Pada hari Selasa, 16 Januari 2024, mulai pukul 20.30 WIB, kanal YouTube WhatsApp menayangkan film dokumenter berjudul "UGO: A Homecoming Story Ft. Giannis Antetokounmpo". Semua tahu kalau Giannis lahir di Yunani, namun ia ingin sekali mengunjungi Nigeria, kampung halaman orang tuanya. Tahun lalu, Giannis bersama ibunya melakukan perjalanan ke Nigeria, dan WhatsApp mengabadikannya menjadi sebuah film dokumenter. 

Selama offseason yang lalu, bintang Milwaukee Bucks akhirnya mewujudkan cita-citanya yang sudah disimpan seumur hidup, yaitu berkunjung ke Nigeria, rumah ibunya, Veronica, dan mendiang ayahnya, Charles. Orang tuanya pindah dari Lagos, Nigeria ke Athena, Yunani pada tahun 1991, untuk mencari peluang hidup yang lebih layak. Di Nigeria, "sangat sulit mendapatkan pekerjaan," kata Charles Antetokounmpo, kepada NPR pada tahun 2013. Charles meninggal karena serangan jantung di usia 54 tahun, pada tahun 2017.

Berimigrasi ke Yunani, orang tuanya meninggalkan putra sulung mereka, Francis, bersama kakek dan neneknya. Alasannya? "Ini akan membawa kami ke tempat yang lebih baik di masa depan," kata ibunya, Veronica, kepada Yahoo!Sports pada tahun 2022.

Sebuah film dokumenter baru, "Ugo," yang diproduksi bekerja sama dengan WhatsApp, menampilkan perjalanan bintang NBA tersebut ke Nigeria pada bulan Agustus, ditemani oleh ibunya. Judul film berdurasi 31 menit ini berasal dari nama lahir Antetokounmpo di Nigeria. Film dokumenter ini, disutradarai oleh Rick Famuyiwa ("The Mandalorian"), tersedia untuk streaming secara global secara gratis di YouTube.

Film ini mengikuti pertemuan keluarga Antetokounmpo dan membenamkan dirinya dalam adegan pertemuan anak-anak di lapangan basket dan lapangan sepak bola, menari, makan, dan bertemu sepupu, paman, bibi, dan kerabat lainnya. "Banyak orang tahu bahwa saya mewakili tim nasional Yunani, dan mereka memanggil saya ‘Si Gila Yunani’, tapi mereka belum pernah melihat sisi saya yang seperti ini," katanya kepada USAtoday. "Orang tua saya orang Nigeria. Ketika saya tumbuh dewasa... rumah tangga saya adalah orang Nigeria. Saya tumbuh dalam budaya Nigeria."

"Itu mungkin salah satu momen terbaik dalam hidup saya, agar ibumu atau orang tuamu menghargai (apa yang telah kamu lakukan). Itu sangat, sangat, sangat merendahkan hati," kata Antetokounmpo, yang mengaku terus mengikuti perkembangan keluarganya. (*)

Foto: Journal Online

Komentar