IBL

Pacific Caesar Surabaya mengamankan laga kandang terakhir. Mereka juga mencatat skor tertinggi untuk musim ini dengan mengalahkan Satya Wacana Salatiga 101-95 di GOR Pacific Caesar, Surabaya.

“Ini laga kandang terakhir jadi kami main habis-habisan. Tidak memikirkan apapun. Hanya ingin menang saja. Evaluasi keseluruhan mungkin harus meningkatkan chemistry di antara pemain lokal dana sing,” tutur Aven Pratama.

Pacific menguasai pertandingan dengan margin terbesar 16 poin. Satya Wacana nyaris mengejar (97-95) pada satu menit terakhir. Tembakan Gregorio Wibowo membuat Pacific kembali memperlebar jarak. Upaya Satya Wacana berakhir setelah tripoin Calvin Biyantaka meleset.

Pacific mencapai akurasi 46 persen. Mereka lebih unggul dengan 33/71 tembakan. Termasuk 12 tripoin tepat sasaran. Pacific juga memanfaatkan tembakan gratis. Dari 29 peluang, mereka sukses mengeksekusi 23 tembakan gratis.

Keljin Blevins membuat 28 poin, 6 rebound, dan 9 asis plus 2 steal. Belvins mencetak 10/20 tembakan dan bermain penuh selama 40 menit. Stephen Hurt dobel-dobel 24 poin, 11 rebound, dan 5 asis. Ia tidak melewatkan satupun tembakan gratis.

Pemain lokal tidak kalah sorotan. Aven Pratama juga dobel-dobel dengan 11 poin, 11 rebound, dan 7 asis. Disusul Christian Yudha 15 poin, 5 rebound, dan 6 asis. Yudha mencatat 4/8 tripoin selama 31 menit.

Tyree Robinson memimpin Satya Wacana dengan 34 poin dan 13 rebound. Isaac Asrat memberikan 21 poin, 6 rebound, dan 8 asis. Calvin Biyantaka mengumpulkan 12 poin, 5 rebound, dan 6 asis. Michael Henn dengan 17 poin dan 7 rebound.

Pacific berada di dasar klasemen dengan mencatat tiga kemenangan dari 25 gim. Satya Wacana (5-20) dua peringkat lebih baik. Pacific akan menjalani laga terakhir melawan Rans Simba Bogor. Satya Wacana bertemu Bima Perkasa. (rag)

Foto: IBL

Komentar