Pelita Jaya Basketball Club Jakarta masih tak bisa dihentikan. Namun pada pertandingan hari kedua Seri 4 di Britama Arena Jakarta, hari ini, Jumat (5/1/18), Pelita Jaya kembali dibuat kesusahan oleh perlawanan Pacific Caesar Surabaya. Lewat usaha keras David Seagers dan Michael Fey, Pacific bahkan mampu menempel ketat hingga selisih dua angka saja di akhir laga. Usaha terakhir Seagers untuk menyamakan kedudukan terhadang. Tembakannya terhalau. Pelita Jaya bahkan masih mendapat dua tembakan gratis seusai laga dan memastikan kemenangan dengan skor 55-51.

Perlawanan ketat Pacific berlangsung sejak kuarter pertama. Walau unggul, Pelita Jaya hanya membuat jarak enam angka dari Pacific, 11-5. Daniel Wenas seolah masih meneruskan aksi cemerlang dari laga sebelumnya dengan mencetak 5 poin di akurasi 40 persen.

Pacific sendiri bermain sangat agresif, namun dengan akurasi yang buruk. Pacific hanya memasukkan 1 dari total 18 tembakan di kuarter pertama. Satu-satunya tembakan masuk tersebut berasal dari bidikan Yerikho Tuasela.

Daniel Wenas kembali menunjukkan kelasnya di kuarter kedua. Ia menambah enam poin dan menjaga keunggulan Pelita Jaya. Dengan masih buruknya akurasi Pacific, selisih keunggulan Pelita Jaya melebar menjadi 30-17.

“Malam ini kami mendapat pelajaran berharga. Pemain lokal harus bisa ‘step up’ ketika pemain asing buntu,” kata Johanis Winar, Kepala Pelatih Pelita Jaya.

Komentar Coach Johanis muncul setelah turunnya performa Pelita Jaya di kuarter ketiga. Pacific berhasil mencetak 20 poin, sementara Pelita Jaya hanya 10 poin saja. “(Tembakan) Mati semua. Permainan kami buruk. Penyerangan buruk, pertahanan juga buruk,” tambah Coach Johanis.

Salah satu penyebab buntunya serangan Pelita Jaya adalah ketatnya pengawalan terhadap Wayne Bradford. Nyaris sepanjang bermain, Bradford mendapat tempelan ketat dari Yerikho. Tekanan Yerikho membuat Bradford hanya mampu mencetak 5 poin dan melakukan 5 kali turn over.

Kepala Pelatih Pacific Kencana Wukir terdengar merendah menanggapi pertanyaan bahwa timnya selalu mempersulit Pelita Jaya. “Saya rasa setiap tim punya cara masing-masing dalam usaha menghentikan lawannya. Malam ini kami berusaha fokus saja dengan strategi kami. Kami fokus menghentikan produktivitas PJ dengan fokus di pertahanan. Itu saja,” jelas Coach Kiki, panggilan akrabnya.

Usaha Pacific, walau tak berhasil meraih kemenangan, tampaknya sedikit banyak berhasil. Dua pemain asing Pelita Jaya tak mampu mencetak poin dengan digit ganda. Bradford hanya 5 angka dan CJ Giles hanya 9. Poin terbanyak datang dari Xaverius Prawiro yang membukukan 15 poin, 4 rebound dan 4 asis. “Seperti kata Coach Ahang (panggilan Coach Johanis), kami memang bermain kurang bagus. Saya rasa, kami beruntung bisa menang, dan Pacific kurang beruntung saja,” ujar Xaverius.

Johanis Winar memuji penampilan Xaverius yang menurutnya selalu bisa diandalkan. “Dalam situasi-situasi tertentu, saya tahu siapa pemain yang bisa saya pakai. Xaverius adalah pilihan untuk melepaskan tembakan atau mengatasi situasi-situasi genting,” terang Coach Johanis.

Poin terbanyak kedua Pelita Jaya diberikan oleh Daniel Wenas yang juga kembali membukukan double-double. Daniel mencetak 13 angka, 10 rebound dan 4 asis.

Di Pacific, akurasi Seagers yang lebih rendah dari 30 persen membuatnya hanya mencetak 15 poin. Poin terbanyak disumbangkan oleh Fey dengan 22 poin. Fey juga sangat baik dalam menghalau pergerakan CJ Giles. (*)

 

Foto: Mario Sonata 

 

 

Populer

Lakers Selama Ini Mencari Sosok Dalton Knecht
Hasil Rapat Sixers Bocor, Paul George & Joel Embiid Kecewa
Tripoin Franz Wagner Gagalkan Kemenangan Lakers
Menyerah di G League, Rodney Hood Pensiun & Ingin Jadi Pelatih
Spurs Raih Dua Kemenangan Beruntun Tanpa Wembanyama 
Pemain Bintang yang Cedera di Bulan Pertama NBA 2024-2025
Luka Doncic Cedera, Kabar Buruk Bagi Mavericks
Rencana NBA Pakai Format Pickup-Style untuk All-Star Game 2025
Perlawanan Maksimal! Indonesia Kalah dari Korea di Tujuh Menit Terakhir!
Kolaborasi Unik Puma MB.04 dan Scooby Doo