Kehidupan Baru Natasha Debby di Surabaya Fever

| Penulis : 

Srikandi Cup musim 2017-2018 telah melalui dua seri penyelenggaraan. Dalam dua seri yang bertempat di Makassar dan Surabaya, perengkuh gelar juara adalah satu tim yang sama, Surabaya Fever.

Sebelum merengkuh dua gelar juara tersebut. Manajemen tim asal Kota Pahlawan tersebut sempat mengejutkan publik basket Indonesia beberapa saat sebelum Srikandi Cup dimulai. Mereka mengumumkan bahwa salah satu pemain putri terbaik Indonesia, Natasha Debby Christaline, resmi bergabung dengan tim yang bermarkas di GOR Kertajaya tersebut.

Keputusan Fever disambut pro-kontra dari berbagai pihak. Akan tetapi, mereka bergeming dan pemain yang akrab disapa Debby ini tetap menunjukkan kontribusi positif dalam dua gelar juara tersebut. Meski tak selalu tampil dalam tiap laga mengingat banyaknya rotasi pemain yang dilakukan Kepala Pelatih Wellyanto Pribadi, Debby selalu bisa diandalkan bila Fever dalam posisi genting.

Mainbasket berkesempatan berbincang dengan pemain bernomor punggung 18 itu sesaat usai Fever memastikan lolos ke final Seri 2 Surabaya. Dengan raut ceria ditambah logat jawa nan kental, Debby menjawab beberapa pertanyaan berikut.

Hai Debby, apa kabar?

Puji Tuhan sehat, baik-baik.

Apa pendapat Debby mengenai Srikandi Cup musim ini hingga Seri 2 Surabaya?

Sejauh ini jauh lebih bagus dari musim lalu dan Seri 1 Makassar. Tim-tim lawan bermain lebih ngotot dan memberikan perlawanan yang ketat khususnya kepada Surabaya fever.

Ini musim pertama Debby bermain di Surabaya Fever, bagaimana semua berjalan hingga kini?

Benar, baik-baik aja sih. Menyenangkan saat semua pemain dan komponen tim menerima saya dengan sangat hangat dan terbuka. Cukup menyenangkan.

Terkait pola-pola permainan di Surabaya Fever, ada kendala?

Sejauh ini tidak ada kendala berarti. Seperti yang saya ungkapkan tadi, semua pemain dan komponen tim saling membantu dan membuat semuanya terasa lebih mudah.

Banyak yang bilang Debby terlihat lebih bahagia bermain di Surabaya Fever, Anda setuju?

Ya, mungkin bisa dibilang seperti itu. Bisa dibilang peran saya dalam pertandingan berbeda jauh dengan saat saya bermain di Sahabat Semarang.

Bisa jelaskan peran seperti apa?

Peran di permainan tim, kalau di Sahabat Semarang bisa dibilang saya dan Yuni Anggraeni menjadi motor utama tim. Kalau di Surabaya Fever banyak pemain yang bisa mengambil peran tersebut.

Debby tidak bermasalah dengan pengurangan peran di Surabaya Fever?

Tidak masalah, saya cukup bahagia. Karena yang utama adalah kemenangan tim.

Kalau menurut Debby sendiri, hal apa yang masih perlu ditingkatkan oleh Surabaya Fever?

Mungkin dari sisi fokus kami dalam tiap laga. Bisa dibilang semua tim yang bermain di Srikandi Cup ingin mengalahkan Fever, jadi kita tidak boleh lengah siapapun lawannya. Kehilangan fokus masih sering terjadi dan itu membuat kami kesusahan di beberapa laga. Salah satunya pertandingan yang baru saja berakhir (partai semifinal melawan Merah Putih Samator). Kami menang, tapi tidak bermain bagus karena fokus yang hilang di tengah laga.

Berganti topik, Asian Games semakin dekat, sudah ada panggilan dari Tim Nasional?

Sudah ada, saya dapat panggilan untuk seleksi Tim Nasional tanggal 27 Februari 2018.

Ada ekspektasi tersendiri untuk seleksi Tim Nasional?

Semua pemain yang dipanggil pasti yang terbaik menurut tim pelatih. Lakukan yang terbaik saja selama latihan dan biar Tuhan yang memutuskan.

 Foto: Mei Linda

Populer

Satria Muda Tantang CLS Knights di Semifinal (Playoff IBL 2016)
Kontrak Tidak Sesuai, Tyronn Lue Tolak Lakers
Debut Berharga Jaylen Brown dalam Mtn Dew Kickstart Rising Stars
Greg Monroe Merapat ke Toronto Raptors
Tolak Opsi Tim, Wizards Kejar Kontrak Baru Jabari Parker
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Pacific Caesar Cetak Sejarah, Lolos Semifinal Setelah Tundukkan Pelita Jaya
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers