Boston Celtics mengamankan kemenangan ke-62 mereka musim ini setelah menumbangkan Portland Trail Blazers 124-107, Minggu (7/4), waktu setempat. Meski sudah tak lagi mempengaruhi peringkat Celtics, 62 kemenangan dalam satu musim adalah sebuah pencapaian yang sulit dilakukan. Untuk organisasi Celtics sendiri, ini kali pertama mereka mendapatkan setidaknya 60 kemenangan musim reguler dalam 15 tahun terakhir. 

Tak sekadar mematri konsistensi pencapaian mereka musim ini, kemenangan atas Blazers juga menorehkan sejarah untuk salah satu bintang Celtics, Jaylen Brown. Saat paruh kedua baru dimulai, Brown melakukan layup tangan kiri yang menandakan poin ke-10.000 sepanjang kariernya. Brown menutup laga dengan total 26 poin dan 4 rebound selama 29 menit bermain. 

Catatan 10.000 poin ini tentu spesial mengingat semuanya ia bukukan untuk Celtics. Ini adalah musim kedelapan Brown bersama tim dengan total 17 gelar juara ini. Brown adalah pemain dengan masa bakti terlama di skuad Celtics saat ini. Hanya ada 14 pemain sebelum Brown yang mencetak 10.000 poin untuk Celtics. Melihat perjalanannya mencapai 10.000 poin, Brown berbicara kepada awak media. 

"Jujur saja, pencapaian ini membuat saya merefleksikan diri. Melihat perjalanan hidup saya, datang dari keluarga yang tak utuh, untuk mencapai pencapaian hari ini adalah sebuah rasa syukur bagi saya. Bisa mengubah kehidupan orang-orang di sekitar saya adalah hal yang luar biasa," buka pemain yang sudah terpilih tiga kali di laga All Star ini. "Banyak sekali kerja keras dan upaya yang saya lakukan untuk ini. Tapi di saat yang bersamaan, saya penuh rasa syukur. Saya tidak mau menyepelekan situasi ini. Saya ingin terus tumbuh dan berkembang, memaksimalkan potensi sayaa sebagai pemain".

Perkembangan Brown bersama Celtics memang cukup menarik. Sempat mendapatkan cemoohan dari penggemar di awal kariernya, Brown kini adalah opsi kedua serangan Celtics. Musim ini ia menorehkan rataan 23,2 poin, 5,5 rebound, dan pencapaian tertingginya sejauh ini 3,6 asis per gim. Brown juga semakin efektif dengan efektivitas di angka tertinggi sepanjang kariernya, 56 persen. 

"Untuk semua yang mendukung saya, untuk semua yang ada di belakang saya sejak awal di sini, saya merasakan semuanya dan saya ingin berterimakasih atas itu semua. Ada banyak sekali orang yang mendukung saya dalam perjalanan di Boston ini. Saya bersyukur atas orang-orang ini. Itu semua memacu saya untuk menjadi lebih baik. Memacu saya untuk membuktikan kritikan-kritikan itu salah," tutupnya. (DRMK)

Foto: NBA/Getty Images 

Populer

Ron Artest Doakan LeBron James Bermain Sampai 25 Musim
Mark Cuban Dilarang Duduk di Dekat Mavericks Selama Laga Tandang
James Harden Tampil Impresif Meski Dicemooh Pendukung Sixers Sepanjang Laga
Kawhi Leonard Otomatis Tidak Masuk Nominasi Gelar Individu NBA Musim Ini
Heat Berlindung Di Balik Performa Impresif Jimmy Butler Saat Kalahkan Mavericks
Scotty Pippen Jr. Bangkitkan Memori Sang Ayah di Chicago
Cavaliers Cetak Rekor 10-0 di Kandang Sendiri
Pelatih Terkaya NBA Ternyata Bukan Pelatih Termahal Musim Ini
Nike Air Force 1 Low "Black Mamba" Hadir Kembali
Charles Barkley Kritik Kebijakan Lakers Soal Bronny James