GOR CLS Kertajaya akan menjadi arena pertarungan delapan tim basket putri profesional Indonesia. Mereka akan berlaga di Srikandi Cup Seri 2 Surabaya yang dimulai 29 Januari hingga 3 Februari 2018 mendatang. Seri kedua kali ini diprediksi berlangsung sengit, sebab kontestan sudah lebih siap dari sebelumnya.

Deddy Setiawan, koordinator tim Srikandi Cup menuturkan, berkaca dari gelaran Seri 1 Makassar, tidak ada tim kalah telak. Artinya semua tim pernah meraih kemenangan. Ini memang perkembangan yang cukup menggembirakan. Sebab, persaingan jadi lebih menarik. Tentunya, hasil di Makassar akan berpengaruh pada persiapan menuju Surabaya.

"Saya kira tim-tim lebih serius menghadapi musim ini. Apalagi ada jeda waktu yang cukup banyak untuk mereka bisa mengevaluasi setiap kesalahan dan menyiapkan strategi khusus. Saya prediksi persaingan di papan tengah akan memanas saat berlaga di sini," ucapnya, saat konferensi pers di Surabaya.

Sementara itu di papan atas, Surabaya Fever sebagai tuan rumah masih diunggulkan sebagai juara. Namun Merpati Bali tetap dianggap sebagai ancaman bagi Fever. Kedua tim jadi kandidat kuat untuk bisa melaju ke babak final.

Bagi Fever, bermain di rumah sendiri justru bukan hal yang mudah. Kepala pelatih Wellyanto Pribadi mengatakan bahwa beban terbesar ada di diri sendiri. Para pemain seperti kehilangan sentuhannya ketika bermain di hadapan pendukungnya sendiri.

"Seperti musim lalu, Gaby (Gabriel Sophia) justru tidak bisa apa-apa ketika bermain di sini. Saya tidak tahu pasti apa yang terjadi dengan pemain. Tapi saya berusaha untuk tetap memberikan motivasi pada mereka," kata Coach Welly.

Soal pemain, di Seri 2 Surabaya ini tampaknya semua kontestan akan tampil dengan kekuatan terbaik. Tidak seperti di seri sebelumnya. Banyak tim yang pemainnya dipanggil untuk mengikuti seleksi tim nasional basket putri maupun tim 3x3. Ini membuat pertarungan kurang seimbang. Namun di Surabaya, semua pemain sudah kembali ke tim masing-masing. Inilah yang membuat penyelenggara lebih yakin bahwa semua pertandingan akan berlangsung sengit.

"Di seri kali ini, sebenarnya kami berpeluang memainkan tim utama. Dengan kata lain, sejak kami membentuk tim ini, baru kali ini kami bisa memainkan tim utama yang sebenarnya. Hanya saja beberapa hari yang lalu, Dita (Agustin Elya Gradita Retong) mengalami cedera. Ini yang sedikit mengurangi kekuatan tim kami," ucap Muflih Farhan, asisten pelatih Merpati Bali. "Tapi kami masih punya tiga point guard yang siap mengisi posisi yang ditinggalkan Dita."

Absennya Dita menjadi peluang besar bagi Fever untuk mempertahankan gelar. Sebab menurut salah satu pemain Fever, Olivia Claudia, kehadiran Dita sangat berpengaruh di Merpati. Dita merupakan otak permainan tim asal Pulau Dewata tersebut.

"Tidak ada Dita bisa saja menjadi semakin mudah. Tapi Merpati punya kecepatan yang sangat berbahaya bagi tim kami," kata Oliv.

Di kubu Fever, salah satu pemain yang absen adalah Ivonne Sinatra. Dia belum bisa bermain karena masih dalam masa berkabung. Ivonne merupakan putri dari mendiang Sin Kim Lay, legenda basket Indonesia.

Untuk jadwal dan hasil pertandingan serta klasemen, bisa disimak di mainbasket.com (*)

Foto: Dana Adinegara Purba

Komentar