Suasana duka kembali menyelimuti keluarga Bryant. Joe “Jellybean”Bryant meninggal dunia pada Selasa (16/7). Ayah mendiang Kobe Bryant itu meninggal pada usia 69 tahun. Jellybean tutup usia empat tahun setelah kematian Kobe dan Gianna.

Penyebab kematian Bryant belum diumumkan hingga Selasa pagi waktu setempat. Dari laporan Philadelphia Inquirer, Fran Dunphy, pelatih di La Salle, mengatakan bahwa baru-baru ini Bryant menderita stroke parah.

“Bela sungkawa mendalam atas meninggalnya ayah mertua saya. Kami berharap segalanya akan berbeda. Meskipun waktu yang kami habiskan bersama tidak banyak, dia selalu menjadi sosok yang manis dan menyenangkan di dekat kami. Kobe mencintainya. Dia kami kepada keluarga,” ujar Vanessa Bryant, istri Kobe.

Hubungan Vanessa dan keluarga Bryant agak berliku. Saat Kobe dan Vanessa menikah pada 18 April 2001, orang tua Kobe tidak hadir. Mereka awalnya tidak menyetujui pernikahan itu karena menganggap Kobe masih terlalu muda dan Vanessa bukan keturunan kulit hitam. Vanessa sendiri merupakan orang Latin, yang orang tuanya imigran dari Meksiko.

Bryant memulai perjalanannya sebagai pemain basket di John Bartram High School di Philadelphia. Ia mendapat julukan Jellybean karena kesukaannya terhadap permen. Bryant cukup menonjol di La Salle University dengan memiliki rata-rata 20 poin dan 11 rebound per gim selama dua musim.

Bryant menjalani karier sebagai pemain selama 16 tahun. Ia menjadi No. 14 NBA Draft 1975. Ia memperkuat Philadelphia 76ers (1975-1979), San Diego Clippers (1979-1982), dan Houston Rockets (1982-1983). Setelah itu, Bryant banyak berkiprah di Italia dan Prancis.

Bryant meneruskan profesi sebagai pelatih dan memberikan kontribusi yang signifikan di berbagai liga Jepang, Thailand, dan AS. Bryant tercatat pernah menjadi pelatih WNBA di Los Angeles Sparks (2005-2007 dan 2011).

Bryant menjadi mentor bagi putranya, Kobe. Setelah Kobe meninggal karena kecelakaan helikopter pada 20 Januari 2020, Bryant jarang tampil di publik. Bagi Kobe, ayahnya sangat berjasa karena mengenalkan, mengajari, dan mempersiapkannya dalam bola basket sejak dini. (rag)

Foto: Getty Images

Komentar