. Seolah menjadi budaya, jam-jam terakhir menjelang penutupan beberapa tim baru menunjukan pergerakan mereka pada pasar pertukaran ini. Salah satu tim yang paling sibuk melakukan pertukaran menjelang trade deadline musim ini adalah finalis NBA tiga musim terakhir, Cleveland Cavaliers.

Cavaliers menjadi tim paling sibuk kali ini dengan total menukar tujuh pemain mereka di tengah musim. Mereka adalah Dwyane Wade, Iman Shumpert, Jae Crowder, Derrick Rose, Channing Frye, dan Isaiah Thomas. Sebagai gantinya, tim asuhan Tyronn Lue ini mendapatkan George Hill, Rodney Hood, Larry Nance Jr., dan Jordan Clarkson.

Kembali ke Cavaliers, tim yang identik dengan warna merah marun ini memang sedang dalam kondisi genting. Bertekad untuk kembali masuk ke final empat musim beruntun, Cavalies malah menderita 14 kekalahan dalam 22 laga terakhir.

Beberapa isu menyeruak seiring semakin jelasnya kekacuan yang terjadi dalam tim ini. Kondisi diperburuk dengan adanya beberapa pemain yang memberikan pernyatan-pernyataan pribadi mereka kepada awak media. Salah satu pemain yang tampak sangat vokal di hadapan awak media adalah Isaiah Thomas.

Thomas berulang kali menyebutkan ke media bahwa ada yang tidak beres dengan tim Cavaliers hingga berujung pada kekalahan demi kekalahan. Meski tidak jelas mengarah ke siapa ungkapan tersebut, jelas itu telah mengubah keadaan ruang ganti Cavaliers.

Kondisi tidak akur ini semakin kentara dengan bahasa tubuh yang ditunjukan para pemain Cavaliers. Salah satu contohnya adalah ketika Thomas terjatuh dalam pertandingan, hampir tidak ada satu pun pemain Cavaliers membantunya berdiri. Dalam laga terakhir melawan Minnesota Timberwolves, tampak hanya Derrick Rose yang menghampiri Thomas saat ia terjatuh. Sepele memang, akan tetapi bahasa tubuh seperti itu jelas menunjukkan ada masalah besar di tubuh Cavaliers.

Tidak mau hal tersebut menjadi bumerang bagi Cavaliers, manajemen akhirnya memasukkan Thomas ke dalam paket pertukaran. Pemain bertubuh mungil ini dikirim Cavaliers bersama Channing Frye dan hak memilih putaran pertama pada NBA Draft 2018. Sebagai gantinya, Lakers mengirimkan Jordan Clarkson dan Larry Nance Jr..

Belum puas dengan pertukaran tersebut, Cavaliers kembali menukar beberapa pemain mereka. Dilansir ESPN, Cavaliers kemudian menjajal kemungkinan untuk mendapatkan shooting guard Utah Jazz, Rodney Hood. Akan tetapi, di sisi lain Jazz juga ingin melepaskan pemain veteran mereka, Joe Johnson.

Kedua tim yang sama-sama tertarik ini kemudian mengajak satu tim lain untuk bergabung dalam sistem pertukaran tiga tim. Sang pihak ketiga adalah Sacramento Kings yang juga sedang mencari rumah baru untuk George Hill.

Skenario terbaik akhirnya muncul, Cavaliers mendapatkan Rodney Hood yang dirasa cukup bagus untuk berdampingan dengan J.R. Smith. George Hill juga menyusul untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Thomas. Masih menurut ESPN, Hill dirasa tepat untuk Cavaliers terutama dengan kemampuan bertahannya yang cukup bagus.

Jazz mendapatkan Jae Crowder dan Derrick Rose sebagai ganti hilangnya Hood. Crowder sebenarnya tampil tidak buruk-buruk amat bersama Cavaliers, tapi manajemen melihatnya lebih menguntungkan bila masuk dalam paket pertukaran. Sementara itu, Rose memang punya karir yang tidak karuan akibat cederanya.

