Cedi Osman ingin fokus untuk membantu Panathinaikos memenangkan gelar juara beruntun di Turkish Airlines EuroLeague. Sehingga ia ingin sejenak melupakan NBA. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat Osman akan kembali ke Amerika Serikat. 

Osman berbicara tentang  kariernya dan potensi kembalinya, perbedaan antara liga yang berbasis di Amerika Utara dan kompetisi kontinental klub utama Eropa. Setelah enam tahun bersama Cleveland Cavaliers dan bermain bersama Victor Wembanyama di San Antonio Spurs musim lalu, Osman kembali ke Turkish Airlines EuroLeague.

"Saya tidak merasa ini sudah berakhir bagi saya, tetapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi," kata Osman kepada Giorgos Adamopoulos dari Eurohoops

"Saat ini saya sepenuhnya berkomitmen pada Panathinaikos dan saya benar-benar ingin memenangkan EuroLeague bersama tim ini. Kami memiliki tim yang hebat, tim yang sangat berbakat yang saya yakini dapat menang dua kali berturut-turut dan saya ingin memenangkan semua piala yang kami bisa. Saya ingin meraih segalanya di sini. Itulah sebabnya saya senang berada di sini dan saya bersemangat dan mudah-mudahan ini akan menjadi tahun yang hebat bagi kami," imbuh pemain berusia 29 tahun tersebut.

Di antara beberapa pemain yang pindah dari NBA ke EuroLeague musim panas ini, ia berbagi pendapatnya tentang dominasi mereka di lapangan.

"Tergantung. Saya rasa tidak semudah itu. Bermain di NBA lalu kembali bermain di Eropa, pertama-tama, ini adalah jenis bola basket yang berbeda," katanya. 

"Ada bagian yang pasti akan kami kuasai, tetapi kami butuh waktu. Ini tidak akan terjadi seperti ini. Ini tidak akan secepat itu. Jadi, itulah mengapa kami butuh waktu. Kami perlu memahami. Kami perlu mengingatkan diri sendiri bagaimana bermain di Eropa. Bagaimana bermain di EuroLeague. Jadi, itulah mengapa akan ada saat-saat ketika kami akan menjadi diri sendiri dan segalanya, tetapi untuk saat ini, kami butuh waktu hingga kami menyesuaikan diri lagi dengan bola basket EuroLeague," lanjut Osman.

Osman meninggalkan Anadolu Efes dan EuroLeague untuk bermain di NBA bersama Cleveland Cavaliers di tahun 2017. Musim pertamanya di NBA mencapai Final, tetapi timnya gagal, sehingga menimbulkan rasa penasaran terbesar dalam kariernya.

"Jika kami menang, mungkin segalanya akan berbeda bagi saya," ungkapnya. "Saya menjalani tujuh tahun yang sangat baik di NBA, tetapi yang paling istimewa adalah tahun pertama saya sebagai pemain baru ketika saya mencapai Final NBA."

Sebelum menyelesaikan kepindahannya ke "The Greens" dan menandatangani kontrak satu tahun, Osman sempat dikaitkan dengan Real Madrid pada awal offseason.

"Tidak ada yang serius," ungkapnya mengenai ketertarikan Los Blancos terhadap Eurohoops, "Mereka lebih banyak mencari pemain bertubuh besar. Seseorang yang akan menggantikan Guerschon Yabusele." (*)

Foto: Best Patra

Populer

Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz
LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Suasana Ruang Ganti Sixers Memanas
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Grizzlies Hajar Sixers, Pelatih Taylor Jenkins Pecahkan Rekor Waralaba
Russell Westbrook Pemain Pertama Dalam Sejarah dengan 200 Tripel-dobel!
Jayson Tatum & Patrick Mahomes Rebutan Ekspansi Tim WNBA