Gim 5 Final NBA yang dimainkan di TD Garden bertepatan dengan peringatan 16 tahun Boston Celtics meraih gelar juara terakhirnya pada tahun 2008. Celtics akan menggunakan momen tersebut untuk bisa memastikan gelar juara tahun ini. Namun sebelum itu, mereka harus melupakan kekalahan menyakitkan dari Dallas Mavericks di Gim 4. 

Celtics memilih waktu yang paling tidak tepat untuk memainkan pertandingan terburuk mereka musim ini. Mereka kalah 84-122 di Gim 4 dari Mavericks, yang memberikan kesan superlatif, dan tidak ada satupun aspek yang bagus.

Kekalahan tersebut mengakhiri 10 kemenangan beruntun Celtics di playoff. Kekalahan ini juga merupakan skor terendah Celtics musim ini, dan menandai pertama kalinya Celtics membiarkan Mavericks melampaui 100 poin dalam seri tersebut. Membuat Luka Doncic dan Kyrie Irving mendapatkan kepercayaan diri mereka lagi. 

Namun kekalahan tersebut juga mengingatkan Celtics bahwa memenangkan salah satu musim paling sukses akan membutuhkan ketahanan yang sama seperti yang mereka tunjukkan selama playoff. Celtics di babak playoff tahun ini tidak pernah mengalami kekalahan beruntun. Itulah modal mereka menghadapi Gim 5. 

"Pastinya ini adalah pelajaran," kata pemain cadangan Celtics Sam Hauser. "Mereka (Mavericks) kini tertinggal 3-1. Mereka putus asa. Tapi justru dengan tidak memikirkan hasil pertandingan, mereka akan menyulitkan kami."

Meskipun kekalahan di Gim 4 sangat menyedihkan, tapi Celtics juga punya motivasi yang bagus dalam menghadapi laga selanjutnya. Pertandingan Gim 5 hari Senin (17/6) waktu Amerika Serikat, tepat jatuh pada peringatan 16 tahun Boston Celtics meraih kejuaraan terakhirnya pada tahun 2008.

"Ini adalah peluang besar untuk merespons," kata Jaylen Brown. "Kami baru saja berkumpul kembali. Kami tetap menjaga mentalitas kami, dan kami keluar dan bersiap untuk bertarung dalam pertarungan lain di kandang kami."

Celtics sekarang hanya perlu satu kemenangan lagi untuk melihat contoh-contoh kesulitan itu membuahkan gelar juara. Ada tiga momen di mana Celtics yang mengalami kesulitan di laga tandang, akhirnya merebut gelar juara di kandang sendiri. Momen tersebut di Final NBA tahun 1984, 1986, dan 2008. (*)

Foto: Sportskeeda

Komentar