CLS Knights Indonesia belum mampu membungkus kemenangan di lima laga terakhir. Rentetan hasil buruk ini membuat mereka belajar bahwa butuh usaha lebih keras lagi untuk bisa meraih hasil positif. Tapi para pemain harus lebih percaya diri bahwa mereka bisa. Kapten tim CLS Knights Indonesia, Sandy Febiansyakh meyakinkan bahwa mereka sebenarnya punya kesempatan untuk menang. Hanya saja kurang percaya dengan kesempatan itu.

Seperti yang terjadi pada laga CLS Knights menjamu tamunya, Chongson Kung Fu. Pada pertandingan ini, CLS Knights mampu unggul 15 poin (22-7) di awal kuarter pertama. Tapi keunggulan itu lepas begitu saja. Lalu di kuarter ketiga, mereka bisa menghasilkan keunggulan 10-2 dan memimpin laga dengan skor 50-43. Lagi-lagi, mereka bisa tersusul.

Di akhir pertandingan, drama CLS Knights masih berlanjut. Mereka memimpin 73-64, tapi tidak bisa mengamankan keunggulan lagi. Malah Kung Fu bisa dengan mudah memasukkan 18 angka hanya dalam waktu 18 poin di sisa lima menit kuarter keempat. Inilah yang menjadi masalah bagi CLS Knights.

"Apapun yang terjadi, kami memang sudah berusaha. Tapi tentunya kami tidak boleh yakin dengan keunggulan. Mau 15 poin atau lebih, di liga ini tidak bisa aman. Kami tidak akan merasa aman dengan keunggulan. Karena yang menjadi lawannya tim-tim yang bagus. Mereka bisa dengan mudah membalikkan keadaan," ucap kepala pelatih CLS Knights, Koko Heru Setyo Nugroho.

Tapi dari sisi pemain, Sandy Febiansyakh berpendapat bahwa timnya masih kurang yakin dengan kesempatan yang bisa didapat. Sandy mengatakan, dengan hanya kalah 3 poin (83-86) dari tim sekelas Kung Fu, sudah sangat luar biasa. Mereka bisa memberikan perlawanan terhadap tim yang punya pemain asing berpengalaman, didukung dengan pemain lokal yang luar biasa pula. Salah satu yang kurang disadari pemain CLS Knights adalah mereka sebenarnya punya kesempatan untuk menang.

"Bagi saya sendiri, hasil ini luar biasa. Seperti pertandingan ini, saya sendiri akhirnya menyadari, ternyata kami punya kesempatan menang. Kami hanya harus lebih yakin dan mau untuk menjaga lawan lebih baik lagi. Kami harus lebih bisa menunjukkan bahwa kami mampu," kata Sandy. "Saya sempat berbicara dengan beberapa pemain. Mereka pun punya pendapat yang sama, yaitu seharusnya bisa menang karena punya kesempatan untuk itu."

Banyak hal yang bisa dipetik dari rentetan kekalahan yang diderita CLS Knights. Salah satunya adalah semangat pantang menyerah. Karena ada kalanya, mereka sebenarnya bisa, tapi malah sudah menyerah lebih dulu. Ketika menyadari bahwa bisa memenangkan pertandingan, ternyata sudah terlambat, karena waktu sudah habis. Hal itu yang terkadang menjadi penyebab kekalahan tim ini di lima pertandingan beruntun.

"Komunikasi yang seharusnya lebih ditingkatkan lagi. Tidak usah membicarakan strategi, soal bahasa saja, belum tentu 12 pemain ini bisa mengerti. Tapi kami kembalikan semua ke pelatih. Pelatih punya apa, kami punya apa, dan disesuaikan. Kemudian harus berani dan lebih percaya diri," lanjut Sandy.

Sementara itu, Coach Koko ingin menekankan pada proses meraih kemenangan tersebut. Ia ingin pemain lebih peduli soal proses bagaimana memenangkan sebuah pertandingan. Bagaimana mereka bertahan, usaha mereka berebut rebound dan tidak menyerah ketika tembakannya gagal menemui sasaran. Sebab ketika tembakan gagal, mereka harus mencoba lagi. Tapi yang pasti, Coach Koko menilai bahwa perjalanan CLS Knights masih berada pada jalur yang benar. Mereka pun tetap menjaga asa untuk tetap bisa lolos ke playoff. Karena hal tersebut yang bisa menjadi penyemangat bagi pemain untuk bisa mendapatkan kemenangan. (*)

Foto: Dika Kawengian

Komentar