Kabar buruk datang dari tim Sudan Selatan untuk Olimpiade Paris 2024. Pemain Pemain Phoenix Suns Bol Bol tidak akan bermain untuk Tim Sudan Selatan. Leonard Solms dari ESPN melaporkan bahwa Bol Bol menarik diri dari Tim Sudah Selatan karena alasan pribadi. 

Bol Bol bisa dibilang merupakan pemain terbaik tim tersebut, sehingga berita ini menjadi kabar buruk bagi peluang Sudan Selatan untuk meraih medali. Ia baru saja melewati tahun di mana mampu mencetak rata-rata 5,2 poin dan 3,2 rebound per pertandingan, dengan akurasi tembakan 61,6 persen secara keseluruhan, dan 42,3 persen tripoin dalam 43 pertandingan untuk Suns.

Bol Bol merupakan pilihan ke-44 dalam Draft NBA 2019 setelah satu musim bermain basket perguruan tinggi di Oregon. Ia juga menghabiskan waktu bersama Denver Nuggets dan Orlando Magic selama lima musim di NBA. Pemain berusia 24 tahun ini memiliki rata-rata karier sebesar 6,0 poin dan 3,6 rebound per pertandingan dengan akurasi tembakan 55,0 persen dalam 166 pertandingan musim reguler. Bol Bol juga tampil dalam 10 pertandingan playoff NBA bersama Nuggets dan Suns.

Ajou Deng, asisten pelatih tim nasional dan kakak laki-laki presiden Federasi Bola Basket Sudan Selatan, Luol Deng, mengonfirmasi kepada ESPN bahwa Bol tidak ikut ke Paris, meskipun masuk dalam daftar 25 pemain awal mereka untuk kamp pelatihan baru-baru ini di Kigali. Sudan Selatan mengalahkan Inggris Raya 84-81 pada hari Kamis saat Bol absen, mengingatkan dunia akan kualitas yang mereka miliki meski tanpa pemain bintang seperti Bol, Jo Lual-Acuil, dan Thon Maker.

"Bol Bol mengalami situasi yang sama seperti yang dialaminya di NBA," kata Ajou Deng. "Dia selalu ingin bermain. Di FIBA Basketball World Cup 2023, dia ingin bermain, tetapi situasinya saat itu tidak memungkinkan. Dia dilepas oleh Orlando Magi, jadi saat itu, dia ingin fokus pada dirinya sendiri dan kariernya."

Pernyataan Ajou Deng ini memberikan gambaran bahwa Bol Bol sedang mencari kontrak baru dengan tim NBA lainnya. Padahal dikutio dari data Spotrac.com, Bol masih punya kontrak senilai 2 juta dolar Amerika dengan Suns untuk musim 2024-2025. Mungkin Bol ingin mencari kesepakatan yang lebih besar, atau kesepakatan jangka panjang, demi masa depannya di NBA .

Kehadiran Bol dalam tim akan menjadi simbol penting, karena ayahnya, Manute Bol, bisa dibilang adalah orang yang membuka jalan bagi Sudan Selatan untuk menjadi negara pecinta bola basket dengan kepahlawanannya di NBA untuk Washington Bullets, Golden State Warriors, Philadelphia 76ers, dan Miami Heat. Saat itu, mereka belum memperoleh kemerdekaan, yang akhirnya mereka menangkan pada tahun 2011.

Sebagai hasil dari perjuangan Sudan Selatan untuk merdeka, banyak orang dari wilayah tersebut harus menjadi pengungsi di negara lain dan dengan demikian, federasi sering menghadapi kesulitan, baik dalam meyakinkan talenta-talenta terbaik mereka untuk bermain bagi negara tersebut atau mendapatkan izin melalui FIBA.

Menurut Luol Deng, federasi tersebut mencoba untuk mendatangkan Pemain Terbaik Liga Bola Basket Afrika (BAL) Jo Lual-Acuil untuk berpartisipasi dalam kamp pelatihan pra-Olimpiade mereka. Pemain keturunan Sudan Selatan-Australia itu awalnya menolak, namun pada saat ia berkomitmen penuh ke Sudan Selatan. (*)

Foto: Arizona Sports

Komentar