NBA sebelumnya sudah mencoba teknologi baru buatan Sony tersebut di musim 2023-2024. Hawk Eye digunakan NBA untuk menentukan out-of-bounds dan goaltending calls. Namun liga berencana melangkah lebih jauh, dengan menerapkan teknologi tersebut secara keseluruhan dalam pertandingan. Mereka butuh tim untuk mengawasi penerapan teknologi ini di lapangan. 

Dalam perkembangannya, olahraga profesional terus mengandalkan teknologi untuk menentukan permainan. Contoh paling populer dari sistem semacam itu adalah Hawk Eye tenis, yang menentukan di mana bola mendarat dengan akurasi yang tepat menggunakan beberapa kamera dan membentuk proyeksi yang akurat. Kriket, misalnya, menggunakan Decision Review System (DRS), yang memanfaatkan kamera, mikrofon, dan pencitraan inframerah untuk membantu wasit. 

Musim lalu menandai musim pertama NBA dalam kerja sama dengan Hawk-Eye milik Sony dan sebagian besar menggunakannya untuk membantu memutuskan out-of-bounds dan goaltending. Hawk-Eye memasok sistem yang diadopsi secara dari tenis dan berkontribusi pada pengembangan zona strike otomatis dalam bisbol.

NBA telah mengumumkan lowongan pekerjaan untuk Technical Lead Manager di New York, Amerika Serikat. Sasaran posisi tersebut adalah menjadi "arsitek yang membangun dari awal untuk mengembangkan dan menerapkan kemampuan perwasitan otomatis yang akan digunakan di setiap pertandingan NBA.

"Kami sangat senang bermitra dengan Bisnis Olahraga Sony untuk memanfaatkan data pelacakan optik 3D canggih Hawk-Eye," kata Evan Wasch, EVP Strategi & Analisis Basket, NBA. "Data ini akan meningkatkan wasit kami, memberi wawasan yang signifikan bagi tim kami, dan membuat kumpulan data dinamis yang akan meningkatkan permainan kami dan memungkinkan peluang keterlibatan yang unik bagi penggemar NBA."

Wasit dalam NBA telah menjadi sasaran kritik dalam beberapa tahun terakhir, terutama musim lalu, karena para pemain, pelatih, dan eksekutif semuanya mengeluhkan keputusan yang tidak konsisten, pelanggaran teknis yang meragukan, dan laporan dua menit terakhir yang penuh dengan keputusan yang tidak tepat.

Bahkan sempat terjadi kasus yang menggemparkan ketika wasit senior NBA Eric Lewis terpaksa pensiun dini, karena dihujat di media sosial. Ini buntut dari kepala pelatih Sacramento Kings Mike Brown yang membawa laptopnya ke konferensi pers pascapertandingan pada bulan Januari. Dia ingin menunjukkan bahwa ada keputusan wasit yang bermasalah. 

Walaupun Hawk-Eye dan siapa pun yang direkrut NBA tidak dapat memperbaiki masalah perwasitan liga sendirian, tampaknya NBA mengambil langkah lebih jauh untuk memperbaikinya dengan membentuk tim guna menerapkan sistem baru yang dirancang untuk membantu para wasit. 

Sebenarnya, Hawk-Eye telah bekerja sama erat dengan NBA sejak 2019 dalam kapasitas Proof-of-Concept untuk sepenuhnya mengembangkan dan menguji sistem pelacakan basket mereka. Melalui pengumpulan data di NBA Summer League dan enam arena NBA, Hawk-Eye berhasil menunjukkan dan mengembangkan sistem yang memenuhi akurasi dan latensi yang dibutuhkan untuk menyediakan pelacakan bola dan pose terbaik bagi NBA. (*)

Foto: Sports Business Journal

Komentar