Shai Gilgeous-Alexander dan Oklahoma City Thunder melakoni sebuah musim yang luar biasa. Setelah tak lolos ke Playoff sejak 2020, Shai dan Thunder menggebrak denagn finis di peringkat teratas klasemen akhir Wilayah Barat. Tim yang dipimpin oleh Mike Daigneault ini meraih rekor 57 kali menang dan 25 kali kalah. 

Sebagai tim termuda yang finis sebagai tim teratas, Thunder pun menunjukkan kedigdayaan mereka dengan menyapu bersih New Orleans Pelicans di ronde pertama. Meski akhirnya kalah dalam enam gim atas Dallas Mavericks, Thunder telah melebihi ekspektasi semua pihak musim ini. 

Catatan luar biasa ini tentu tak lepas dari performa individu Shai. Ia finis sebagai peringkat kedua MVP dengan statistik 30,1 poin, 5,5 rebound, plus 6,2 asis per gim. Performa ini pula yang mengantarkan Shai terpilih sebagai bagian dari All-NBA First Team untuk kali kedua beruntun. 

Khusus prestasi yang terakhir, pemain asal Kanada ini pun akan mendapatkan hadiah yang setara. Dilansir kontributor senior ESPN, Bobby Marks, Shai kini suah memenuhi kriteria untuk mendapatkan perpanjangan kontrak supermaksimal. Perpanjangan kontrak ini akan membuat Shai mendapatkan lebih dari AS$80 juta dalam semusim pada 2030-2031 nanti. Shai akan jadi pemain pertama yang mendapatkan bayaran sedemikian rupa nantinya. 

Jumlah yang luar biasa ini tentu tak lepas dari proyeksi peningkatan pendapatan dan keuntungan NBA dari musim ke musim. Shai berhak mendapatkan maksimal 35 persen dari ruang gaji yang ada. Jika proyeksi ini terwujud, maka Shai akan memiliki bayaran hampir atau AS$1 juta per pertandingan sepanjang musim reguler.

Salah satu faktor penting yang membuat Shai memenuhi kriteria untuk kontrak supermaksimal ini adalah pertukarannya ke Thunder yang terjadi di kontrak rukinya (empat tahun pertama di NBA). Shai baru bisa mendapatkan perpanjangan kontrak ini pada jeda musim 2025 karena musim ini baru musim keenam Shai bermain di liga. Selamat Shai! (DRMK)

Foto: Getty Images 

Komentar