IBL

Posisi ketiga All Indonesian 2024 menjadi milik Dewa United Banten. Mereka lolos dari kejaran Prawira Harum Bandung. Dalam pertandingan di Hall A basket Senayan, Jakarta itu, Dewa United menang tipis 59-58.

“Pemain berjuang sangat keras tidak hanya malam ini tetapi selama turnamen berlangsung. Kami menjalani pertandingan yang intens dan agresif. Mereka melawan dengan gigih. Meski ini bukan pertandingan seperti yang kami inginkan,” kata Pablo Favarel, pelatih Dewa United.

Pertandingan paruh pertama terasa lambat. Prawira bahkan tidak bisa mencetak poin di lima menit pertama. Berlanjut hingga 30 menit dalam gim itu, kedua tim bermain buruk. Dewa United hanya mencetak 22/62 tembakan. Sedangkan Prawira 20/65 tembakan.

Baru pada kuarter keempat,terutama di lima menit terakhir, terjadi saling kejar kedudukan. Prawira berhasil memangkas defisit 13 poin. Pada menit terakhir, mereka bisa menipiskan jarak 57-55 melalui tripoin Yudha Saputera.

Tembakan Hardianus Lakudu memastikan kemenangan Dewa United. Meski Prawira membalas dengan tripoin Fhirdan Guntara, mereka kehabisan waktu untuk melakukan serangan terakhir.

Hardianus mencetak 14 poin, 6 rebound, 5 asis selama 23 menit. Ia memasukkan 50 persen dari 10 tembakan. Kristian Liem membantu dengan 10 poin dan 6 rebound. Disusul Dio Tirta Saputra 10 poin.

“Kami bersyukur bisa mendapat pertandingan yang seperti ini. Pasti menjadi modal yang baik untuk kedepan pemain lokal bisa mendukung pemain asing,” tutur Hardianus dalam jumpa pers.

Sementara itu, Yudha Saputera berjuang gigih untuk Prawira melalui 17 poin dan 6 asis. Yudha mencetak 4 tripoin tepat sasaran. Sandy Kurniawan memberikan 12 poin dan 5 rebound dengan 4/8 tripoin. Fhirdan Guntara mengumpulkan 11 poin dan 6 rebound.

“Tetap tidak terasa menyenangkan kalah dengan skor berapapun. Ini bukan sesuatu yang kami targetkan. Saya lihat seharusnya pertandingan tadi bisa kami menangkan. Bukan meremehkan Dewa United. Hanya saja tidak semua pemain Prawira siap mengambil gim ini,” keluh pemain yang disapa Kecenk itu. (rag)

Foto: Mei Linda Wardani

Komentar