DeMar DeRozan akhirnya memakai seragam Sacramento Kings di lapangan. Debutnya di laga pramusim sempurna. DeRozan merasa berada di tempat yang tepat. Ia merasa bahagia menjadi bagian dari Kings pada musim ini.

All-Star enam kali itu tampil beruntun melawan Golden State Warriors. Gim pertama pada 9 Oktober lalu. King kalah 112-122 di Golden 1 Center, Sacramento. Meski timnya kalah, DeRozan bermain tanpa celah.

Tembakannya sempurna. DeRozan tidak meleset dalam enam tembakan ditambah dua tembakan gratis. Lima tembakan dua poin satu satu tripoin. Ia mengumpulkan 15 poin plus satu asis dalam 15 menit. Ia masuk sebagai starter bersama Keegan Murray, Domantas Sabonis, Keon Ellis, dan De’Aaron Fox.

“Saya selalu serius dalam setiap momen di lapangan. Saya bekerja keras untuk bisa dihargai dan diinginkan di suatu tempat. Terutama sebagai seorang pesaing. Mendapat sambutan hangat di pramusim itu sungguh luar biasa,” kata DeRozan dilansir melalui laman Fadeaway World itu.

Kings bertemu lagi dengan Warriors hari ini di Chase Center, San Francisco. Lagi-lagi Kings kalah. Kali ini skor lebih tipis dengan keunggulan Warriors 109-106. Kings menurunkan starter yang sama

DeRozan mendapat menit bermain lebih banyak di gim kedua. Ia melantai selama 25 menit. Akurasinya 43 persen dari 6/14 tembakan. Hanya meleset satu dari empat tembakan gratis. DeRozan mencetak 16 poin, 6 asis, 3 rebound, dan satu steal plus blok.

DeRozan mengatakan dia bekerja keras untuk bisa menyesuaikan diri dengan tim barunya. Kings menjadi rumah keempat DeRozan setelah Raptors (2009-2018), Spurs (2018-2021), dan Bulls (2021-2024).

“Kami telah bekerja keras sepanjang minggu. Ini minggu yang panjang dan kami saling mengalahkan satu sama lain dan belajar. Mempelajari serangan, mencoba membuat segalanya lebih mudah bagi diri saya sendiri dan orang lain. Itu semua berkat kerja keras dan akhirnya kami tampil di lapangan melawan tim lain,” kata pemain dari University of Southern California itu.

Adanya DeRozan memberi Kings peluang untuk kembali mencapai playoff dan lebih konsisten. Musim lalu mereka terhempas dari play-in setelah kalah dari Pelicans. DeRozan sendiri menjadi runner up Clutch Player of the Year 2024 (kalah dari Stephen Curry). DeRozan mencetak 24 poin, 4,3 rebound, dan 5,3 asis per gim di musim terakhirnya dengan Bulls. (rag)

Foto: Getty Images

Komentar