Mono Vampire Basketball Club sangat dominan saat tampil menghadapi tuan rumah, Saigon Heat di CIS Arena, Minggu (21/1/2018) malam. Mono menang dengan skor 97-83. Kekalahan Heat kali ini juga karena buruknya akurasi tembakan jarak jauh.
Dua pemain asing Mono yang membuat Heat harus berpikir dua kali untuk bertarung di area lubang kunci. Mereka adalah Mike Singletary dan Samuel Deguara. Sebab mereka berdua yang akhirnya membuat Mono bisa menang dengan mendominasi area dalam. Singletary menusuk dengan drive cepat dan membuat total 25 poin. Sedangkan Deguara yang bermain selama 23 menit menghasilkan 20 poin, 16 rebound dan 4 blok. Deguara yang memiliki tinggi 2,25 meter itu bagaikan tembok besar yang tak bisa dilewati oleh pemain Heat, bahkan sekelas Maxie Esho dan Moses Morgan.
Di laga ini, kepala pelatih Heat, Kyle Julius sebenarnya memerintahkan untuk menyerang dari jarak jauh. Dari catatan statistik, 37 tembakan tiga angka dilepaskan pemain Heat. Namun hanya enam tembakan saja yang tepat sasaran. Akurasi tembakan tiga angka buruk (16 persen) yang ternyata jadi senjata makan tuan. Sementara untuk menembus area lubang kunci sangat sulit.
Di kuarter keempat, Paul Zamar menebar ancaman dengan kecepatannya. Masuk di babak kedua, Zamar berhasil mengumpulkan 16 poin, 3 rebound dan 4 asis. Sedangkan Jason Brickman sebagai point guard utama Mono mencetak 6 poin, 13 rebound dan 9 asis. Di kubu Heat, Maxie Esho menyumbangkan poin terbanyak dengan 25 poin, ditambah 10 rebound, 3 steal dan 4 blok.
Mono Vampire terus memperbaiki posisi mereka di klasemen. Dengan tambahan satu kemenangan ini, Mono naik di posisi ketiga. Sedangkan Heat sementara turun di posisi kelima dengan empat kali menang dan empat kekalahan. (*)
Foto: ASEAN Basketball League