Nama Marlina Herawan mestinya sudah tidak asing lagi di kancah bola basket perempuan Indonesia. Pasalnya, bekas pemain Surabaya Fever satu ini punya karir yang malang melintang hingga kini. Sebagai pemain, ia menjadi bagian vital Fever dan tim nasional Indonesia. Ia juga berperan penting ketika Indonesia menorehkan sejarah baru pada 2015 silam. Saat itu Marlina dkk. berhasil menyabet medali perak SEA Games ke-28 Singapura untuk pertama kali sejak 1991.

Kiprah Marlina tidak terhenti meski ia sudah pensiun. Pada 2017 lalu, ia berhasil membawa timnas putri Indonesia U-18 promosi ke level I FIBA Asia. Saat itu ia menjadi asisten pelatih yang mendampingi Kepala Pelatih Arif Gunarto. Kehadirannya membawa warna baru yang bisa menuntun para pemain muda untuk berprestasi di kancah internasional.

Beberapa waktu lalu, Marlina terlibat dalam turnamen terbuka di Pontianak, Kalimantan Barat. Di sana ia bermain dengan klub Tenaga Baru Pontianak. Menurutnya, itu merupakan pengalaman yang bagus, ia jadi bisa melihat banyak bakat muda yang tengah berjuang di kancah basket perempuan Indonesia: Srikandi Cup.

Mainbasket kemudian berhasil mewawancarai Marlina di tengah kesibukannya melatih dan menjalani bisnis di Bandung, Jawa Barat. Kami berkomunikasi via aplikasi percakapan Whatsapp dan surat elektronik untuk mengetahui kegiatan apa yang sedang dijalani legenda basket perempuan satu ini. Kami juga meminta pendapatnya tentang timnas Indonesia untuk proyeksi Asian Games 2018 ini.

Simak wawancara Mainbasket dengan Marlina di bawah ini!   

Halo, Ce Marlin, apa kabar?

Kabar saya baik. Terima kasih.

Belakangan ini sedang sibuk apa selain melatih basket?

Kegiatan saya selain sibuk melatih, ada mengurus bisnis juga.

Oh iya, sebenarnya sejak kapan Ce Marlin mulai melatih?

Saya terjun di kepelatihan pertama kali di tahun 2010. 

 

Sekarang melatih di mana saja?

Saat ini saya melatih di SMAK Kalam Kudus Bandung, SDK Trimulia Bandung, klub Tunas Bandung dan tim putri PORDA Kota Bandung.

Sebetulnya, apa yang membuat Ce Marlin mau menjadi pelatih?

Awal mula diajak untuk jadi pelatih saya menolak. Karena saya tidak punya rencana dan cita-cita ingin menjadi seorang pelatih. Namun, ajakan datang terus menerus dan mereka memberi saran untuk menjadi pelatih agar ilmu dan pengalaman saya sebagai pemain bisa diturunkan, bisa dibagi dengan orang lain.

Lalu saya jadi berpikir ada benarnya juga. Saya mendapat begitu banyak hal dalam kehidupan saya melalui basket. Ketika saya berhenti dan pensiun, ilmu yang saya punya akan berhenti. Tapi, jika dibagikan ke banyak orang mungkin akan lebih berguna dan bisa menghasilkan pemain yang berprestasi. Sejak itu saya mencoba terjun sebagai pelatih.

Kira-kira apa yang paling esensial ketika berbicara pembinaan?

Pembinaan adalah soal bagaimana kita membangun seseorang mempunyai dasar bermain basket yang benar, basket yang menyenangkan dan harus diimbangi dengan pembentukan karakter yang baik.

Menang itu penting tidak, sih? Sepenting apa jika dihadapkan dengan persoalan teknik, terutama fundamental?

Menurut saya menang bukanlah segalanya. Tapi, bagaimana kita berproses dalam usaha mencapai suatu kemenangan itu yang terpenting. Segala sesuatunya butuh proses dan tidak semua orang siap untuk berproses dengan sabar dan bertahap. Untuk membentuk fundamental yang baik kadangkala bukan hasil dulu yang diutamakan, tapi tekniknya dulu yang benar. Jika tekniknya sudah benar, maka ke depannya percepatan peningkatan skill-nya akan jauh lebih cepat.

 

Kemarin katanya sempat main bareng Tenaga Baru. Kira-kira tim ini seperti apa dan sejauh mana bisa melaju di Srikandi nanti?

