Tim basket putra Amerika Serikat tampil fantastis dalam dua pertandingan pertamanya di Olimpiade Paris 2024. Namun secara individu, beberapa pemain kesulitan menemukan irama permainannya. Salah satunya adalah Stephen Curry. Terlihat dalam laga AS melawan Sudan Selatan ketika Curry hanya mencetak 1-dari-9 percoban tembakan. 

Curry hanya mencetak 13-dari-40 percobaan tembakan dalam empat pertandingan (termasuk dua laga uji coba). Selama rentang waktu yang sama, ia gagal memasukkan 22-dari-29 tripoin. Di antara sembilan pemain yang mendapat menit bermain di kedua pertandingan babak penyisihan Olimpiade Paris 2024, Curry bisa disebut sebagai pemain terburuk di tim AS. 

Curry masih punya waktu untuk memperbaiki performanya. Tim AS akan bertanding melawan Poerto Riko, pada hari Sabtu. Ini adalah pertandingan terakhir di babak penyisihan dan tanpa tekanan. Pasalnya AS telah lolos ke perempat final. Jadi hasil pertandingan melawan Poerto Riko tidak akan berpengaruh pada Tim AS. Itu tentu akan memudahkan kepala pelatih Steve Kerr untuk memberikan menit bermain lebih banyak kepada Curry. 

Stephen Curry adalah penembak jitu terhebat dalam sejarah bola basket. Dua kali meraih MVP dan empat kali juara NBA. Namun, pelatih Kerr sendiri yang mengatakannya bahwa Olimpiade sangat berbeda dengan NBA. "Para pemain kami tahu kunci dari semua ini adalah melupakan semua hal tentang NBA dan memenangkan enam pertandingan," kata Kerr. 

David Thorpe, salah satu analis bola basket mengemukakan pendapatnya tentang Curry, di podcast TrueHoop

"Ia tidak banyak menguasai bola (bersama Tim AS) dibandingkan dengan yang biasa ia lakukan (di NBA)," kata Thorpe tentang Curry. "Pemain-pemain di NBA yang merupakan bagian penting dari penyerangan akan lebih mudah menemukan ritme mereka setelah start yang buruk daripada pemain-pemain yang beruntung bisa mendapatkan enam tembakan dalam satu pertandingan."

Memang, ini inti dari kekhawatiran saya terhadap Curry. Di NBA, seluruh serangan diarahkan untuk memberinya tembakan. Saat ia tidak melepaskan tembakan, atau jika ia dingin dan perlu menyalakan api, Kerr hanya butuh memberi bola ke tanganya. Namun dengan tim ini, peluang untuk bangkit menjadi jauh lebih sedikit dan jarang. 

Seluruh pertandingan FIBA berlangsung selama 40 menit, dan saat ini, Curry bermain sekitar setengahnya dalam waktu sekitar lima menit. Ia mungkin hanya mendapatkan satu atau dua tembakan per penguasaan bola, yang tidak akan bisa memanaskan tembakannya. 

"Steph mungkin akan sampai pada titik di mana ia tidak dapat dimainkan," kata Thorpe. "Karena jika ia tidak banyak menguasai bola, dan ia tidak efektif dalam menyerang, sekarang akan membahas masalah pertahanan Curry. Saya katakan, ada skenario di turnamen ini di mana Curry dimainkan." 

Curry telah menjadi pemain terburuk dalam tim selama empat pertandingan terakhir, dan hanya ada empat pertandingan tersisa di turnamen ini. Kerr tidak ingin menjelek-jelekkan Curry. Namun, jika Curry tidak mulai bermain lebih baik, tim AS akan baik-baik saja. Karena pelatih Kerr punya banyak pilihan di tim tersebut. (*)

Foto: fiba.basketball

Komentar