Dalam tiga tahun terakhir, Orlando Magic tidak pernah mencapai posisi 10 besar. Jangankan playoff. Kesempatan berlaga di play-in pun tidak dapat. Dengan kemenangan 112-92 dari Charlotte Hornets, Magic setidaknya akan menjalani musim kompetisi lebih panjang tahun ini.
Sebenarnya posisi Magic cukup aman. Tim asuhan Jamahl Mosley itu menduduki posisi sementara sebagai unggulan kelima Wilayah Timur. Magic mengemas rekor menang kalah 41-28. Hanya terpaut satu kekalahan dari New York Knicks.
Posisi memang masih bisa berubah. Tetapi relatif. Philadelphia 76ers tepat berada di bawah Magic dengan 38-30. Sixers masih tanpa Joel Embiid. Mereka cukup kesulitan untuk mengamankan zona playoff. Kemudian Indiana Pacers juga tidak cukup stabil dengan 38-31.
Jamahl Mosley optimis timnya bisa mempertahankan performa tersebut. “Kami bertekad menampilkan permainan terbaik kami pada bulan Maret dan April. Itulah yang akan terus kami lakukan,” tuturnya usai pertandingan.
Hasil pertandingan di Kia Center, Orlando, Florida hari ini merupakan kemenangan keempat mereka secara beruntun. Magic telah memenangkan 12 dari 15 gim terakhir. Mereka hanya menyisakan 13 gim lagi di musim reguler.
“Saya pikir kami fokus ke satu per satu pertandingan. Terus membangun kebiasaan kami dengan cara yang benar dan tetap berpegang pada standar kami. Setelah melalui semua ini, kami tidak boleh berpuas diri,” lanjut Mosley.
Magic terakhir kali lolos ke playoff pada musim 2019-2020. Saat itu mereka masih di bawah asuhan pelatih Steve Clifford. Mereka kandas di ronde pertama dalam dua musim beruntun. Pada tiga musim berikutnya, Magic terpuruk dan tidak pernah mencapai lebih dari posisi ke-13.
Kebangkitan Magic tidak lepas dari kehadiran Paolo Banchero. Terpilih sebagai yang pertama di NBA Draft 2022, Banchero kemudian menjadi Rookie of the Year 2023. Musim ini Banchero memimpin Magic dengan rata-rata 22,7 poin, 6,7 rebound, dan 5,3 asis per gim. (rag)
Foto: Getty Images