Pelita Jaya Jakarta akhirnya menjadi Juara IBL 2024. Sebuah hasil perjuangan dan perjalanan panjang. Gelar juara yang kembali direbut setelah berselang tujuh tahun dari gelar sebelumnya di tahun 2017.

Perjalanan Pelita Jaya pastinya dimulai dari tangga-tangga pertama di musim reguler. Salah satu yang paling teringat adalah gim ketiga musim reguler. Berlangsung di Tennis Indoor Senayan (GBK), Pelita Jaya menghadapi Satria Muda. Pertemuan pertama mereka di musim 2024. Gim berlangsung cukup ketat dan seru di awal. Namun berakhir dengan margin skor cukup lebar. Pelita Jaya kalah 77-100 atas Satria Muda.

Saat gim berlangsung, ada yang tampak berbeda di deretan depan bangku penonton waktu itu. Duduk di tepi lapangan, tampak sosok yang tidak asing lagi. Seseorang yang sangat populer. Awaknya lebih besar daripada rata-rata orang Indonesia. Andrew Vlahov. Tidak salah lagi, itu Andrew Vlahov. Legenda basket Australia.

Apa yang dilakukan Vlahov di Indonesia di bulan Januari? Ya, gim antara Pelita Jaya dan Satria Muda tersebut berlangsung pada tanggal 20 Januari 2024. Sesuatu hal yang tidak biasa.

Sejak 15 tahun terakhir, Vlahov selalu hadir di Indonesia. Biasanya menjelang atau di tengah tahun. Mengomandoi DBL Camp. Ia adalah tokoh utama di balik suksesnya gelaran DBL Camp. Sebuah kegiatan puncak kompetisi DBL di mana ratusan pelajar-atlet basket terbaik Indonesia berkumpul dan berlatih bersama selama hampir satu minggu. Dari kegiatan tersebut kemudian dipilih 12 pemain terbaik putra dan putri yang tergabung di dalam tim DBL All Star.

DBL Camp biasanya diadakan sekitar bulan April atau Mei. Vlahov tak pernah absen menjadi pimpinan atau bolehlah disebut sebagai Kepala Pelatih di gelaran DBL Camp.

Andrew Vlahov memulai kiprahnya memimpin DBL Camp pada tahun 2010. Waktu itu namanya masih DBL World Camp. Vlahov dan timnya di World Basketball Academy merumuskan apa saja aspek-aspek dalam permainan bola basket yang harus dilatih dan dikembangkan yang cocok dan sesuai untuk anak-anak atau pemain-pemain muda Indonesia. Para pemain yang masih berstatus pelajar.

Bagi para pengikut (followers) atau pembaca Mainbasket, nama Andrew Vlahov memang seharunya tak asing. Kekaguman kepada sosok yang satu ini membuat kami beberapa kali menampilkan cerita tentangnya. Baik di mainbasket.com, majalah (ketika masih terbit), hingga kini di media sosial instagram dan x (twitter).

Vlahov adalah sosok legendaris basket Australia. Ia menghabiskan karir profesionalnya di National Basketball League (NBL) Australia hanya untuk satu tim, Perth Wildcats. Ia memulai karir sebagai pemain Wildcats pada tahun 1991 dan langsung merebut gelar Rookie of the Year NBL. Dalam perjalanannya, Vlahov menjadi juara NBL bersama Wildcats sebanyak tiga kali (1991, 1995, 2000).

Demi menghargai jasa-jasanya, nomor jersei 21 Vlahov abadi di langit-langit Perth Arena, markas Perth Wildcats. Tidak berhenti di situ, Wildcats juga menyematkan nama Vlahov ke dalam anugerah tahunan pemain bertahan terbaik Wildcats, Andrew Vlahov Medal for Best Defensive Player.

Kehebatan Vlahov di Wildcats tentunya berimbas ke Tim Nasional Australia. Bahkan sebelum menjadi pemain Wildcats, tahun 1988, Vlahov sudah menjadi bagian dari skuad The Boomers, julukan timnas Australia, dan bermain di olimpiade.

Pada Olimpiade Seoul 1988, Vlahov sukses membawa Australia tembus hingga semifinal. Demikian juga di Olimpiade Atlanta 1996 dan Sydney 2000. Sementara pada Olimpiade Barcelona 1992, Australia dan Vlahov terhenti di babak perempat final. Atas jasa-jasanya untuk Timnas dan dunia olahraga Australia, pada Hari Australia (Australia Day, 26 Januari) 2016, Vlahov mendapat penghargaan tinggi dari negaranya, Medal of the Order of Australia (OAM).

Kembali ke gim ketiga musim reguler Pelita Jaya dan keberadaan Vlahov di tepi lapangan membuat kami bertanya-tanya. Sekali lagi, apa yang ia lakukan di sana? Usut punya usut, ternyata Vlahov tampaknya sedang mengawasi atau menjalankan misinya ikut membantu Pelita Jaya meraih prestasi tertinggi di musim 2024.

Sebulan sebelum IBL musim 2024 bergulir, tepatnya Desember 2023, Pelita Jaya memberhentikan kepala pelatih mereka yang berasal dari Serbia Djordje Jovicic. Coach Djordje Jovicic sebelumnya berhasil membawa Pelita Jaya ke Final IBL 2023 namun kalah melawan Prawira Harum Bandung.

Setelah memberhentikan Coach Djordje Jovicic, Pemilik atau Owner Pelita Jaya Syailendra Bakrie (Eda Bakrie) kemudian menghubungi Azrul Ananda, Founder DBL, sekaligus CEO DBL Indonesia. Eda Bakrie meminta bantuan Azrul Ananda untuk dihubungkan dengan Andrew Vlahov. Gayung bersambut, kata berjawab. Eda Bakrie dan Andrew Vlahov pun terhubung.

Berdasarkan rekomendasi Vlahov, Pelita Jaya mendatangkan Kepala Pelatih Rob Beveridge. Sosok yang dekat dengan Vlahov di Perth Wildcats.

Coach Rob punya resume panjang sebagai salah satu pelatih terbaik dan berpengalaman di Australia. Sebagai Kepala Pelatih, ia pernah membawa Perth Wildcats juara NBL Australia 2010. Kemudian menjadi pelatih Shanghai Sharks di CBA dan kembali melatih beberapa tim NBL.

Hanya berjalan enam gim, Pelita Jaya memutuskan Coach Rob Beveridge pindah posisi. Ia naik ke posisi Technical Director. Selama menjadi Kepala Pelatih, Rob Beveridge memberikan 5 kemenangan dari 6 pertandingan Pelita Jaya. Ironisnya, satu-satunya kekalahan adalah saat Andrew Vlahov ikut menyaksikan. Gim pertama Pelita Jaya melawan Satria Muda di musim reguler.

Maju ke babak playoff, Pelita Jaya akhirnya menembus Final IBL 2024. Final keempat dalam empat tahun berturut-turut ke belakang. Selama musim reguler, Pelita Jaya mengumpulkan 21 kemenangan dari 26 gim. Mereka menempati posisi kedua klasemen akhir musim reguler. Hanya terpaut satu kemenangan dari pemuncak klasemen Dewa United Banten.

Perjalanan Pelita Jaya di playoff terbilang mulus. Mereka menundukkan Bali united 2-0 di perempat final. Kemudian menundukkan juara bertahan Prawira juga 2-0 di semifinal. Ujian sesungguhnya datang di final. Bermain dalam sistem tiga laga (best of three), Pelita Jaya kalah di Gim 1 dengan kedudukan 71-84 dari Satria Muda. Artinya, dalam tiga pertemuan, termasuk dua kali di musim reguler, Pelita Jaya selalu kalah melawan Satria Muda.

Pelita Jaya seakan menjadi tim yang berbeda di pertandingan kedua dan ketiga Final IBL 2024. Lebih keras dan padu. Menang 82-70 di Gim 2, dan menang 73-65 di Gim 3. Gelar juara keempat kali dalam sejarah perjalanan Pelita Jaya di liga basket tertinggi Indonesia (Kobatama dan IBL).

Ada kesamaan kecil antara pertandingan ketiga Pelita Jaya di musim reguler dengan Gim 1 dan 2 di Final. Pada deretan bangku penonton di tepi lapangan sosok Andrew Vlahov tampak ikut menyaksikan laga. Kehadiran yang sama, hasil yang berbeda.

"Kiprah" Vlahov di Pelita Jaya seakan menjadi cerita tersendiri dalam perjalanannya membantu basket Indonesia. Bersama DBL Camp, ia ikut melahirkan bakat-bakat terbaik yang kemudian menjadi tulang punggung basket Indonesia.

Melalui DBL, para pemain basket profesional bahkan nasional putra dan putri tak sedikit yang pernah mendapat sentuhan Vlahov. Termasuk juara-juara IBL seperti Hans Abraham, Reza dan Firdhan Guntara bersaudara, Juan Laurent Kokodiputra, dan lain-lain. Peran Vlahov seakan sulit dilepaskan dalam pengembangan beberapa pemain muda terbaik Indonesia dalam belasan tahun terakhir.

Kini, Vlahov seakan melebarkan sayapnya. Membantu basket Indonesia di level yang lebih tinggi. Walau tak tampil secara langsung atau hanya di balik layar, ia ikut membantu Pelita Jaya meraih gelar juara IBL 2024. Keberadaannya di pinggir lapangan selama dua gim penentuan final mengonfirmasi ini. Salah seorang di pucuk pimpinan Pelita Jaya juga mengamini ini.

Andrew Vlahov, legenda basket Australia yang satu saat mungkin akan pula menjadi legenda basket di Indonesia. Disadari atau tidak.(*)

Foto: DBL Indonesia. Ariya Kurniawan.

 

Komentar