IBL

Kroasia mencetak 108 poin untuk pertama kalinya dalam sejarah negara tersebut di FIBA Olympic Qualifying Tournament (OQT) 2024, untuk mengalahkan Slovenia (108-92) dalam pertandingan pertama bagi kedua tim di Yunani. Luka Doncic mencetak tripel-dobel dengan 26 poin, 11 rebound, dan 10 asis, namun gagal menyelamatkan timnya dari serbuan Kroasia. 

Kroasia memberikan kejutan bagi Slovenia dengan menghasilkan performa ofensif tertinggi keenam dalam OQT 2024, yang didukung oleh permainan serba bisa, Dario Saric. Dia mencetak mencetak triple-double dalam kemenangan Kroasia dengan membukukan 19 poin, 10 rebound, dan 10 asis. 

Kroasia mengawali permainan dengan memanfaatkan Ivica Saric untuk membatasi pergerakan Luka Doncic, dan itu membuahkan hasil. Sementara itu, Slovenia tidak mampu berbuat apa-apa dalam menyerang, gagal dalam 14 tembakan pertama mereka dari luar garis tripoin. Setelah Ivica Saric fokus menyerang, Jaleen Smith dan Filip Kruslin bergantian menjaga Doncic. Membuat bintang utama Dallas Mavericks tersebut kesulitan melakukan tembakan dan tidak berhasil memasukkan tripoin pun sepanjang pertandingan.

"Kroasia bermain bagus. Mereka mengungguli kami, pertahanan kami tidak bagus, kami harus memperbaiki pertahanan kami, dimulai dari saya. Saya harus bermain lebih baik dari ini dan kami harus bermain dengan energi yang jauh lebih baik. Tembakan saya buruk, saya harus bermain lebih baik dari ini. Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk bermain untuk negara saya, akan ada cedera, tetapi saya melihat suatu kehormatan besar untuk bermain untuk negara saya. Terima kasih khusus kepada Dallas Mavericks, mereka membiarkan saya bermain dan tidak pernah memiliki masalah dengan ini," ujar Luka Doncic.

Pertahanan Kroasia yang bagus memicu lancarnya serangan di sepanjang pertandingan. Saric dan Ivica Zubac terus mendominasi di dalam area kunci. Dario Saric mencetak tripel-dobel yang mengingatkan seluruh dunia akan penampilannya di tahun 2016, saat ia dinobatkan sebagai MVP FIBA OQT ​​di Turin, Italia.

"Saat ia memegang bola di tangannya dan menciptakan peluang sebagai 'empat pemain,' saya menganggapnya sebagai salah satu pemain terbaik, jika bukan yang terbaik di seluruh Eropa," puji pelatih Josip Sesar, kapten timnya.

Bagi Slovenia, jalan menuju Olimpiade Paris 2024 menjadi sedikit lebih sulit. Mereka mendapat libur sehari pada hari Rabu, yang sangat dibutuhkan untuk memberi Luka Doncic waktu istirahat. (*)

Foto: fiba.basketball

Komentar