Kemungkinan besar Jazz akan langsung melepasnya, mengingat posisi yang sama sudah diisi Ricky Rubio, Raul Neto, dan Dante Exum.  Bila benar dilepas, Timberwolves menjadi pelari terdepan untuk mendapatkan Rose. Koneksi lama yang sudah terjalin dengan deretan mantan pemain dan pelatih Bulls yang ada di Timberwolves membuat peluang hal tersebut terjadi semakin besar.

Untuk Kings, mereka akhirnya mendapatkan Joe Johnson dan Iman Shumpert. Nama terakhir akan menjadi tambahan yang tepat untuk pertahanan mereka. Akan tetapi, hal tersebut tak berlaku bagi Johnson.

Di usia yang makin senja ditambah keinginan manajemen Kings untuk membentuk tim muda, Johnson kemungkinan besar akan dilepas tim yang identik dengan warna ungu ini. Bila skenario tersebut terwujud, Boston Celtics digadang menjadi pelabuhan selanjutnya pemain yang dijuluki Isojoe tersebut.

Masih belum puas, Cavaliers kembali melakukan gebrakan. Koby Altman, sang manajer umum, melakukan pertukaran terakhir mereka yang kali ini melibatkan Miami Heat. Altman memutuskan untuk menukar bintang senior mereka yang baru bergabung musim ini, Dwyane Wade untuk hak memilih pada putaran kedua NBA draft musim depan.

Selain Cavaliers dan beberapa tim-tim di atas, ada satu lagi pertukaran yang layak diperhatikan. Pertukaran yang melibatkan tiga tim: New York Knicks, Denver Nuggets, dan Dallas Mavericks juga menarik. Knicks mendapatkan pemain muda yang kesulitan bersinar dari Nuggets, Emmanuel Mudiay. Sebagai gantinya, Nuggets menerima Devin Harris dari Mavericks dan hak memilih putaran kedua musim depan dari Knicks. Sementara Mavericks mengakusisi penembak jitu Knicks, Doug McDermott.

Pertukaran musim ini rasanya tidak seramai musim lalu. Akan tetapi, hal yang dilakukan Cavaliers seorang diri melepaskan tujuh pemain mereka di tengah musim memang bisa dibilang sangat menarik perhatian. Resiko besar yang rasanya memang harus diambil manajemen Cavaliers daripada membiarkan tim ini hancur dari dalam secara perlahan dan mereka kehilangan segalanya.

Dengan sederet pemain muda yang mereka dapatkan, ditambah masih baiknya penampilan LeBron James sebagai poros utama tim, rasanya harapan masih ada bagi Cavaliers untuk musim ini.

Bagi tim lain seperti Lakers, pertukaran yang mereka lakukan musim ini bisa dibilang sebagai rencana masa depan mereka. Dengan kepergian Clarkson dan Nance Jr., Lakers kini memiliki dua slot kosong untuk pemain dengan kontrak maksimal: satu pemain veteran dengan masa bermain di atas 10 tahun dan satu pemain veteran di bawah 10 tahun.

Spekulasi manajemen Lakers berusaha mendapatkan LeBron James dan Paul George untuk musim depan semakin kencang dengan segala yang terjadi di batas akhir pertukaran pemain musim ini. 

Foto: USA Today

Populer

FG Nol Persen Lawan Grizzlies, Stephen Curry: Ini Memalukan
Rekor Kareem Abdul-Jabbar Dipecahkan LeBron James Lagi
Lakers Tundukkan Kings Dalam Dua Laga Beruntun Pekan Ini
Warriors Bangkit! Tujuh Tripoin Curry Membungkam Timberwolves
Jayson Tatum Menyala Saat Celtics Menghabisi Bulls
Alasan Donovan Mitchell Ada di Urutan ke-6 Dalam Daftar Calon MVP dari ESPN
LeBron James Menyingkirkan Kareem Abdul-Jabbar (Lagi)
Tanpa Pahlawan Bertopeng, Sixers Dihancurkan Cavaliers
Victor Wembanyama Mencetak Satu Blok Tiap Tiga Menit
Bucks Melanjutkan Tren Kekalahan Juara NBA Cup