Chicago Bulls akan membuat perayaan khusus di United Center untuk menghormati pensiunnya Derrick Rose. Bintang NBA yang berkarier selama 16 tahun itu mengumumkan pensiun dari bola basket pekan lalu. Bulls akan menyelenggarakan "Derrick Rose Night" pada tanggal 4 Januari 2025, selama pertandingan melawan New York Knicks di United Center. 

Rose, pemain pilihan utama dalam draft NBA 2008 oleh klub kota kelahirannya Chicago Bulls, dan MVP liga pada tahun 2011, mengumumkan pengunduran dirinya. Rose masih menjadi pemenang MVP termuda dalam sejarah NBA, yang meraih penghargaan tersebut saat ia baru berusia 22 tahun.

"Merekrut Derrick pada tahun 2008 adalah momen istimewa, tidak hanya bagi organisasi Bulls, tetapi juga bagi Derrick, anak muda dari Chicago, yang mewujudkan mimpinya bermain untuk tim kota kelahirannya. Sebagai pemain dan pribadi, Derrick mewakili keberanian, ketahanan, dan semangat kota ini," kata pemilik Bulls, Jerry Reinsdorf tentang Rose.

Rose adalah pemain rookie terbaik liga pada musim 2008-2009 untuk Bulls, menjadi pemain terbaik liga dua musim kemudian dan terpilih sebagai pemain All-Star dalam tiga dari empat musim pertamanya. Cedera lutut parah selama babak playoff 2012 memaksanya absen hampir dua musim penuh, dan ia sempat mempertimbangkan untuk pensiun beberapa kali setelah mengalami cedera lain, tetapi selalu menemukan cara untuk kembali bermain.

"Dia salah satu atlet paling tangguh dan paling bertekad yang pernah saya temui, terus berjuang melewati kesulitan yang bisa menghancurkan banyak pemain lainnya," kata Reinsdorf. "Menyaksikannya tumbuh dari bintang Chicago Public League menjadi MVP termuda dalam sejarah NBA sebagai Bull adalah suatu kehormatan."

Selain Bulls, Rose juga bermain untuk New York Knicks, Detroit Pistons, Minnesota Timberwolves, Cleveland Cavaliers, dan Memphis Grizzlies. Ia menghabiskan musim lalu bersama Grizzlies, kembali ke kota yang ia sebut sebagai rumah untuk satu musim bermain basket di perguruan tinggi. Dia bermain dalam 24 pertandingan bersama Grizzlies musim lalu dan ketika pertandingan berakhir Rose berbicara panjang lebar tentang apa arti kembalinya ke Memphis baginya.

Rose menghadapi banyak operasi lutut selama bertahun-tahun, mengambil waktu istirahat selama musim 2017-2018 untuk merenungkan masa depannya sembari mengatasi masalah pergelangan kaki, dan absen hampir dua musim penuh, setelah cedera lutut pada tahun 2012, saat ia seharusnya berada di puncak performanya. Rose mencetak rata-rata 17,4 poin dan 5,2 asis dalam 723 pertandingan musim reguler. Ia mencetak rata-rata 21 poin per pertandingan sebelum cedera ACL 12 tahun lalu, dan 15,1 poin per pertandingan pada musim-musim berikutnya.

"Dengan D-Rose, bakatnya tidak pernah diragukan," kata anggota Basketball Hall of Fame, Dwyane Wade, mantan rekan setim Rose, pada tahun 2018. "Yang terpenting adalah kesehatannya. Dan, saat dia sehat, semua orang melihat semua bakatnya."

Rose masih menunjukkan bakatnya yang setara dengan MVP berkali-kali selama bertahun-tahun setelah cedera lutut. Ia mencetak 50 poin tertinggi sepanjang kariernya untuk Minnesota dalam kemenangan 128-125 atas Utah Jazz pada 31 Oktober 2018. Pertandingan inilah yang membuatnya menangis haru. Ia mencatatkan 12 asis untuk Detroit Pistons dalam kemenangan 115-107 atas Houston Rockets pada 14 Desember 2019. (*)

Foto:  Tim Fuller - USA TODAY Sports

Populer

LeBron James Mendengarkan Saran Lakers Demi Kepentingan Tim
Duel Penembak Jitu! 48 Tripoin dalam Pertandingan Mavericks vs Warriors
Alasan Stephen Curry Tak Pilih Nike
Lima Kesepakatan Sepatu Termahal Sepanjang Masa di NBA
Akankah Celtics Mengubah Roster di Tengah Musim?
Nets Dihancurkan Cavaliers, Pelatih Sesali Kepergian Dennis Schroder
Jimmy Butler Berencana Tolak Opsi Pemain Tahun Depan
Giannis Ingin Mengikuti Jejak LeBron James
Kenangan Steve Kerr Tiga Kali Dikalahkan Dennis Schroder
Signifikansi Dennis Schroder untuk Golden State Warriors