Hanya beberapa centimeter, tapi jarak itu mengubah jalan cerita. Buzzer beater Gabby Williams gagal menyelamatkan Prancis di final Olimpiade Paris 2024. Prancis kalah super tipis 67-66 dari Amerika Serikat.

Dalam pertandingan di Bercy Arena, Paris pada Minggu (11/8) itu, Prancis memberikan perlawanan super kepada AS. Bahkan Prancis sempat memimpin 10 poin di awal kuarter ketiga.

Pada babak berikutnya, AS mengambil alih. Tapi Prancis selalu mendekat. Margin tidak menyentuh dobel digit poin. Hingga di penghujung pertandingan, Prancis memiliki kesempatan terakhir.

Setelah AS menambah dua poin melalui tembakan gratis, Prancis hanya memiliki waktu kurang dari 2 detik dengan margin 3 poin. Gabby Williams bergerak. Ia melepas tembakan dan masuk.

Baca juga: Lolos dari Sergapan Prancis! AS Pertahankan Tradisi Emas Sejak 1996

Sayangnya, kaki Williams hanya beberapa sentimeter di garis tripoin. Maka dari itu, buzzer beater itu menambah dua poin untuk Prancis. AS pun menang dengan keunggulan satu poin saja.

Williams tak kuasa menahan kesedihan. Dalam sesi jumpa pers usai pertandingan, Williams juga menolak membicarakan aksi heroiknya di detik-detik terakhir itu. Pilihan keempat WNBA Draft 2018 itu masih merasakan kegetiran.

“Saya melaju kencang. Sulit untuk berhenti tepat waktu. Namun, tembakan itu hanya satu aksi dari yang terjadi selama pertandingan. Saya tidak ingin menjawab apapun pertanyaan tentang tembakan (buzzer beater itu),” tutur mantan pemain Chicago Sky dan Seattle Storm itu.

Williams mencetak 19 poin dari 7/16 tembakan. Ia memasukkan 3/6 tripoin selama 32 menit. Selain itu, Williams juga meraih 7 rebound, 2 asis, dan 2 steal. Williams juga dinobatkan dalam All-Star Five bersama Breanna Stewart (AS), Alanna Smith (Australia), Emma Meesseman (Belgia), dan A’ja Wilson (AS).

Kejadian serupa pernah dialami oleh Kevin Durant di Playoff NBA 2021. Buzzer beaternya terhitung 2 poin dan kedudukan Brooklyn Nets menjadi imbang 109 dengan Bucks. Pada babak OT, Nets malah kalah 115-111.

Disisi lain, untuk pertama kalinya dalam sejarah, dua negara mengirim tim putra dan putri di final Olimpiade. Tetapi Prancis selalu kalah dari AS. Sehari sebelumnya, tim putra Prancis takluk 87-98.

“Melihat mereka bermain kemarin di final membuat kami terinspirasi. Juga yang mereka lakukan melawan Jerman (semifinal) memberi kami kekuatan dan motivasi. Melihat mereka (tim putra) di antara penonton dan juga semua orang, itulah alasan kami tampil seperti tadi,” imbuh Williams. (rag)

Foto: FIBA

Komentar