Pertandingan final Olimpiade Paris 2024 menjadi laga yang seru. Aksi pemain Prancis dan Amerika Serikat membuat pertandingan itu menjadi salah satu yang ikonik dalam sejarah. Tak terkecuali aksi Guerschon Yabusele yang melakukan dunk di hadapan LeBron James.

Momen tersebut membuat media sosial bergemuruh. Para penggemar menyoraki Yabusele. Sebab, lawan Yabusele bukan sembarang pemain. Ia berhadapan dengan LeBron James. Salah satu pemain terhebat sepanjang masa.

Kejadiannya pada dua menit terakhir kuarter kedua. Yabusele melaju melewati Devin Booker. LeBron sudah menunggu di area pertahanan AS. Tetapi Yabusele punya rencana lain. Ia melompat tinggi dan melakukan dunk satu tangan tepat di atas LeBron.                                  

“Dunk yang saya lakukan kepada LeBron, saya tidak punya pilihan. Ketika saat melihatnya, saya berkata pada diri sendiri. Saya harus melakukan dunk atau dia melakukan blok. Namun, saya melakukannya di rumah saya sendiri. Saya dapat memberitahu Anda bahwa saya mengucapkan beberapa patah kaya kepadanya,” ujar Yabusele melalui RMC Sport.

Pada final tersebut, Yabusele mencetak 20 poin, 2 rebound, dan 2 steal. Pemain Real Madrid itu mengumpulkan 6/14 tembakan selama 31 menit. Ditambah 7 poin dari 10 tembakan gratis.

Prancis meyakinkan di paruh pertama. Sempat terjadi 10 kali pergantian kedudukan. Tapi momentum Prancis direnggut oleh Stephen Curry di 2,5 menit terakhir. Curry mengubur impian Prancis menjadi juara dengan melesatkan 3 tripoin beruntun. Prancis pun kalah 98-86. Ini juga kekalahan kedua beruntun Prancis dari AS di final Olimpiade.

“Masalah medali perak itu adalah kalah. Ini perasaan yang sulit. Tetapi saya tidak mau menukarnya dengan medali perunggu. Hasil ini bukan hal yang mudah. Kami berjuang dan pantas mendapatkannya. Tegakkan kepala dan banggalah dengan jersei yang kami kenakan,” ungkapnya.

Prancis tampil meragukan di fase grup. Mereka hampir kalah dari Jepang. Lalu menjadi runner up usai takluk dari Jerman. Pada perempat final, Prancis bisa menumbangkan kandidat juara yaitu Kanada dan Jerman. (rag)

Foto: FIBA

Komentar