Makin banyak pemain yang ikut latihan bersama Golden State Warriors. Kali ini ada kabar dari Bruno Caloblo, pemain asal Brasil yang pernah bermain tujuh musim di NBA, sebelum akhirnya pindah ke Eropa. Caloblo ingin mencoba peruntungan di NBA sekali lagi. Namun dia sudah punya opsi kedua, jika Warriors tidak tertarik padanya.
Caloblo memulai karier NBA pada tahun 2014 bersama Toronto Raptors, kemudian dia juga pernah bermain di Sacramento Kings, Memphis Grizzlies, dan Houston Rockets. Sekadar informasi bahwa Caloblo dikirim ke Sacramento dengan imbalan Malachi Richardson. Pemain yang tahun ini membela Pelita Jaya Jakarta selama setengah musim kompetisi.
Musim lalu, Caboclo rata-rata mencetak 9,4 poin dan 4,0 rebound per gim dalam 27 penampilan EuroLeague untuk Partizan Mozzart Bet Belgrade.
Kemudian, selama Olimpiade Paris 2024, pemain berusia 28 tahun itu rata-rata mencetak 17,3 poin, 7,0 rebound, dan 1,5 steal per gim dalam 4 penampilan untuk tim nasional Brasil. Caboclo menampilkan penampilan dominan melawan Jepang, menyelesaikan pertandingan dengan 33 poin, 17 rebound, dan 1 blok. Pada perempat final melawan Tim AS, pemain Brasil itu mengumpulkan 30 poin, 6 rebound, 1 assist, 1 steal, dan 1 blok.
Sepertinya performa di Paris tersebut memikat Warriors untuk mengundangnya ikut dalam kamp pelatihan. Menurut agen Caloblo, Daniel Hazan, pemain setinggi 2,06 meter tersebut ingin kembali ke NBA. Meski begitu, Hazan juga menegaskan bahwa penandatanganan dengan Hapoel Shlomo Tel Aviv juga tetap menjadi pilihan kedua.
"Dia akan berlatih dengan Golden State Warriors hingga Kamis dengan tujuan menandatangani kontrak, dan dia yakin dia akan berhasil," kata Hazan kepada Sports Channel. "Kami sedang dalam negosiasi, kami membuat kemajuan yang baik. Ini jelas merupakan pilihan yang layak dipertahankan."
Caboclo telah menjadi anggota tim nasional senior Brasil sejak FIBA ??AmeriCup 2017. Dia juga pernah bermain di FIBA Basketball World Cup 2019 dan 2023. Caboclo juga bermain dengan Brasil di Olimpiade 2024 di Paris. Ia menjadi pemain pertama yang memiliki lebih dari 30 poin dan 15 rebound dalam pertandingan Olimpiade sejak Clifford Luyk pada tahun 1972. Efisiensinya sebesar 43 adalah yang tertinggi kedua sejak penghitungan dimulai pada tahun 2016, hanya tertinggal dari Luka Doncic dengan 49 pada tahun 2020. (*)
Foto: fiba.basketball