NBA Live 18, Debut Virtual Bola Basket Perempuan

| Penulis : 

Masih ingat bagaimana Aaron Gordon membandingkan bulu ketiak aslinya dengan bulu ketiaknya di dalam video game? Atau perang cuitan Brandon Jennings versus Spencer Dinwiddie di Twitter tentang rating skill mereka dalam NBA 2K? Bagaimana dengan Evan Fournier yang melancarkan protes karena wajah virtualnya lebih mirip pengangguran daripada pemain NBA? Jika belum tahu sama sekali, ada baiknya membaca tulisan satu ini: Ikatan Video Game dengan Para Pebasket NBA.

Kabar baiknya, para penggemar video game bisa melihat hal menarik yang sama terjadi di kalangan perempuan.

Setelah beredarnya isu bahwa NBA Live 18 akan menyertakan WNBA (Women’s National Basketball Association), Electronic Arts Inc. selaku pengembang game tersebut akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi. Kamis, 3 Agustus 2017, waktu setempat, EA mengumumkan bahwa mereka  akan menyertakan klub-klub WNBA melalui fitur WNBA Play Now. Fitur ini menjadi wajah virtual basket perempuan pertama dalam sejarah WNBA yang bisa dimainkan lewat Xbox dan PlayStation 4.

“Kami sangat bangga bekerja sama dengan WNBA dan Women’s National Basketball Player Association (WNBPA) dalam kesempatan menakjubkan ini,” ujar Produser Eksekutif NBA Live, Sean O’Brien, seperti dilansir situs resmi liga. “WNBA adalah rumah bagi sebagian atlet hebat di planet ini, dan kami bekerja keras untuk menghadirkan mereka ke dalam game secara otentik dan berarti.”

Sebetulnya ini bukan pertama kali EA melakukan gebrakan dengan menghadirkan perempuan di dalam game olahraga mereka. Pada 2016, mereka menawarkan fitur sepak bola perempuan di FIFA 17. Dalam game itu setidaknya ada 14 tim nasional perempuan diikutsertakan ke dalam fitur pertandingan. Tidak heran kalau kemudian mereka juga menawarkan WNBA dalam produk NBA Live 18.

Kehadiran liga perempuan dalam NBA Live 18 disebut-sebut menjadi daya tarik dari game ini, meski pun gameplay-nya tidak sesempurna aslinya. Apalagi ini merupakan debut pebasket perempuan di dalam game

Kendati demikian, momentum ini tentu menjadi angin segar di kalangan pecinta basket. Menurut Presiden WNBA Lisa Borders, game ini akan menjadi pelantar yang hebat untuk menampilkan para pemain dan liga itu sendiri dengan cara yang menarik. Bahkan Nneka Ogwumike, pemain LA Sparks yang sekaligus presiden WNBPA, mengatakan bahwa ia percaya kombinasi teknologi dan hiburan tidak hanya menaikan citra liga, tetapi juga dapat meningkatkan konektivitas pecinta basket dunia.

Kemudian melalui media sosialnya, sebagian pemain sudah mulai bereaksi akan kehadiran game tersebut sejak tahun lalu. Mereka terlihat antusias dan senang sekali menyambut sejarah baru yang bakal tercipta saat itu. Wajar, apalagi baru pertama kali diri mereka tampil dalam sebuah game. Rookie tahun lalu, Kelsey Plum, yang sudah melakukan motion capture untuk game tersebut, misalnya, sangat menantikan kemunculan NBA Live 18.

 

 

Tidak hanya Plum, beberapa pemain bintang juga melakukan scan wajah untuk cyberface mereka. Beberapa di antaranya adalah Maya Moore, Brittney Griner, Diana Taurasi, Tina Charles, Sylvia Fowles, Allisha Gray, Chelsea Gray, Jonquel Jones, and Alyssa Thomas. Wajah bintang Seattle Storm, Jewell Loyd, yang menjadi foto fitur tulisan ini bahkan menjadi bahan edar yang luas ke media. Penampakan reka bentuk virtual Loyd itu pertama kali dikirimkan WNBA kepada Bleacher Reports 2017 lalu. 

 

Nah, apakah pembaca jadi tertarik untuk memainkannya? Game ini sudah rilis sejak September 2017 lalu dan bisa dinikmati penggemarnya di beberapa belahan dunia. Informasi lanjut bisa diakses melalui situs resmi EA di easports.com.

Berikut penampakan fitur WNBA Play Now yang digagas EA dalam NBA Live 18:

Sekarang, pembaca tinggal membayangkan Brittney Griner melakukan slam dunk seperti Anthony Davis, atau Sue Bird dan Elena Delle Donne melepaskan tembakan-tembakan tiga angka seperti Stephen Curry, dan semua itu terjadi di dalam sebuah game yang bisa kita kontrol sesukanya.

Ah, mungkin pembaca juga senang menantikan komentar-komentar seru para pemain tentang rating skill mereka di dalam game, atau komentar pemain yang mengeluhkan reka bentuk tubuh mereka tidak sesuai dengan kenyataan seperti Evan Fournier. Coba bayangkan betapa serunya Jonquel Jones berdebat tentang siapa yang lebih hebat dalam rebound dengan Tina Charles. Lalu, kira-kira bagaimana reaksi Candace Parker ketika melihat penampakan dirinya di dalam game lebih mirip Pocong Mumun daripada wujud aslinya, ya? Sepertinya bakal seru.

Foto: Swish Appeal

Populer

Scotty Pippen Jr. Bangkitkan Memori Sang Ayah di Chicago
Wemby Kembali, Spurs Menggilas Warriors
50 Poin LaMelo Ball Tidak Berarti Dihadapan Bucks
Tembakan Lebih Efisien, Nuggets Benamkan Lakers
Takluk 41 Poin! Thailand Menambah Derita Indonesia
Nasihat Ice Cube untuk Bronny James
James Harden: Setidaknya Ada 2 Gelar Jika Thunder Tidak Menukar Saya
Kelemahan Kings Makin Jelas Saat Takluk dari Clippers
Trae Young Pilih Jordan Brand
Nike Air Force 1 Low "Black Mamba" Hadir Kembali