IBL All Star 2018 Berjalan Semarak

| Penulis : 

Gelaran IBL All Star 2018 berjalan seru dan semarak. Berlangsung hari ini, Minggu 7 Januari, di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, IBL All Star dibuka dengan pertandingan yang mempertemukan Tim Media yang setia meliput pertandingan-pertandingan IBL, melawan tim yang berisi pemain-pemain legendaris IBL, plus beberapa pemain yang merupakan duta Pertalite.

Pemain-pemain legendaris yang hadir adalah Rony Gunawan, Romy Chandra, Ali Budimansyah dan Riko Hantono. Sementara salah satu duta Pertalite yang ikut bermain adalah pebalap F2 Sean Gelael. Dalam laga yang sangat menghibur ini, pertandingan dimenangkan oleh para pemain legendaris dan duta Pertalite dengan kedudukan 24-14.

Tanpa ada jeda yang panjang, atraksi IBL All Star 2018 berlanjut ke ajang adu ketangkasan alias Skill Challenge. Dalam ajang ini, sebuah tim yang berisi tiga pemain harus melewati rintangan-rintangan yang harus dilewati dengan lantunan (dribble), umpan (passing) dada dan pantul, dan menembak dari beberapa titik. Mulai dari garis tembakan gratis, tripoin dan tembakan layup. Tim yang mampu melewati semua tantangan dengan waktu tercepat keluar sebagai pemenang. Tim yang berisi Wulan Ayu Ningrum, Romy Chandra dan Nuke Tri Saputra menjadi yang terbaik di ajang ini.

Keseruan kedua langsung disambung dengan kontes tembakan tiga angka alias tripoin. Diikuti oleh enam kontestan, setiap kontestan mendapatkan kesempatan menembakkan 25 bola yang terbagi sama rata di lima titik: dua di sudut, dua di sayap dan satu di atas atau di tengah. Satu bola bernilai satu poin, dan bola terakhir alias bola yang berwarna merah-putih-biru bernilai dua poin.

Enam pemain yang mengikuti kontes tripoin adalah Darnell Brown dari Siliwangi Bandung, Dominique Williams dan Andakara Prastawa dari Stapac Jakarta, Madarious Gibbs dari Satya Wacana Salatiga, Xaverius Prawiro dari Pelita Jaya Jakarta, dan Juan Laurent Kokodiputra dari Satria Muda Pertamina Jakarta.

Turun sebagai kontestan keempat, Prastawa menjadi juara kontes tripoin. Ini sekaligus menjadi gelar kedua bagi Prastawa yang juga menjuarai kontes yang sama di IBL All Star 2017.

Guard Stapac Jakarta ini mencetak total 19 poin. Prastawa memulai dari sisi kanan, memasukkan beberapa bola termasuk empat bola bonus. Poin Prastawa bisa lebih banyak lagi jika ia bisa memanfaatkan waktu dengan lebih baik. Ketika waktu habis, masih ada dua bola yang belum disentuh Prastawa.

 

Kontes slam dunk tak kalah seru. Sebagai aksi yang paling dinanti, kontes ini diikuti oleh lima pemain. Rendi Mantiri dan Clarke dari NSH Jakarta, Jontaveous Sulton dari Satya Wacana Salatiga, Pandu Wiguna dari Garuda Bandung dan Christopher George dari BSB Hangtuah.

Kontes slam dunk terbagi menjadi dua putaran. Pada putaran pertama, semua kontestan ikut serta. Tiga terbaik dari putaran satu berlanjut ke putaran kedua alias putaran final. George, dengan gaya slam dunk kincir angin (windmill) dari base line menjadi slam dunk terbaik. George meraih 36 poin di putaran final dengan mengalahkan Pandu Wiguna dan Jason Carter.

Sajian utama akhirnya dimulai pada pukul 19.00. Pertandingan All Star mempertemukan dua tim dengan pemain-pemain bintang musim ini. Pemain inti Tim Merah terdiri atas: Hardianus, Yanuar Dwi Priasmoro, Keenan Palmore, Arki Dikania Wisnu, dan Dior Lowhorn. Pemain cadangan tim Merah terdiri atas Anthony McDonald, Christopher George Nahshon, Christian Ronaldo Sitepu, Avan Seputra dan Surliyadin.

Tim Putih diawali oleh Abraham Damar Grahita, David Seagers, Chester Giles, Ponsianus Nyoman Indrawan, dan Xaverius Prawiro. Pemain cadangan putih terdiri atas Respati Ragil, Wayne Bradford, Adhi Pratama, Indra Muhammad dan Jontaveous Sulton.

Dodo Sitepu dan Ragil tidak tampil karena cedera. Keduanya tetap berada di bangku cadangan demi menghormati jumlah pungutan suara yang sudah mereka raih ketika terpilih.

Hujan slam dunk begitu deras terjadi. Kedua tim bergantian saling mengujamkan tombokan keras ke tim lawan masing-masing. Chester Giles kerap melakukan alley-oop dunk memanfaatkan asis dari David Seagers. Sementara di Tim Merah, Dior Lowhorn melakukan hal serupa memanfaatkan asis-asis Arki dan Hardianus.

Di akhir laga, Tim Putih keluar sebagai pemenang dengan kedudukan 130-114. Chester Giles menjadi MVP All Star setelah mencetak 40 poin dan 10 rebound.(*)

Foto: Alexander Anggriawan.

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo