Pelita Jaya Jakarta mengakhiri rasa penasaran mereka. Memainkan Gim 3 Final IBL melawan Satria Muda, Pelita Jaya berhasil menang 73-65. Skor akhir kedua tim adalah 2-1 untuk Pelita Jaya. Ini jadi gelar keempat Pelita Jaya sepanjang sejarah organisasi mereka. Sebelumnya, Pelita Jaya lolos ke final di tiga musim terakhir tapi selalu berujung kekalahan.
Menariknya, Pelita Jaya memulai laga dengan buruk. Tim asuhan Johannis Winar ini hanya memasukkan 15 poin dan kemasukkan 23 poin dari Satria Muda. Bahkan, Satria Muda sempat membuka jarak 15 poin setelah Abraham Grahita memasukkan tiga tripoin di 10 menit ini.
Namun, peruntungan berubah di kuarter dua. Pelita Jaya langsung panas dan agresif dengan mencetak lima poin cepat untuk memaksa timeout dari Satria Muda. Petaka bagi Satria Muda tak berhenti di situ. Sampai kuarter dua tersisa 33 detik, mereka tak mampu mencetak angka. Mereka melihat Pelita Jaya melenggang dengan 23 poin tanpa balas. Satria Muda baru mencetak angka setelah satu dari dua tembakan gratis Elgin Cook masuk yang lantas diikuti layup dari Artem Pustovyi. Ya, Pelita Jaya melaju (23-3) dan berbalik unggul 12 poin.
Jeda antarbabak bisa dibilang menyelematkan Satria Muda. Tim asuhan Youbel Sondakh lantas coba membangun momentum mereka. Satria Muda coba menyerang dari tusukan Reynaldo Garcia dan tembakan jarak jauh Abraham. Tusukan-tusukan ini berhasil membuat James Dickey III dan K.J. McDaniels melakukan banyak foul. Hasilnya, keduanya terkena foul trouble di akhir kuarter tiga. Pun demikian, Pelita Jaya masih unggul 54-48.
Memanfaatkan foul trouble tersebut, Satria Muda semakin beringas menyerang. Hasilnya, jarak terus mereka pangkas sampai akhirnya kedudukan imbang 61-61 di sisa dua menit. Namun, Pelita Jaya beruntung punya KJ. Saat Dickey sudah fouled out, KJ mengambil momentum lewat tripoin di hadapan Artem. Ia lantas menambahkan lima poin lewat tembakan gratis. Setelah situasi imbang tersebut, total Pelita Jaya melaju 12-4 untuk mengunci kemenangan.
KJ menutup laga dengan 13 poin dan 7 rebound. Anthony Beane Jr. jadi top skor gim dengan 23 poin, 6 rebound, dan 6 steal. Beane memasukkan 6/14 tripoin. Muhamad Arighi muncul dari bangku cadangan dengan 13 poin selama 23 menit bermain. Beane membawa pulang gelar MVP Final lewat rataan 17,3 poin dan 5 rebound per gim.
Dari Satria Muda, perlawanan dipimpin oleh Reynaldo Garcia dengan 18 poin, 8 rebound, 6 asis. Abraham Grahita membantu dengan 15 poin, 5 rebound, 4 asis. Sayangnya, Abraham pula yang membuat turnover terbanyak dengan lima kali. Artem Pustovyi melengkapi dengan 13 poin plus 7 rebound. (DRMK)
Foto: Ariya Kurniawan