Derrick Rose telah pensiun. Mantan MVP NBA dan legenda Chicago itu telah memutuskan pensiun untuk selamanya, atau setidaknya sebagai pemain NBA. Rose telah menjadi inspirasi yang sangat besar berkat perjalanan kariernya yang luar biasa yang membuatnya meraih kesuksesan di level tertinggi, terpuruk karena cedera yang mengubah kariernya, dan bangkit kembali. Perjalanan kariernya juga tidak lepas dari adidas. Merek sepatu yang ikut membesarkan namanya.
Rose memperkenalkan sepatu pertamanya, adidas Adizero Rose 1 , pada tahun 2011, tahun yang sama saat ia dinobatkan sebagai MVP NBA di usianya yang baru 22 tahun. Sebuah rekor yang belum bisa dipecahkan oleh pemain NBA sampai saat ini. Setahun kemudian, ia dan adidas menandatangani perpanjangan kontrak selama 14 tahun senilai AS$185 juta yang membuatnya tetap bergaji tinggi hingga hari ini, meskipun ia mengalami penurunan performa yang signifikan setelah ACL robek di awal babak playoff 2012 dan meniskus robek yang membuatnya absen selama sebagian besar musim 2013-2014.
Sejak saat itu, Rose tidak pernah kembali ke performa aslinya. Meskipun ia masih mampu menjadi pemain inti yang produktif dan efektif di NBA selama beberapa musim berikutnya, ia sama sekali tidak mendekati pemain sekelas MVP seperti pada tahun 2011, apalagi pemain tingkat All-Star. Meski begitu, Rose dicintai di seluruh dunia dan terus menjadi salah satu atlet paling populer. Sayangnya bagi adidas, lini D Rose tidak pernah mencapai potensi pemasaran. Meski demikian, merek tersebut berkomitmen pada atletnya.
Rose menerima total 17 sepatu khas dari adidas, termasuk empat model ".5" yang menjembatani model khasnya dan tiga sepatu takedown yang dibuat dengan harga lebih rendah. Sampel juga telah ditampilkan selama bertahun-tahun untuk prototipe D Rose Yeezy, tetapi tidak ada yang pernah dirilis. Model sepatu signature terakhir yang diketahui adalah D Rose 11 yang diperkenalkan pada tahun 2020. Sepatu khas D Rose 12 sepertinya tidak mungkin ada, karena pemainnya sudah pensiun.
Kesepakatan sepatu Rose untuk pemain pemula dengan adidas terbilang sederhana dengan nilai AS$1 juta per tahun selama empat tahun. Saat kontrak awal hampir berakhir, Rose berada dalam posisi yang sangat kuat dalam bernegosiasi untuk perpanjangan kontrak. Tidak ada merek lain yang dapat menawarinya hingga tahun 2012, tetapi adidas tentu tidak ingin memasuki kompetisi terbuka untuk pemain muda yang telah unggul sebagai Rookie of the Year dan MVP saat itu.
Perpanjangan jangka panjang tersebut dilakukan pada bulan Februari 2012 dengan nilai AS$185 juta selama 14 tahun. Ketentuan kesepakatan tersebut akan memungkinkan Adidas untuk menghentikan pembayaran setelah Rose pensiun, yang telah lama menimbulkan spekulasi bahwa itulah sebabnya ia tidak pensiun lebih awal. Rose sendiri telah membantah bahwa kesepakatan sepatunya merupakan faktor penentu keputusannya.
Pada sebuah artikel yang diterbitkan Sports Illustrated tahun 2018, mengungkap kontrak adidas dengan Rose secara lebih rinci. Karena reporter Jon Wertheim memperoleh dokumen 40 halaman lengkap kontrak tersebut. Di antara pengungkapan tersebut adalah bahwa Rose bisa saja mengalami pengurangan pembayaran karena gagal masuk tim All-Star atau absen lebih dari separuh musim reguler, tetapi ketentuan ini juga bisa dibatalkan jika Rose tampil dalam beberapa pertandingan promosi.
Dalam kontrak tersebut, adidas juga bisa saja mencoba membatalkan kesepakatan tersebut karena klausul moral setelah Rose dituduh melakukan pemerkosaan pada tahun 2015, tetapi tidak pernah melakukannya. Rose tidak pernah dituntut secara pidana dan dinyatakan tidak bertanggung jawab dalam gugatan perdata.
Sebaliknya, Rose memperoleh gaji minimum NBA pada musim 2017-2018, 2018-2019, dan 2023-2024 dan hanya menghasilkan lebih dari AS$10 juta per musim dua kali dalam delapan tahun terakhir kariernya.
Kesepakatan dengan adidas juga menguntungkan bagi teman-teman dan keluarga Rose, karena kakak laki-lakinya dijamin mendapat antara AS$250.000 dan AS$300.000 setahun, dan sahabat/asistennya AS$50.000 dan AS$75.000. Keduanya berperan sebagai konsultan.
Selama 16 tahun berkarier, yang membuatnya menjadi bintang terbesar Chicago Bulls sejak Michael Jordan setelah dipilih sebagai pemain No. 1 secara keseluruhan dalam draft 2008, Rose bermain untuk enam tim NBA yang berbeda. Ia diperdagangkan dari kota kelahirannya Bulls ke New York Knicks pada tahun 2016, kemudian bermain untuk Cleveland Cavaliers, Detroit Pistons, dan Memphis Grizzlies.
Dalam 723 pertandingan kariernya, Rose mencetak rata-rata 17,4 poin dan 5,2 asis per gim. Tahun MVP Rose termasuk pencapaian tertinggi dalam kariernya, 25 poin dan 1 steal per pertandingan, serta 7,7 asis.
Rose mengumumkan keputusannya untuk pensiun di media sosial dan dengan iklan satu halaman penuh di surat kabar lokal untuk keenam kota NBA tempat ia bermain. Adidas Basketball juga mengunggah pesan "Terima Kasih" kepada Rose di saluran media sosialnya. (*)
Foto: Sneaker News