Saat mayoritas penduduk bumi berusaha menyingkirkan rasialisme dan meningkatkan rasa kebersamaan sesama manusia. Produk busana kenamaan asal Swedia, H&M membuat gebrakan nyeleneh. Mereka baru saja merilis busana kontroversial di situs penjualan mereka untuk area Britania Raya.
H&M mengunggah sebuah katalog penjualan jaket dengan tudung kepala (hoodie) yang bertuliskan “coolest monkey in the jungle” yang berarti “monyet terkeren di hutan”, dan menjadikan bocah berkulit hitam sebagai modelnya.
Foto bocah kecil menggunakan hoodie dari H&M. Foto: thisisinsider.com
Gambar di atas bukan kombinasi yang bagus mengingat beberapa kasus rasialisme yang terjadi di beberapa tempat erat kaitannya dengan hal-hal tersebut. Aksi H&M ini langsung ramai dibicarakan setelah salah satu kolumnis New York Times, Charles Blow mengunggah gambar katalog tersebut di akun Twitter pribadinya. Ia melempar sebuah pertanyaan retoris tentang apakah H&M kehilangan akal pikirannya.
Seiring dengan banyaknya warganet yang terus membagikan gambar tersebut, H&M pun diserang beberapa pihak. Bahkan duta mereka sendiri sekaligus penyanyi kenamaan dunia The Weeknd mengecam keras aksi H&M. Melalui akun Twitter pribadinya, penyanyi bernama asli Abel Tesfaye tersebut mengungkapkan bahwa ia sangat terkejut sekaligus malu atas aksi salah satu sponsornya itu. Ia juga mengumumkan bahwa ia akan memutuskan segala bentuk kerja sama dengan mereka.
Kecaman dengan gaya berbeda datang dari dunia NBA. LeBron James yang memang dikenal sangat anti dengan rasialisme juga turut mengungkapkan aspirasi pribadinya. Melalui akun Instagram, James mengunggah ulang foto bocah tersebut. Ia kemudian menambahkan beberapa aksen pada gambar tersebut. Pertama, ia memberikan gambar sebuah mahkota yang disematkan di kepala bocah itu, disertai dengan tulisan “King of the World” di atasnya. James juga menutup tulisan “coolest monkey in the jungle” pada bagian depan hoodie dengan gambar mahkota raja.
Tak lupa, James memberikan keterangan pada unggahan tersebut. Yang kurang lebih menunjukkan bahwa H&M telah salah menilai kaum kulit hitam. Ia berkata bahwa ia melihat sosok bocah tersebut sebagai salah satu pemimpin dunia di masa depan. Kaum berkulit hitam juga telah berusaha mendobrak batasan-batasan terkait rasial sepanjang hidup mereka secara turun-temurun, dan ia percaya bahwa pada akhirnya semua akan berjalan indah.
Pihak H&M pun lantas merilis permintaan maaf mereka melalui Twitter. Mereka meminta maaf bila gambar tersebut menyinggung beberapa pihak dan menginformasikan bahwa gambar tersebut telah dihapus.
Beberapa pihak berupaya netral melihat apa yang dilakukan H&M murni karena perbedaan budaya. Swedia yang merupakan tempat lahirnya H&M memang punya budaya tersendiri terkait hubungan antarsuku dan ras ini.
Kejadian yang menimpa H&M ini bisa digunakan sebagai pelajaran bagi perusahaan-persuahaan lainnya. Agar baiknya menghindari isu-isu sensitif sepeti ini dalam segala bentuk usaha mereka. Semoga kedamaian akan benar-benar datang bagi bumi tercinta.
Foto: qz.com