Iya, saya belum lama ini dapat kesempatan untuk bermain di klub Tenaga Baru untuk open tournament antarklub di Pontianak. Itu bukan event pertama saya dengan mereka, karena sebelumnya pun sudah pernah beberapa kali main di sana.

Saya melihat Tenaga Baru sebagai salah satu klub yang punya potensi. Mereka serius dalam mendidik pemain- pemain dari usia dini sampai ke jenjang profesional. Itu dibuktikan dengan keikutsertaan mereka di tingkat tertinggi basket putri sejak musim lalu. Mereka punya potensi untuk bisa bersaing di papan atas dengan melihat kedalaman roster pemainnya di musim ini. Hanya perlu dikejar dengan intensitas latihan bersama, mengingat pemain juga banyak yang berasal dari luar kota. 

Di Srikandi, kan, banyak sekali pemain-pemain muda. Ce Marlin juga, mungkin, sempat bertanding melawan mereka kemarin. Kira-kira potensi mereka seperti apa?

Pada Srikandi Cup terlihat banyak bermunculan pemain-pemain muda yang berpotensi. Mereka memiliki kemampuan yang cukup baik, hanya perlu ditambah jam terbangnya sehingga memiliki kematangan bermain. Hal ini bisa dipenuhi dengan jumlah kompetisi yang lebih banyak dan lebih berkualitas.

Ce Marlin juga ikut menangani timnas U-18 waktu promosi ke level I. Saat itu kondisi timnya seperti apa?

Ya, saya terlibat sebagai asisten pelatih dalam tim Indonesia putri U-18 yang lolos ke level I saat berlaga di FIBA Asia U-18 Bangkok, Thailand . Tim tersebut bermaterikan para pemain muda terbaik Indonesia. Kami tidak memiliki waktu yang panjang selama persiapan. Waktu yang ada digunakan sebaik mungkin untuk penerapan sistem bermain yang dibentuk oleh Ko Liefan (Arif Gunarto) sebagai pelatih serta pembentukan team chemistry.

Mereka memiliki semangat juang yang tinggi, kerja sama team yang baik di dalam maupun di luar lapangan. Dalam setiap gim semua pemaen berusaha memberikan kontribusi yang maksimal dan hasil yang dicapai sungguh membuat kami semua bersyukur.

Tahun ini Indonesia bakal melakoni Asian Games. Sulit memang untuk berkompetisi di tingkat Asia, tetapi melihat kesempatannya timnas kita bisa sampai mana?

Tahun ini Indonesia sebagai tuan rumah mendapat kesempatan berlaga di Asian Games. Secara hitungan kertas memang sulit jika kita ingin meraih prestasi di ajang ini, mengingat calon lawan yang memiliki prestasi lebih tinggi. Namun, kesempatan ini harus dipergunakan sebaik mungkin oleh Indonesia dalam mencari pengalaman bertanding. Indonesia tetap harus mengirimkan pemain terbaik yang merupakan gabungan pemain senior dan pemain junior agar event ini mampu menjadi tambahan modal untuk penampilan Indonesia di Sea Games 2019 mendatang.

 

Waktu seleksi kemarin apakah Ce Marlin ikut terlibat juga?

Ketika seleksi kemarin saya tidak terlibat.

Jika melihat nama-nama yang ikut seleksi, baik timnas 5X5 maupun 3X3, kira-kira siapa yang berpotensi masuk timnas?

Seleksi sampai sekarang masih terus berjalan. Akan masih ada tahapan seleksi selanjutnya. Pemantauan perkembangan pemain oleh tim pelatih pun masih dilakukan melalui berbagai event termasuk Srikandi Cup.  Saya rasa mereka yang bisa tampil konsisten dan hustle yang mampu masuk ke dalam skuat timnas.

Apa yang bisa Ce Marlin berikan ketika nanti timnas berlaga di Asian Games, termasuk untuk timnas 3X3?

Dengan posisi saya sekarang, saya hanya bisa kasih support dan dukungan dari luar kepada para pemain. Membantu memantau dan sesekali memberi masukan dan melakukan diskusi. Mendoakan agar tim basket Indonesia bisa menorehkan prestasi terbaik.

Foto: Dok. WIBL

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Dalton Knecht Menggila Saat Lakers Tundukkan Jazz
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
LeBron James Hiatus dari Media Sosial
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Shaquille O’Neal Merana Karena Tidak Masuk Perbincangan GOAT
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Tyrese Maxey Buka-bukaan Soal Kondisi Internal Sixers
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025